Bangun Pola Pikir Positif untuk Raih Kesuksesan dan Kebahagiaan: Perjelas Tujuan dan Luangkan Waktu
Ini dia tiga cara merubah pola pikir demi meraih kesuksesan dan kebahagian hidup, bangun kebiasaan baru, perjelas tujuan, jadilah positif.
Penulis: Nika Afrilia | Editor: Emil Mahmud
TRIBUNPADANG.COM - Simak tiga pola pikir yang dapat menghantarkan kamu pada kesuksesan dan kebahagiian hidup.
Meraih kebahagiaan dan kesuksesan adalah keinginan setiap orang dalam hidup di dunia.
Namun sayangnya, sebagian orang mudah pesimis dalam menggapai dua hal tersebut.
Semangat yang mulanya berkobar padam begitu saja ditengah jalan.
Biasanya, rasa putus asa ini disebabkan oleh pikiran-pikiran negatif yang dapat melemahkan semangat dalam mencapai sesuatu.
Pikiran negatif dapat dikendalikan dengan sikap positive thingking untuk tetap memberikan semangat pada diri.
Melansir dari Kompas.com, ada 3 cara yang dapat dilakukan untuk membangun pola pikir positif demi meraih kesuksesan dan kebahagiaan.
1. Bangun Kebiasaan Baru dan Perjelas Tujuan
Kata kunci bahagia dan sukses tentunya harus dibarengi dengan kebiasaan yang sama pula.
Jadi, orang-orang harus belajar untuk membiasakannya.
Namun, tidak perlu muluk-muluk untuk menerapkan perubahan kebiasaan secara besar-besaran.
Lantaran banyak orang menjadi gagal karena hal ini.
Lebih baik bangun kebiasaan kecil selama dua bulan atau sekitar 66 hari yang dilakukan secara konsisten.
Saran tersebut terungkap setelah peneliti menjaring 96 responden untuk sebuah studi yang dipublikasikan di European Journal Social Psycholoogy.
Selain itu, penting juga untuk mengidentifikasi makna di balik tujuan hidup jika masih bertekad untuk mewujudkannya.
Misalnya dengan menetapkan target dalam karier dengan mempertimbangkan mengapa tujuan ini benar-benar ingin dicapai.
Hal tersebut wajib diperhatikan karena mengaitkan tujuan dengan alasan yang bermakna memotivasi orang-orang untuk melakukan tugas yang sulit.
Di sisi lain, mengecek sejauh mana usaha sudah diupayakan juga wajib dilakukan agar pandangan positif tetap dijaga.
Dengan begitu kemajuan dapat diukur dan orang-orang mampu membuktikan kepada diri sendiri bahwa tujuan hidup yang dicita-citakan dapat dicapai.
2. Jadilah Positif
Bermakna atau tidaknya hidup bergantung pada seberapa mampu orang-orang mempertahankan kebiasaan dan caranya bekerja secara positif.
Karena aura positif yang dimanfaatkan untuk membingkai ulang pikiran berdampak baik bagi karier, relasi, dan hubungan.
Selain itu, tanamkan juga pola pikir bahwa kejadian sulit yang sedang atau pernah dirasakan akan segera berlalu.
Lantaran keseringan memikirkan hal-hal yang negatif hanya akan memperburuk keadaan.
Sebaliknya, berpikir dengan pola pikir positif bermanfaat bagi suasana hati dan memberikan sinar kebaikan dalam hidup.
Cara untuk membiasakan pola pikir yang demikian dapat dilakukan dengan menjadi sukarelawan dan mengungkapkan rasa terima kasih setiap hari.
Pasalnya orang-orang yang menjadi sukarelawan ternyata lebih puas dengan kehidupan daripada yang tidak melakukannya.
Fakta tersebut terungkap usai studi dari Ricky N. Lawton, dkk dalam Journal of Happiness Studies dipublikasikan pada tahun 2020 yang lalu.
Di samping itu, rasa syukur setiap hari tidak boleh dilewatkan untuk memberikan perspektif yang baik dalam hidup.
Membiasakan bersyukur dapat dimulai dari menuliskan hal baik dalam hidup, menjalin hubungan bermakna dengan orang lain, dan menghargai perasaan sebagai cara untuk memahami situasi.
3. Meluangkan Waktu
Rasa penat, stres, hingga depresi wajar menghampiri jika orang-orang mengalami tekanan berat dalam pekerjaan.
Tidak mengherankan jika mereka yang mengalaminya kesulitan fokus dan kondisi kesehatan mental tertantang.
Oleh sebab itu, meluangkan waktu untuk sekadar makan siang atau bermeditasi selama lima menit perlu dicoba.
Cara tersebut dapat membantu orang-orang untuk membingkai ulang pikiran, beristirahat, lebih fokus, dan percaya diri.
Meski hidup yang sulit seringkali menghambat pola pikir positif, ingatlah untuk mengarahkan pikiran agar bahagia dan sukses supaya terus berkembang tiap hari.
Bersikap realistis, memikirkan situasi secara positif sejak awal, dan meluangkan waktu dari kesibukan sehari-hari akan membantu mengubah pemikiran.
Terlepas dari bagaimana orang-orang mencapai tujuannya, jangan lupa untuk memperlakukan diri sendiri dengan kebaikan.
(Kompas.com/Yefta Christopherus Asia Sanjaya)