Apa Arti Stunting? Simak Penyebab Stunting pada Anak dan Cara Mencegahnya

Stunting adalah istilah yang cukup umum di Indonesia. Namun apakah arti stunting? Simak penyebab stunting pada anak dan cara mencegahnya.

Editor: Mega Satriani Purwaningtyas
SHUTTERSTOCK via Tribunnnews
Ilustrasi balita - Simak pengertian stunting, penyebab dan cara mencegahnya. 

TRIBUNPADANG.COM - Pertumbuhan seorang anak tidak hanya dilihat dari berat badan, namun juga tinggi.

Tinggi badan anak termasuk salah satu faktor yang menandai apakah nutrisi anak sudah tercukupi atau belum.

Hingga saat ini masih banyak anak yang belum mendapat asupan nutrisi yang baik sehingga menyebabkan stunting.

Beberapa orang mungkin masih belum mengerti istilah stunting.

Padahal istilah tersebut cukup umum terjadi di Indonesia.

Bahkan stunting sendiri pernah menjadi masalah yang mendapatkan perhatian khusus dari Kementerian Kesehatan lewat kampanye bertajuk ‘Melawan Stunting’.

Dikutip dari Kemkes.go.id, hasil survei Status Gizi Indonesia (SGI) 2021 menunjukkan 1 dari 4 anak Indonesia mengalami stunting dan 1 dari 10 anak mengalami gizi kurang.

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan, upaya strategis yang harus dilakukan untuk mencegah dan mengatasi masalah gizi terutama stunting dimulai dengan deteksi dini.

"Penguatan promosi pemberian makanan bayi dan anak mencakup inisiasi menyusui eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan dan sampai dengan 2 tahun. Pemberian makanan pendamping ASI (MP ASI) dengan mengutamakan asupan makanan tinggi protein hewani sejak anak berusia 6 bulan yang mana sangat penting untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak," katanya pada talkshow Hari Gizi Nasional secara virtual, Selasa (25/1/2022).

Baca juga: Diet Menjadi Penyebab Anemia Pada Perempuan, Kadinkes Sijunjung: Satu Faktor Stunting Bagi Anak

Baca juga: Targetkan Zero Stunting di Kota Pariaman: Genius Umar Bidik, Pola Orangtua Angkat

Lantas, apa itu Stunting?

Sebagian besar masyarakat mungkin belum memahami istilah "Stunting".

Diktuip dari dinkes.karanganyarkab.go.id, stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama.

Sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.

Kondisi tubuh anak yang pendek seringkali dikatakan sebagai faktor keturunan (genetik) dari kedua orang tuanya, sehingga masyarakat banyak yang hanya menerima tanpa berbuat apa-apa untuk mencegahnya.

Padahal, genetika merupakan faktor determinan kesehatan yang paling kecil pengaruhnya bila dibandingkan dengan faktor perilaku, lingkungan (sosial, ekonomi, budaya, politik), dan pelayanan kesehatan.

Dengan kata lain, stunting merupakan masalah yang sebenarnya bisa dicegah.

Baca juga: Upaya Penanganan Stunting di Sijunjung, Kadinkes: Kesiapan Reproduksi Bagi Remaja Putri

Penyebab Stunting pada Anak

Masyarakat perlu memahami faktor apa saja yang menyebabkan stunting pada anak.

Diketahui, stunting merupakan kondisi gagal pertumbuhan pada anak (pertumbuhan tubuh dan otak) akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama.

Sehingga, anak lebih pendek dari anak normal seusianya dan memiliki keterlambatan dalam berpikir.

Masih melansir Kemkes.go.id, kekurangan gizi dalam waktu lama terjadi sejak janin dalam kandungan sampai awal kehidupan anak (1000 Hari Pertama Kelahiran).

Penyebabnya karena rendahnya akses terhadap makanan bergizi, rendahnya asupan vitamin dan mineral, dan buruknya keragaman pangan dan sumber protein hewani.

Faktor ibu dan pola asuh yang kurang baik terutama pada perilaku dan praktik pemberian makan kepada anak juga menjadi penyebab anak stunting apabila ibu tidak memberikan asupan gizi yang cukup dan baik.

Ibu yang masa remajanya kurang nutrisi, bahkan di masa kehamilan, dan laktasi juga akan sangat berpengaruh pada pertumbuhan tubuh dan otak anak.

Faktor lainnya yang menyebabkan stunting adalah terjadi infeksi pada ibu, kehamilan remaja, gangguan mental pada ibu, jarak kelahiran anak yang pendek, dan hipertensi.

Selain itu, rendahnya akses terhadap pelayanan kesehatan termasuk akses sanitasi dan air bersih menjadi salah satu faktor yang sangat mempengaruhi pertumbuhan anak.

Untuk mencegahnya, perbanyak makan makanan bergizi yang berasal dari buah dan sayur lokal sejak dalam kandungan.

Kemudian diperlukan pula kecukupan gizi pada remaja perempuan agar ketika dia mengandung ketika dewasa tidak kekurangan gizi.

Tak hanya itu saja, butuh perhatian pada lingkungan untuk menciptakan akses sanitasi dan air bersih.

(Tribunnews)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved