Mengintip Pura yang ada di Sumatera Barat, Catatan Sejarah Berdiri Semenjak Tahun 1998
Sejauh ini keberadaan Pura merupakan tempat ibadah bagi umat Agama Hindu. Sedangkan, di Provinsi Sumatera Bar
Penulis: Wahyu Bahar | Editor: Emil Mahmud
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Sejauh ini keberadaan Pura merupakan tempat ibadah bagi umat Agama Hindu.
Sedangkan, di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), terdapat sebuah Pura yang berada di Tabing Kota Padang.
Lokasi Pura ini berada di kawasan Pangkalan Udara Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara (AU) Kota Padang.
Pura tersebut bernama Pura Jagad Natha, yang diketahui berdiri semenjak 12 Februari 1998.
Pura Jagad Natha ini diresmikan oleh Komandan TNI AU Padang yakni Letkol Chaerudin Ray.
Hal itu dibuktikan dengan adanya prasasti peresmian yang ada di bagian depan pura.
Pemuka Agama Hindu Sumbar, Puti Judi (58) yang ditemui TribunPadang.com pada Selasa (7/6/2022) mengatakan, sebenarnya pembangunan Pura ini dimulai pada Tahun 1996.
Saat itu, umat Hindu diberikan pilihan lokasi pembangunan Pura, dan kemudian memilih tempat di kawasan Lanud itu.
Putu mengatakan, awalnya, ornamen bangunan pura ini didominasi oleh kayu.
Kemudian, sejumlah renovasi dilakukan hingga bangunan Pura ini berbahan semen dan batu.
Putu melanjutkan, diperkirakan luas rumah ibadah Pura Jagad Natha ialah 90 x 60 meter.
Dikatakannya, sejak Pura ini berdiri pelaksanaan ibadah tetap dilakukan secara rutin, apalagi pelaksanaan hari raya Hindu.
"Hari besar atau hari raya Hindu ini banyak, jadi selalu dilaksanakan di Pura ini. Namun yang menjadi hari libur itu hanya Hari Raya Nyepi," kata Putu.
Baca juga: PT Angkasa Pura II Cabang BIM Gelar Safety and Healthy Campaign, Ingatkan Protokol Kesehatan

Baca juga: Kumpulan Ucapan Selamat Hari Raya Nyepi 2022 untuk Teman atau Saudara, Bisa Kirim ke Whatsapp dan IG
Ia menuturkan, sejumlah hari besar itu ialah Nyepi, Galungan, Kuningan, Purnama, Tilem hingga hari Raya Saraswati.
Putu memaparkan bahwa pada Rabu (8/6/2022) malam, ia dan sejumlah umat Hindu di Sumbar akan merayakan Hari Raya Galungan di Pura Jagad Natha ini.
Kemudian, sepuluh hari berikutnya juga akan ada hari Raya Kuningan di pura tersebut.
Dijelaskannya, saat bulan purnama dan bulan mati juga merupakan hari besar yang diperingati umat Hindu, yaitu Purnama dan Tilem.
Selain bangunan Pura, juga terdapat sebuah bangunan batu berbentuk kelas yang digunakan sebagai sarana mengajar untuk anak sekolah.
Adapun jadwal pelajaran Agama itu dilaksanakan dua kali dalam satu bulan, yakni pada dua hari Minggu di awal bulan.
Dilanjutkan Putu, sekolah tersebut bernama Pasraman Jagad Natha atau sekolah Minggu.
Lebih lanjut Putu mengaku sudah 20 tahun tinggal di Kota Padang, tepatnya di samping Pura Jagad Natha.
Awalnya ia datang ke Sumbar, dan menetap di Mentawai.
"Saya ke Sumbar sejak tahun 2002, kemudian menetap di Mentawai sebagai ASN," kata dia.
Selanjutnya, pada tahun 2004 barulah ia pindah ke Kota Padang.
Ia turut memboyong istri dan dua orang anaknya, karena ia ialah seorang pegawai negeri sipil (PNS) bimbingan masyarakat Hindu Kanwil Kementerian Agama Sumbar.
Dulu, pada 2004 saat ia baru tinggal di samping Pura, kawasan itu masih rawa-rawa dan ditumbuhi semak.
"Dulu di sini rawa-rawa, bentuknya belum seperti ini dan orang masuk aja sulit," kata dia.

Pada awal ia tinggal di kawasan Pura, saat itu cukup banyak umat Hindu yang menetap di kawasan itu, karena banyak yang bekerja di BUMN, serta perhotelan.
Disebutkannya ada sekitar 150 orang umat Hindu pada awal ia tinggal di Kota Padang.
Ia tinggal di kawasan Pura karena Pinandita (pengayom umat) saat itu akan pindah tempat tinggal, jadi Putu-lah yang dipercaya sebagai Pinandita dan memboyong keluarga bertempat tinggal di sana.
Putu mengungkapkan, pada awal ia berdomisili di Provinsi Sumbar ia memang agak canggung karena perbedaan kebudayaan.
Namun, perlahan ia terus beradaptasi dan bergaul dengan masyarakat Minangkabau di Padang.
"Kami terus bergaul, sekarang kami sangat lengket, dan dekat dengan saudara-saudara kami di Minang," ujarnya.
"Suka duka di sini tentu ada, tapi lebih banyak senang-nya," pungkas dia.(TribunPadang.com/Wahyu Bahar)