Banjir di Sijunjung
Pasca Banjir di Nagari Kamang Sijunjung, Wali Nagari: Aktivitas Warga Sudah Normal
Aktivitas warga kembali normal pasca banjir yang terjadi di Nagari Kamang, Kecamatan Kamang Baru, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat (Sumbar).
Penulis: Hafiz Ibnu Marsal | Editor: Rizka Desri Yusfita
Kata Emel, pada malam tersebut ada puluhan rumah dan kepala keluarga yang terdampak, sehingga harus mengungsi sementara di tempat yang kering.
"Baru sekitar pukul 01.00 WIB tadi, air mulai berangsur surut, serta pagi tadi warga sudah kembali ke rumah masing-masing untuk membersihkan rumahnya," tutur Wali Nagari Aia Amo itu.
Dikatakannya, warga yang rumahnya terdampak banjir saat ini sangat membutuhkan bantuan karena banyak barang-barang yang terendam banjir.
"Saat ini warga membutuhkan bantuan seperti bahan makanan, pakaian, selimut, obat-obatan dan lainnya," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, banjir yang terjadi di Kabupaten Sijunjung merendam dua kecamatan yaitu Kabupaten Kamang Baru dan Kabupaten Sijunjung.
Di Kecamatan Kamang Baru, banjir merendam dua nagari yaitu Nagari Kamang dan nagari Kunangan Parik.
Di kedua nagari tersebut, setidaknya ada tujuh jorong yang terendam.
Di antaranya, Jorong Kamang Makmur, Jorong Kamang Sentosa, Jorong Batang Kariang, Jorong Simpang Kamang dan Jorong Kamang Abadi.
Sementara, di Nagari Kunpar, daerah yang terendam banjir yaitu Sungai Tenang.
Tingginya debit air hujan tak bisa ditampung sungai sehingga meluap ke rumah warga.
Ketinggian air pun bervariasi mulai setinggi mata kaki dan ada juga setinggi 1 meter.
Selain itu, di Kecamatan Sijunjung, terdapat juga dua nagari yang terdampak hujan deras semalam, yaitu Nagari Aia Angek dan Nagari Paruh.
Di Nagari Aia Angek, banjir berdampak di Jorong Silabau, Jorong Tanggalo dan Jorong Kapalo Koto.
Selanjutnya, di Nagari Paruh, di Jorong Batu Ranjau terdapat pohon tumbang dan beberapa titik longsor.
Hingga saat ini akses jalan ke nagari tersebut belum bisa dilewati dan masyarakat sudah mencoba membersihkan material longsor dan batang pohon tersebut.
Diketahui juga, aliran listrik di daerah tersebut saat ini mati, sehingga jaringan komunikasi terganggu. (*)