Laporan Tambahan Kasus Dugaan Hepatitis Akut di Luar Jakarta dalam Proses Verifikasi
Sejumlah daerah di luar Jakarta melaporkan ada kasus dugaan Hepatitis Akut. Namun, laporan ini masih dalam proses verifikasi.
TRIBUNPADANG.COM- Sejumlah daerah di luar Jakarta melaporkan ada kasus dugaan Hepatitis Akut.
Namun, laporan ini masih dalam proses verifikasi.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan ada 3-4 laporan sindrom kuning yang terjadi pada anak.
Baca juga: Atasi Hepatitis Akut dengan Ramuan Herbal dan Olahraga, Ikuti Tips Sehat ala Zaidul Akbar
Baca juga: Apa yang Bisa Dilakukan untuk Cegah Hepatitis Akut pada Anak?
"Ada beberapa laporan sindrom kuning tapi masih verifikasi ya. Ada tambahan kasus yang dilaporkan sejak kewaspadaan dilakukan.”
“Sebanyak 3-4 kasus yang dilaporkan dalam proses verifikasi. Ada di sejumlah daerah di luar Jakarta, " katanya, dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com, Jumat (6/5/2022).
Saat ini, pasien tersebut sedang dilakukan perawatan di Rumah Sakit.
"Saat ini mereka sedang dalam perawatan di RS," jelas Nadia.
Hal senada juga disampaikan oleh Perwakilan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Hanifah Oswari yang juga mendapat laporan terkait adanya dugaan penambahan kasus hepatitis misterius di beberapa daerah di tanah air.
"Pada saat ini memang sudah ada laporan-laporan, baik dari Jakarta maupun dari luar kota. Sudah ada laporan-laporan dugaan untuk keadaan penambahan kasus (Hepatitis akut)," ucapnya, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube Kompas TV.
Menurutnya, laporan tersebut, masih dalam proses investigasi.
"Tapi hal ini masih dalam investigasi apakah apakah berkaitan dengan Hepatitis Akut ini," ungkapnya.
Dalam beberapa hari ke depan, lanjut Hanifah, kemungkinan pihaknya baru mendapat laporan lebih lengkap tentang kasus-kasus tersebut.
Melansir Tribunnews, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI meningkatkan kewaspadaan setelah tiga pasien anak yang dirawat di RSUPN Dr. Ciptomangunkusumo Jakarta dengan dugaan Hepatitis Akut yang belum diketahui penyebabnya meninggal dunia.
Kejadian tersebut terjadi dalam kurun waktu yang berbeda dengan rentang dua minggu terakhir hingga 30 April 2022.
Namun hingga saat ini, penyebabnya belum diketahui.
Mari pahami gejala hepatitis akut misterius dan langkah pencegahannya.
Apa saja gejala Hepatitis Akut Misterius?
Gejala Hepatitis Akut
Berikut gejala Hepatitis Akut yang dikutip dari laman resmi Kemenkes:
- Mual
- Muntah
- Diare berat
- Demam
- Kuning
- Kejang
- Penurunan kesadaran
Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi mengimbau jika anak-anak memiliki gejala tersebut, agar segera memeriksakan anak ke fasilitas layanan kesehatan terdekat.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan hingga saat ini berupaya melakukan investigasi penyebab kejadian hepatitis akut ini melalui pemeriksaan panel virus secara lengkap.
Langkah Pencegahan
Kementerian Kesehatan menghimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati, tetap tenang dan melakukan tindakan pencegahan selama masa investigasi.
Berikut beberapa langkah pencegahan menurut Kemenkes:
1. Mencuci tangan
2. Memastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih
3. Tidak bergantian alat makan
4. Menghindari kontak dengan orang sakit
5. Melaksanakan protokol kesehatan
Awal Mula Ditemukan Penyakit Hepatitis Akut Misterius
WHO telah menerima laporan pada dari Inggris Raya mengenai 10 kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya (Acute Hepatitis of Unknown aetiology ) pada 5 April 2022.
Kasus tersebut ditemukan pada anak-anak usia 11 bulan-5 tahun pada periode Januari hingga Maret 2022 di Skotlandia Tengah.
Sementara itu, kisaran kasus terjadi pada anak usia 1 bulan sampai dengan 16 tahun.
Tujuh belas anak di antaranya (10 %) memerlukan transplantasi hati, dan 1 kasus dilaporkan meninggal.
Gejala klinis pada kasus yang teridentifikasi adalah hepatitis akut dengan peningkatan enzim hati, sindrom jaundice (Penyakit Kuning) akut, dan gejala gastrointestinal (nyeri abdomen, diare dan muntah-muntah).
Namun, dari sebagian kasus tidak ditemukan adanya demam.
Penyebab dari penyakit tersebut belum diketahui.
Adapun pemeriksaan laboratorium telah dilakukan dan hasilnya tidak ditemukan virus hepatitis tipe A, B, C, D dan E sebagai penyebab dari penyakit tersebut.