Hepatitis Misterius di Sumbar
RSUP M Djamil Padang Siapkan Tim Tangani Hepatitis Misterius di Sumbar, Lab hingga Ruang Isolasi
Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang menyiapkan tim menyikapi hepatitis misterius yang diduga muncul di Sumbar.
Penulis: Rezi Azwar | Editor: afrizal
Laporan Reporter TribunPadang.com, Rezi Azwar
TRIBUNPADANG.COM, PADANG- Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang menyiapkan tim menyikapi hepatitis misterius yang diduga muncul di Sumbar.
Sebelumnya seorang bayi berusia 1 bulan 29 hari meninggal dunia diduga akibat hepatitis misterius.
Bayi asal asal Kabupaten Solok, Sumatera Barat itu sempat dirujuk dari puskesmas ke rumah sakit.
Bayi yang meninggal dunia ini memiliki gejala mirip hepatitis yang Unknown Aetiology.
Baca juga: Punya Gejala Mirip Hepatitis, IDAI Sumbar: Kasus Bayi Meninggal di Solok Masih Pending Klasifikasi
Baca juga: RSUP M Djamil Padang Siapkan 8 Ruangan Isolasi untuk Rujukan Hepatitis Misterius
Kabid Pelayanan Medik dan Keperawatan RSUP M Djamil Padang, dr Bestari Jaka Budiman, mengatakan pihaknya sudah mempersiapkan tim hingga alur penerimaan pasien.
"Kita sudah berpengalaman dengan Covid-19 ya, sekarang kita siapkan tim. Jadi, di M Djamil Padang ada tim," kata dr Bestari Jaka Budiman, Selasa (10/5/2022).
RSUP M Djamil pun mempersiapkan ruangan isolasi, ruang NICU, hingga ruang ICU.
Di umah sakit ini juga bisa langsung dilakukan pemeriksaan hepatitis A, B, C, d, dan E karena sudah dilengkapi laboratorium.
Ruangan isolasi yang disiapkan oleh RSUP M Djamil Padang ada delapan.
Baca juga: Menkes: Belum Bisa Dipastikan Virus Apa yang 100 Persen Menyebabkan Adanya Penyakit Hepatitis Akut
Baca juga: Kadinkes Sumbar Ungkap Gejala Hepatitis Misterius yang Ditemukan pada Bayi Asal Kabupaten Solok
Kemudian PICU ada enam, karena khusus dalam kasus ini belum ada disiapkan sebanyam dua ruangan.
Untuk ruangan NICU ada sebanyak 20 ruangan, dan disiapkan dua unit tempat tidur.
"Itu bisa bergeser. Prinsipnya RSUP M Djamil sudah berpengalaman, kalau terjadi penambahan kasus ita akan bergerak ke arah penambahan," katanya.
Sarana prasana dalam persiapan dan mengantisipasi terjadinya kasus sudah lengkap.
"Artinya mulai dari ventilator dan lain-lain sudah ada. Sampai dokter ahlinya ada," katanya.