Hipotesa Pakar Epidemiologi Griffith University: Hepatitis Misterius Bagian Pandemi Covid-19
Pakar Epidemiologi Griffith University menyebutkan dua hipotesa terkait hepatitis akut misterius, salah satunya merupakan bagian pandemi covid-19.
Penulis: Nika Afrilia | Editor: Emil Mahmud
TRIBUNPADANG.COM - Penyakit hepatitis akut masih menjadi misteri dalam dunia kesehatan.
Penyakit berbahaya yang menyerang anak-anak ini semakin menjadi ketakutan bagi para orang tua.
Hingga kini belum diketahui pasti penyebab kemunculan penyakit misterius ini.
Peneliti dan pakar kesehatan masih melakukan riset untuk mencari tahu apa penyebabnya.
Namun beberapa hipotesa sebenarnya telah bermunculan.
Mengutip dari Tribunnews.com, pakar Epidemiologi Griffith University Dicky Budiman menyebutkan sedari awal mereka memiliki hipotesa jika fenomena hepatitis misterius ini merupakan bagian dari pandemi.
Baca juga: 5 Tanaman Pengusir Nyamuk yang Bisa Ditanam di Rumah, Basmi Nyamuk Tanpa Obat
Hipotesa ini muncul dengan beberapa hal.
Pertama studi yang dilakukan Israel menyatakan jika 90 persen yang terkena Hepatitis ini, pada satu tahun terakhir pernah terinfeksi Covid-19.
Kedua, kasus saat ini banyak menimpa usia di bawah 5 tahun.
Mayoritas tertinggi pada usia 2-3 tahun yang kita tahu notabene mereka belum eligible untuk divaksinasi Covid-19.
Hal ini diperkuat dengan bantahan hipotesa Adenovirus.
Bahwa sebagian besar kasus anak yang terinfeksi ini, Adenovirus tidak ditemukan di dalam darah dengan jumlah tinggi.
Dicky menyebutkan ada temuan yang diduga bahwa dengan adanya infeksi Covid-19, sel T yang merupakan sel pertahanan tubuh menjadi melemah.
Atau menyebabkan disfungsi sistim imunitas.
Lebih lanjut Dicky menyebutkan bahwa kecil kemungkinan fenomena ini menjadi pandemi.
Karena terjadinya sebuah pandemi umumnya disebabkan pantogen baru.
Data lebih spesifik menunjukkan hepatitis misterius lebih berisiko menimpa anak-anak.
Mayoritas 90 persen menginfeksi anak di bawah 5 tahun.
Sementara data yang ada menujukkan kasus-kasus infeksi hepatitis kepada orang dewasa, khususnya yang sudah terpapar itu kecil ditemukan.(*/Tribunnews.com)