Megawati Soekarnoputri Ingatkan Kader PDIP, yang Terlibat Korupsi: Keluar! daripada Merusak Partai
Kecaman dan peringatan keras datang dari Ketua Umum (Ketum) PDIP, soal dugaan keterlibatan kader parpolnya dalam kasus korupsi.
TRIBUNPADANG.COM, JAKARTA - Kecaman dan peringatan keras datang dari Ketua Umum (Ketum) PDIP, soal dugaan keterlibatan kader parpolnya dalam kasus korupsi.
Karenanya, Ketum PDIP Megawati, menegaskan bahwa perbuatan korupsi itu tak hanya mencoreng nama baik keluarga, tapi juga nama baik PDIP sebagai parpol.
Bahkan, Megawati mengancam jika masih ada kader partainya yang terlibat korupsi, maka ia meminta kader tersebut segera pergi meninggalkan partai politik ini.
Peringatan keras Megawati itu ditayangkan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto lewat sebuah video saat memberi sambutan di acara Politik Cerdas Berintegritas Terpadu (PCB) di Gedung ACLC KPK, Jakarta.
”Betapa malunya kalian itu, seumur hidup di sini tercoreng, anak-istri, kalian enggak kasihan? Enggak kasihan, ya, sama turunan? Saya bilang jangan korupsi, masih aja ada korupsi, get out! Keluar kamu daripada merusak partai kita," kata Megawati dalam penggalan video yang ditayangkan Hasto, Senin (27/6)/2022.
Jika peringatan keras itu tak juga diperhatikan kader, Megawati menyatakan tak akan
segan memecat langsung mereka yang terbukti melakukan korupsi.
"Siapa berbuat itu (korupsi) pecat! Keluarkan dia dari PDI Perjuangan!" tegas Megawati dalam video itu.
Baca juga: Megawati Tugaskan Puan Maharani Temui Ketum Parpol, Jelang Pilpres 2024
Baca juga: Jika Pemilu Hari Ini: Elektabilitas PDIP masih Teratas Disusul Golkar dan Gerindra
Guna mencegah hal itu terjadi, Hasto menyebut PDIP memiliki sejumlah terobosan yang coba terus dilakukan. Salah satunya dengan menggelar sekolah partai untuk menanamkan standar moral dan etika yang baik bagi seluruh kader PDIP.
"Pendidikan politik, kaderisasi kepemimpinan PDIP dilakukan untuk melahirkan negarawan dengan standar moral dan etika yang tinggi. Karenanya setiap calon pengurus partai, kepala daerah, dan anggota legislatif wajib mengikuti psikotes dan sekolah partai," ucap Hasto.
Selain aturan internal ketat, PDIP juga menerapkan seleksi ketat bagi para calon kader
yang hendak berkiprah di partai.
Ia menegaskan PDIP tak pernah sekalipun memberikan kesempatan bagi para calon atau kader yang diketahui pernah berperkara hukum untuk maju sebagai anggota legislatif atau calon wakil kepala daerah.
"Proses seleksi ketat penugasan kader partai sehingga mereka yang berstatus tersangka korupsi tidak bisa dicalonkan sebagai calon kepala daerah, wakil kepala daerah, dan anggota legislatif," ungkap Hasto.
Hasto memastikan partainya memiliki sistem yang dapat dikatakan cukup baik,
khususnya berkaitan dengan upaya menjaga integritas para calon kepala daerah atau
calon anggota legislatif dari PDIP.
"Pembangunan integritas, PDIP membangun sistem untuk menjaga integritas dengan menyusun sepaket peraturan. Di antaranya kewajiban pimpinan partai melaporkan kekayaan partai kepada ketua umum, sanksi pemecatan bagi anggota dan kader partai yang tertangkap tangan KPK," kata Hasto.
Sementara guna melawan nepotisme, kata Hasto, PDIP membatasi pencalonan kepala
daerah dan anggota legislatif dalam satu keluarga paling banyak hanya dua orang yang
bisa dicalonkan.