Jatah Kursi Petugas Haji Daerah yang Ditinggalkan Hendri Septa akan Dikembalikan ke Jamaah
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang (Kabid) Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Sumbar, Joben, Rabu (25/5/2022).
Penulis: Wahyu Bahar | Editor: afrizal
"Saya mendengarkan dan mentaati nasehat para ulama, termasuk dalam memilih untuk lebih fokus membangun kota Padang. Beberapa keputusan penting selalu saya menghadap ke ulama dulu. Semoga keputusan ini baik, terutama bagi warga Padang," ungkap Wako Hendri.
Dengan fokus mengurus Kota Padang, apalagi sejauh ini, Kota Padang belum memiliki Sekdako defenitif dan Wakil Walikota. Selain itu, slot keberangkatan haji Wako Hendri Septa, bisa diisi untuk jamaah lain, yang mungkin saja sudah bertahun-tahun tertunda keberangkatannya.
Kata Hendri Septa, mulainya ia diminta untuk ikut seleksi. Dirinya mengikuti seleksi. Ada 20 peserta yang diseleksi. Dirinya kemudian dinyatakan lulus dengan nilai terbaik.
Baca juga: Ombudsman Sumbar: Keberangkatan Wako Hendri Septa Jadi PHD akan Ganggu Pelayanan Publik
Terhadap keputusan lebih fokus membangun kota Padang tersebut, dirinya segera berkoordinasi dengan Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Sumbar.
Sebelumnya, seperti diberitakan berbagai media, Hendri Septa terpilih menjadi Petugas Haji Daerah (PHD) Sumbar, bersama sembilan orang lainnya. Hal tersebut berdasarkan proses seleksi yang dilakukan Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumbar. Ia meraih nilai tertinggi di antara para peserta lain.
Kabid Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Sumbar, Joben mengatakan, anggota PHD akan berada di Tanah Suci selama 40 hari, mulai jamaah berangkat hingga kembali ke Sumbar.
Kloter pertama jemaah haji Sumbar akan masuk ke asrama, mulai 3 Juni 2022. Sehari setelahnya, berangkat ke Tanah Suci. PHD akan ikut selama 40 hari sampai jamaah balik lagi ke Sumbar.
Anggota PHD lainnya bertugas membantu petugas haji kloter di bidang pelayanan umum, manasik haji, pembinaan jemaah, akomodasi, transportasi, dan sebagainya.
“PHD ini bertugas membantu petugas kloter. Petugas kloter ini ada ketua kloter, pembimbing ibadah, dokter, dan perawat,” kata Joben.
Terpisah, Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Padang Maigus Nasir mendukung penuh Keputusan Wali Kota Padang untuk lebih fokus bekerja membangun kota Padang
"Kami memang menyarankan sebaiknya pak Wali Kota Hendri Septa lebih fokus membangun kota Padang . Alhamdulillah saran kami ini beliau terima. Beliau lebih mengedepankan kepentingan masyarakat Kota Padang," ucap Maigus Nasir yang diamini Prof. Dr . Salmadanis.(*)