Apa itu Epilepsi? Ketahui Gejala Kejang Tidak Biasa hingga Metode Pengobatan yang Berlaku
Epilepsi adalah gangguan pada sistem saraf pusat akibat kelainan atau cedera otak, seseorang dinyatakan menderita epilepsi jika mengalami kejang.
Penulis: Nika Afrilia | Editor: afrizal
TRIBUNPADANG.COM - Ketahui apa itu gangguan epilepsi dan gejala yang ditimbulkan hingga metode pengobatannya.
Epilepsi adalah gangguan pada sistem saraf pusat akibat kelainan atau cedera otak yang dialami.
Gangguan epilepsi dapat menjadikan seseorang mengalami kejang secara berulang.
Baca juga: Epilepsi adalah Penyakit Otak Kronis, Gejala Sementara Kehilangan Kesadaran dan Gangguan Gerakan
Baca juga: Resep Herbal Mengatasi Epilepsi ala Zaidul Akbar, Kurangi Frekuensi Kejang
Biasanya, kita mendapati penyakit ini pada bayi atau anak-anak, namun tidak menutup kemungkinan epilepsi dapat dialami oleh orang dewasa.
Seseorang dinyatakan menderita epilepsi jika pernah mengalami kejang lebih dari satu kali tanpa penyebab yang jelas.
Mengenal Epilepsi
Mengutip dari Aladokter, epilepsi adalah gangguan pada sistem saraf pusat akibat pola aktivitas listrik yang berlebihan di otak.
Hal ini menyebabkan penderitanya mengalami kejang secara berulang pada sebagian atau seluruh tubuh.
Kejang adalah gangguan aktivitas listrik di otak.
Terdapat dua jenis kejang yang perlu diketahui.
Jenis pertama yaitu kejang umum mempengaruhi seluruh otak.
Selanjutnya, kejang fokal, atau parsial, hanya mempengaruhi satu bagian otak.
Selain itu, kejang dapat berlangsung beberapa detik di mana penderita dapat kehilangan kesadaran.
Kejang merupakan gejala utama pada epilepsi.
Gejala Epilepsi
Mengutip dari Tribunnews.com, gejala epilepsi ada beberapa macam, seperti dijelaskan berikut ini:
1. Kejang fokal (sebagian)
Terdapat dua jenis kejang fokal, yakni parsial sederhana dan parsial kompleks.
a. Kejang parsial sederhana
Kejang jenis ini tidak mengilangkan kesadaran penderita. hilangnya kesadaran
Gejalanya meliputi:
- Perubahan pada indera perasa, penciuman, penglihatan, pendengaran, atau sentuhan
- Merasa pusing
- Kesemutan dan kedutan pada anggota badan
b. Kejang parsial kompleks
Membuat hilangnya kesadaran penderita
Gejalanya meliputi:
- Tatapan kosong
- Menjadi tidak responsif
- Melakukan gerakan secara berulang
2. Kejang umum
Kejang umum melibatkan seluruh otak, terdapat enam jenis kejang umum, di antaranya:
a. Kejang absense dapat menyebabkan tatapan kosong.
Jenis kejang ini juga dapat menyebabkan gerakan berulang seperti menampar bibir atau berkedip.
Biasanya juga ada kehilangan kesadaran secara singkat.
b. Kejang tonik menyebabkan kekakuan otot.
c. Kejang atonik menyebabkan hilangnya kontrol otot dan dapat membuat Anda jatuh tiba-tiba.
d. Kejang klonik ditandai dengan gerakan otot yang tersentak-sentak berulang pada wajah, leher, dan lengan.
e. Kejang mioklonik menyebabkan kedutan spontan pada lengan dan kaki.
f. Kejang tonik-klonik memiliki beberapa gejala, meliputi:
- Tubuh menjadi kaku
- Gemetar
- Kehilangan kontrol pada kandung kemih atau usus
- Sering menggigit lidah
- Kehilangan kesadaran
Pengobatan Epilepsi
Dalam pengobatan atau perawatan untuk menyembuhkan epilepsi akan didasarkan pada tingkat keparahan gejala, kesehatan, dan bagaimana tubuh merespon pengobatan yang dilakukan.
Beberapa pilihan pengobatan yang bisa dilakukan, di antaranya:
- Obat anti-epilepsi (anti konvulsan, anti kejang)
Obat-obatan tersebut dapat mengurangi jumlah kejang yang sedang dialami.
- Diet ketogenik
Diet ketogenik merupakan metode diet tinggi kuantitas lemak sehat, tinggi kualitas tetapi rendah kuantitas protein, bebas karbohidrat kecuali karbohidrat dari sayuran.
Hal tersebut dikarenakan terdapat beberapa makanan yang tidak boleh dikonsumsi oleh penderita epilepsi.
- Operasi otak
Area otak yang menyebabkan aktivitas kejang dapat dihilangkan atau diubah.(*)