Kabupaten Sijunjung
Masjid Jami' Padang Aset dari Nagari Padang Sibusuk, Ada Mata Air, tak Pernah Kering
SELAMA ini setiap mesjid atau musala, memiliki sejarah dan ceritanya masing-masing, salah satu masjid di Kabupaten Sijunjung, Provinsi Sumatera Barat
Penulis: Hafiz Ibnu Marsal | Editor: Emil Mahmud
SELAMA ini setiap masjid atau musala, memiliki sejarah dan ceritanya masing-masing, salah satu masjid di Kabupaten Sijunjung, Provinsi Sumatera Barat atau Sumbar.
Rumah ibadah Masjid Jami' yang terletak di Jorong Tapi Balai Nagari Padang Sibusuk Kecamatan Kupitan, juga memiliki ceritanya dan keunikannya sendiri.
Sejauh ni' merupakan mesjid pertama dan tertua di Nagari Padang Sibusuk.
Ketua Pengurus Masjid Jami', Muhammad Haskil menyebut dari informasi yang diberikan secara turun-temurun, masjid tersebut dibangun pada Tahun 1883 Masehi.
"Jika ditahunkan, Masjid Jami' sudah berusia 100 tahun lebih, sekitar 130 tahun, jadi mesjid ini adalah yang tertua dan segala kegiatan dahulunya dipusatkan di Mesjid Jami' ini," ungkap Haskil saat ditemui TribunPadang.com, Kamis (28/4/2022).
Masjid Jami' memiliki keunikan tersendiri, dimana mesjid tersebut memilik mata yang tidak pernah kering semenjak didirikannya.
Diketahui, mata air tersebut, tepat berada di bawah bangunan mesjid, serta da juga mata air lainnya yang berada disekitaran bangunan Masjid Jami'.
Dikatakan Haskil, walaupun musim kemarau, mata air itu terus mengalir serta pada musim hujan air juga tidak pernah keruh dan sudah dilakukan pengecekan oleh Dinas Kesehatan Sijunjung, air tersebut bisa langsung diminum.
Tetapi, memang lebih disarankan untuk dimasak terlebih dahulu, untuk membuat air lebih steril.
Mata air yang berada di bagian bawah mesjid, menjadikan susana dan hawa di dalam Masjid Jami' menjadi sejuk sehingga membuat nyaman bagi jemaah yang ingin beribadah.
"Masjid Jami' ini memiliki keunikan tersendiri, yaitu di bawah mesjid ini terdapat mata air, yang Alhamdulillah Allah memberikan rahmat kepada nagari ini, yang menjadi sumber air bagi masyarakat nagari," ujar Muhammad Haskil.
Keunikan lain pada Masjid Jami', terletak pada akses jalan menuju kesana, dima terdapat 99 anak tangga untuk menuju masjid tersebut.
Diketahui, Masjid Jami' terletak daerah lembah, dimana sebelum dibuatnya akses jalan untuk sepeda motor, masyarakat yang ingin menuju mesjid harus melalui tangga tersebut.
Kata Haskil, jumlah anak tangga tersebut disesuaikan dengan jumlah Asma'ul Husna yaitu 99 nama Allah.
Ia menambahkan, keunikan lainnya dari tangga tersebut yaitu, saat dihitung kembali, terkadang hitungan tersebut berbeda, kadang dihitung 100 kadang dihitung bisa 101.