Berita Populer Padang
POPULER PADANG: Kebakaran di Kampung Jao 8 Rumah Rusak, 32 Sapi Positif PMK Perlu Penanganan Serius
Berikut ini berita Populer Padang yang telah tayang selama 24 jam terakhir di TribunPadang.com. Ada berita tentang Kebakaran di Kampung Jao Padang
TRIBUNPADANG.COM - Berikut ini berita Populer Padang yang telah tayang selama 24 jam terakhir di TribunPadang.com.
Ada berita tentang Kebakaran di Kampung Jao Padang, 5 Rumah Rusak Parah dan 3 Rusak Ringan.
Kemudian berita 32 Sapi di Padang Positif PMK, Syahrial: Masih Ada Satu, yang Perlu Penanganan Serius.
Baca juga: Damkar Kota Padang Kembali Terima Informasi, tentang Kebakaran Rumah Warga
Baca juga: Penyebab Kebakaran Hanguskan 8 Rumah di Padang Selasa Malam, Dugaan Sementara Akibat Korsleting
Baca berita selengkapnya di sini :
1. Kebakaran menghanguskan lima unit rumah di Jalan Pasar Baru II, Kelurahan Kampung Jao, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang.
Api membakar sejumlah bangunan yang berdampak rusak berat, Selasa (24/5/2022) malam sekitar pukul 22.15 WIB.
Kebakaran ini berada di kawasan padat penduduk dan tidak jauh Pasar Raya Padang.
Petugas pemadam pun sempat kesulitanakibat ramainya warga di lokasi kebakaran.
"Setelah menerima laporan kita langsung menerjunkan armada ke lokasi. Lokasi berada pada kawasan padat penduduk," kata Kabid Ops Damkar Kota Padang, Sutan Hendra, Rabu (25/5/2022).
Proses pemadaman pun berlangsung hingga pukul 23.30 WIB sampai dipastikan padam dan tidak ada api lagi.
Sutan Hendra menyebutkan Damkar menurunkan armada sebanyak 10 unit dalam pemadaman kebakaran kali ini.
"Iya, karena sebanyak lima unit rumah mengalami kerusakan berat dan tiga unit rusak ringan. Jadi ada delapan unit rumah," kata Sutan Hendra.
Pada saat kejadian kebakaran, ada rumah yang dalam keadaan kosong sudah lama tidak ditempati.
"Ada juga rumah yang dalam kondisi ditinggal pemiliknya, dan ada yang berpenghuni saya lihat," kata Sutan Hendra.
Sutan Hendra mengaku belum mengetahui penyebab kebakaran ini yang menyebabkan lima unit rumah rusak berat.
"Namun, titik api pada rumah yang di tengah posisinya dari delapan rumah yang terbakar. Rumah ini berjejer dan hanya berbatas dinding saja," katanya.
Kesulitan dalam pemadaman adalah gang menuju titik kebakaran sempit ditambah terganggunya akses karena kendaraan masyarakat yang parkir sembarangan.
"Kendaraan yang parkir menghambat akses mobil Damkar untuk keluar masuk. Selanjutnya terlalu banyak orang yang datang melihat proses kebakaran," katanya.
Ia mengimbau, masyarakat untuk dapat memberi akses kepada petugas agar dapat leluasa dalam bekerja memadamkan api.
"Masyarakat diharapkan agar menjauh dari titik api dan waspada terhadap potensi yang dapat menimbulkan kebakaran," katanya.
Baca juga: Kronologi Kebakaran Hanguskan 8 Rumah di Kampung Jao Padang, Warga Awalnya Lihat Api di Loteng
Baca juga: Kebakaran di Kampung Jao Padang, 5 Rumah Rusak Parah dan 3 Rusak Ringan
Baca juga: Detik-detik Kebakaran Toko Kue Elna Bukittinggi, Manager: Lampu Mati Asap Mengepul
2. Data terkini Dinas Pertanian Kota Padang menyebutkan, sebanyak 32 ekor sapi di Lubuk Begalung Kota Padang positif terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK).
Oleh sebab itu, di Lubuk Begalung itu diberlakukan isolasi dalam satu kandang.
Kepala Dinas Pertanian, Syahrial Kamat mengatakan, hewan ternak yang positif PMK sesuai hasil labor ialah 14 ekor.
Awalnya, yang terdeteksi ada 12 ekor, kemudian bertambah lagi dua ekor.
Namun, karena satu kandang itu berjumlah 32 ekor maka ditetapkan seisi kandang positif PMK.
Alasannya, kata dia, dikarenakan cukup banyak yang terjangkit, sehingga ditetapkan secara komunal 32 ekor tersebut positif PMK.
"Hingga kini belum ada penambahan kasus PMK di Kota Padang, sedangkan kasus sebelumnya di Lubeg itu satu kandang sudah diisolasi," ujar Syahrial kepada wartawan, Rabu (25/5/2022).
Ditambahkannya, di antara 14 ekor yang positif, 13 ekor sapi sudah menunjukkan progres kesembuhan yang signifikan.
Namun, satu ekor sapi masih perlu mendapatkan penanganan serius.
Untuk saat ini, kata dia, Kota Padang belum menerapkan lock down.
Sehingga, lalu lintas hewan ternak yang masuk dan keluar di Kota Padang masih diperbolehkan, namun dengan pengawasan yang ketat.
Pihaknya tetap mewaspadai hewan ternak yang masuk dari daerah-daerah dengan kasus PMK yang banyak, sebut saja Sijunjung, Padang Pariaman, Solok, serta Agam.
Update PMK di Sumbar
Dilansir TribunPadang.com, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak Keswan) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) mencatat, hingga hari Selasa (24/5/2022) pukul 00.00 WIB, sebanyak 810 ekor hewan ternak di Sumbar positif terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK).
"810 itu merupakan hasil positif dari lab," kata kepala bidang (Kabid) kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner Sumbar, M Kamil, Selasa (24/5/2022).
Ia menuturkan, di antara total hewan ternak yang terinfeksi PMK tersebut, yang terbanyak ialah sapi.
Sejak kemunculan kasus pertama, hingga data terkini, sudah 754 sapi yang terinfeksi PMK di Sumbar.
Kemudian, sebanyak 55 ekor kerbau dari Sumbar juga dilaporkan terpapar PMK.
Sedangkan, PMK juga menyerang satu ekor kambing yang berasal dari Kabupaten Pasaman Barat.
Dijelaskannya, kasus infeksi PMK pada ternak di Sumbar tersebar di 13 kabupaten/ kota.
Sementara 6 kabupaten/ kota lainnya masih nihil kasus PMK.
Adapun jumlah hewan ternak terinfeksi terbanyak dari Kabupaten Padang Pariaman, dengan total 165 ekor.
Di Padang Pariaman sendiri ada 162 ekor sapi yang terpapar, sedangkan kerbau ada tiga ekor.
Terbanyak kedua ialah di Kabupaten Tanah Datar. Di daerah ini ada 156 ekor sapi yang terinfeksi, selain itu ada dua ekor kerbau juga positif menderita PMK. (*)