Hepatitis Misterius di Sumbar
RSUP M Djamil Padang Disiapkan Jadi RS Rujukan Hepatitis Misterius
Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang, Sumatera Barat disiapkan jadi RS rujukan hepatitis misterius atau unknown aetiology.
Penulis: Rima Kurniati | Editor: afrizal
Laporan Reporter TribunPadang.com, Rima Kurniati
TRIBUNPADANG.COM, PADANG- Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang, Sumatera Barat disiapkan jadi RS rujukan hepatitis misterius atau unknown aetiology.
Kabid Pelayanan RSUP M Djamil Padang dr Bestari, mengatakan rumah sakit sudah membentuk pelaporan apabila ada pasien yang memikili gejala seperti diare, demam disertai kuning.
Kemudian dilakukan tes hepatitis A B C D dan hepatitis E.
Baca juga: Menkes: Belum Bisa Dipastikan Virus Apa yang 100 Persen Menyebabkan Adanya Penyakit Hepatitis Akut
Baca juga: Bayi di Sumbar Meninggal Diduga karena Hepatitis Misterius, Kadiskes: Kita Lihat Gejalanya Itu Mirip
Sejauh ini, katanya belum ditemukan pasien hepatitis misterius atau unknown aetiology di RSUP M Djamil.
RSUP M Djamil juga sudah menyiapkan ruangan isolasi sebanyak 8 ruangan.
Dua dari 10 ruangan ICU juga disiapkan untuk hepatitis misterius ini.
"Ruangan ICU terdapat 10 ruangan. Kita siapkan 2 untuk hepatitis misterius, apabila nanti nanti terjadi kasus luar biasa (KLB)," tambahnya.
Selanjutnya, RSUP M Djamil siapkan juga tim penanganan, tim khusus hepatitis unknown.
Baca juga: Kasus Hepatitis Akut Misterius Hanya Ditemukan pada Anak-anak di Bawah Usia 16 Tahun
Baca juga: Gejala Hepatitis dan Ketahui tentang Adenovirus Tipe 41, Masyarakat Diimbau Hati-hati & Tetap Tenang
RSUP M Djamil juga menyiapkan dokter pakar, terdiri dari Ketua IDAI RSUP M Djamil dan seluruh dokter anak yang memiliki kompetensi disini.
Ia menambahkan, alur pelayanan juga sudah dibentuk mulai dari tingkat puskesmas kemudian rumah sakit daerah.
"Nanti yang masuk ke RSUP M Djamil untuk kasus berat," tambahnya.
Ia menjelaskan, jika ditemukan kasus hepatitis berat maka dipantau dokter anak dan dibawa ke RSUP M Djamil.
Sementara, jika kasusnya sedang maka dipantau di RS daerah. (*)