Batang Kuranji pun Tak Luput dari Mikroplastik, Walau Air Bening Ditemukan Banyak Plastik Terselip

Batang Kuranji pun Tak Luput dari Mikroplastik, Sampel Diambil di Bawah Jembatan By Pass

Penulis: Panji Rahmat | Editor: afrizal
TribunPadang.com/RahmatPanji
Tim peneliti Ekspedisi Sungai Nusantara, Prigi Arisandi saat diwawancara di Kota Padang 

Laporan Reporter TribunPadang.com, Rahmat Panji

TRIBUNPADANG.COM, PADANG- Tim peneliti Ekspedisi Sungai Nusantara (ESN) dan Walhi Sumbar
menemukan mikroplastik di Batang Kuranji, Padang.

Temuan ini didapat setelah tim peneliti ESN, Prigi Arisandi dan Amiruddin Muttaqin mengambil sampel air di Batang Kuranji, Rabu (11/5/2022).

Temuan mikroplastik di Batang Kuranji oleh tim ESN ditanggapi biasa saja, mengingat Batang Kuranji juga di jadikan warga Padang sebagai tempat Buang Sampah.

Baca juga: Ekspedisi Sungai Nusantara Kirim Surat ke Pemko Padang, Ada Kandungan Microplastik di Batang Arau

Baca juga: Temuan Ekspedisi Sungai Nusantara: Tim Pastikan Batang Arau Kota Padang, Tercemar Micro Plastik

"Kami mengambil sampel air di Batang Kuranji di jembatan By Pass menuju ke Solok, air nya memang bening namun dalam air sungai dijumpai sachet, tas kresek, sak atau glangsing dan beberapa plastik bening yang terjepit dibebatuan,"ungkap Prigi Arisandi.

Sebaran sampah plastik inilah yang kemudian terfragmentasi menjadi serpihan mikroplastik.

Lebih lanjut kata  peneliti kualitas air ecoton, Amiruddin Muttaqin, secara fisik air Batang Kuranji terlihat bening .

Kandungan klorinnya juga rendah yaitu 0,02 mg/L dan masih dalam kondisi aman alias tidak tercemar.

Kandungan ini berbeda dengan Batang Arau.

Kadar klorinnya 0,15 mg/L sedangkan Baku Mutu Air sungai menurut PP 22/2021 mensyaratkan kadar klorin tidak boleh lebih dari 0.03 mg/L.

Baca juga: Ekspedisi Sungai Nusantara dan WALHI Sumbar Lakukan Aksi Selamatkan Batang Arau dari Microplastik

"Hasil pantau cepat kami dengan mikroskop portable pembesaran hingga 100 kali ditemukan partikel mikroplastik jenis filamen, fiber dan fragmen" ungkap Amiruddin Muttaqin.

Lebih lanjut alumni teknik lingkungan itu, mengatakan kandungan mikroplastik dalam air batang kuranji mencapai 144 partikel dalam 100 liter air yang terdiri dari filamen 125, fiber atau benang berwarna biru sebanyak 16 dan fragmen sebanyak 3 partikel.

Menyikapi hal ini koordinator riset Walhi Sumbar Andre Bustamar mendesak Walikota Padang untuk membuat regulasi larangan penggunaan plastik sekali pakai.

"Pemkot Padang harus mengendalikan kontaminasi mikroplastik dalam air Batang Kuranji karena airnya digunakan sebagai bahan baku PDAM, sampah plastik yang masuk ke sungai harus dikendalikan" Ungkap Andre Bustamar. (*)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved