Harga Cabai di Bukittinggi Masih Mahal, Per Kilogram Rp 110 Ribu

Harga cabai merah keriting di Kota Bukittinggi hari ini, Kamis (23/6/2022) masih mahal.Elfayanti, salah seorang pedagang cabai di Pasar Bawah

Penulis: Muhammad Fuadi Zikri | Editor: Mona Triana
TribunPadang.com/Muhammad Fuadi Zikri
Harga cabai merah keriting di Kota Bukittinggi hari ini, Kamis (23/6/2022) masih mahal 

Dia menjelaskan, kelangkaan stok terjadi karena pengaruh iklim yang membuat panen cabai oleh petani tidak maksimal.

Selain itu, harga pupuk yang melonjak tinggi juga turut mempengaruhi harga jual cabai dari para petani.

Sementara permintaan yang tinggi di Kota Bukittinggi terjadi karena mulai menggeliatnya kuliner di Bukittinggi pasca pandemi Covid-19.

Pengaruh lebaran Idul Fitri yang telah lewat dan juga Idul Adha yang akan datang juga menjadi salah satu faktornya.

"Untuk stok sendiri kita sebenarnya dari Jawa dan Medan tetap masuk, tapi harganya sama, tinggi juga," ungkap Melwizardi.

Untuk menekan harga cabai, lanjut dia, pihaknya terus menggelar Bazar dengan harga jual yang lebih rendah dari harga pasar.

Pihaknya juga berupaya mempertahankan keseimbangan stok cabai lokal dari daerah penyuplai untuk Kota Bukittinggi.

"Kita juga berkoordinasi dengan instansi terkait bagaimana cara menekan harga cabai ini agar tidak terus-terusan naik," katanya.

Berdasarkan pantauan TribunPadang.com, tren harga cabai di pasar tradisional Bukittinggi terus merangkak naik sejak Mei hingga Juni 2022 ini.

Pada pekan pertama Juni 2022 harga cabai berada pada harga Rp70.000 hingga Rp80.000 per kilogram.

Pada akhir Mei 2022, harga cabai melonjak hingga Rp60.000 dari Rp45.000 terendah pada pertengahan Mei 2022.

Kemudian pada awal Mei 2022 harga cabai masih berkisar Rp35.000 hingga Rp40.000 per kilogram. (*)

 

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved