Kelas 5 Tema 9

Kelas 5 Tema 9: Apa Manfaat yang Diperoleh Rani Membuat Slime Bersama Teman-temannya?

Simak kunci jawaban tema 9 kelas 5 SD halaman 196: Apa Manfaat yang Diperoleh Rani Membuat Slime Bersama Teman-temannya?

Editor: Mega Satriani Purwaningtyas
Tribunnews
ilustrasi Belajar dari Rumah- Simak kunci jawaban tema 9 kelas 5 SD halaman 196: Apa Manfaat yang Diperoleh Rani Membuat Slime Bersama Teman-temannya? 

TRIBUNPADANG.COM - Apa manfaat yang diperoleh Rani membuat slime bersama teman-temannya?

Jawaban:

Dapat menyalurkan kreativitas, memupuk rasa kerukunan, persaudaraan, persatuan antarteman, serta melatih kerja sama dan menghormati perbedaan keinginan saat membuat slime tersebut.

Baca juga: Jawaban Tema 9 Kelas 5 Halaman : Mengapa Slime Disebut Sebagai Zat Campuran?

Baca juga: Kunci Jawaban Kelas 5 Tema 9 Halaman 124: Apakah Maksud dan Tujuan Iklan di Atas?

Bacaan 3

Kompetisi Pembuatan Slime

Jam istirahat sekolah dimanfaatkan Rani dan Dhia untuk membaca majalah. Mereka membaca majalah di taman sekolah. Saat sedang membaca majalah, mereka tertarik dengan iklan salah satu mainan yang sedang marak, yaitu slime. Selain iklan slime, majalah juga menampilkan iklan pensil. Rani dan Dhia mencermati iklan di majalah dengan saksama. Berikut iklan yang dibaca Rani dan Dhia.

Iklan 1 menginformasikan slime dengan merek Mala. Slime Mala memiliki kelebihan yaitu lembut, kenyal, dan tidak berbahaya. Slime Mala tersedia aneka warna. Iklan tersebut juga menginformasikan toko yang membuat slime Mala.

Pembaca yang tertarik membeli slime Mala sanggup menghubungi nomor yang tercantum dalam iklan. Sementara itu, iklan 2 menginformasikankan pensil Jojo. Pensil Jojo yaitu pilihan sempurna untuk ujian. Pensil Jojo mempunyai kelebihan tidak gampang patah.

“Lihat Dhia, ini iklan slime! Hebat ya, Mala bisa mempunyai produk slime. Umur Mala seumuran dengan kita lo, Dhia,” kata Rani.

“Iya, Ran. Kemarin saya juga membaca profil Mala. Awalnya, Mala membuat slime lantaran ia suka bereksperimen. Teman-teman Mala tertarik dengan slime buatannya. Kemudian, Mala menjual slime buatannya kepada temantemannya.

Lama-kelamaan banyak orang memesan slime kepadanya. Saat ini dia sudah mempunyai beberapa karyawan yang membantu proses pengemasan slime. Karena Mala harus sekolah, perjuangan slime di rumahnya dikoordinasi oleh ibunya,” terang Dhia.

“Hebat ya, kecil-kecil sudah punya usaha,” kata Rani.

“Iya, siapa tahu slime buatan kita besok mempunyai banyak pelanggan,” kata Dhia sambil tertawa.

“Tapi kan slime kita tidak mempunyai merek,” jawab Rani.

“Ha…haha…ha…haha….,” tawa Dhia dan Rani hampir bersamaan.

Slime yaitu mainan yang berbahan dasar lem. Slime mempunyai tekstur kenyal yang biasa dimainkan dengan cara ditekan dan ditarik. Mainan slime berasal dari negeri gajah putih alias Thailand.

Rani, Dhia, dan sobat di sekolah memang suka memainkan slime. Mereka jarang membeli slime di toko, pameran-pameran, atau secara online. Mereka sering membuat slime bersama-sama.

Mereka lebih suka membuat sendiri karena bisa menyalurkan kreativitas masing-masing baik warna, tingkat kelembutan, dan banyak sedikit jumlah slime. Membuat slime bersama-sama juga memupuk rasa kerukunan, persaudaraan, dan persatuan antarteman.

Mereka sanggup bekerja sama dan menghormati perbedaan harapan saat membuat slime.

Rani dan teman-temannya biasa membeli bahan-bahan slime di toko dekat sekolah. Mereka iuran untuk membeli bahan-bahan tersebut. Uang yang terkumpul dibelikan materi ibarat lem dan slime activator atau pengaktif slime.

Slime activator biasanya terbuat dari gabungan boraks dan air. Semua bahan tersebut dicampur, kemudian diaduk hingga tidak lengket dan lembut. Slime termasuk zat gabungan lantaran terdiri atas beberapa materi yang dicampur menjadi satu.

Rani dan teman-teman biasa membuat slime pada hari Minggu atau libur sekolah. Mereka memanfaatkan waktu untuk membuat slime. Slime-slime yang mereka hasilkan terkadang pesanan teman-teman di sekolah atau anak-anak di sekitar daerah tinggal mereka.

Hasil penjualan slime dikumpulkan dalam sebuah celengan. Kelak, bila celengan sudah penuh, Rani berencana membagi uangnya secara adil.

Hari Minggu Rani dan teman-temannya berkumpul di rumahnya. Mereka memiliki jadwal membuat slime. Mereka akan memenuhi beberapa pesanan slime dari teman-teman di sekolah.

“Teman-teman, saya ada informasi loh,” kata Dhia.

“Berita apa, Dhia?” tanya Rani.

“Begini, saya kemarin membaca pengumuman. Pusat perbelanjaan Binar akan menyelenggarakan kompetisi pembuatan slime,” kata Dhia sangat antusias.

“Wow, kata Desi. Benar, Dhi?” tanya Desi kepada Dhia.

“Iya, teman-teman. Aku berkata benar. Bagaimana kalau kita semua ikut kompetisi tersebut,” kata Dhia.

“Aku setuju, Dhia. Kita bisa bersaing dengan penerima lain dalam keahlian membuat slime. Berapa biaya registrasi kompetisi itu, Dhia?” tanya Rani.

“Kalau tidak salah Rp20.000,00. Kita harus memberi tahu orang renta masing-masing.

Kita minta izin kepada mereka. Jika diizinkan, kita minta tolong kepada ayah atau ibu untuk mendaftarkan di kompetisi tersebut,” kata Dhia.

“Semoga ayahku mau mendaftarkan aku,” kata Desi.

“Semoga diberi izin Desi. Toh, tempatnya akrab dengan sekolah kita.” Kata Dhia.

“Baiklah, besok kita beri tahu teman-teman yang lain,” kata Rani.

Hari Minggu, 26 Maret 2017 yaitu waktu penyelenggaraan kompetisi slime di sentra perbelanjaan Binar. Tampak Rani, Dhia, dan teman-temannya berada di daerah perlombaan. Jumlah penerima dalam kompetisi itu sekitar seratus anak. Setiap penerima membawa meja kecil. Untuk alat dan materi pembuatan slime sudah disediakan panitia penyelenggara.

Kompetisi pembuatan slime pun dimulai. Setiap penerima diberi kebebasan berkreasi membuat slime. Untuk menjadi pemenang, penerima harus mampu menciptakan slime yang lembut dan kenyal. Oleh alasannya itu, setiap peserta berusaha membuat slime biar menjadi yang terbaik dalam kompetisi ini.

Tak terkecuali Rani, Dhia, Desi, dan teman-temannya. Walaupun mereka berteman dan sering membuat slime bersama, di kompetisi ini mereka bersaing secara sehat. Mereka menampilkan keahlian masing-masing dalam membuat slime. Bagi mereka siapa pun yang menang dalam kompetisi ini yaitu yang terbaik.

Mereka tidak mempermasalahkan bila salah satu dari mereka menjadi pemenang. Mereka akan tetap berteman. Mereka tetap menjalin kerukunan baik di rumah maupun di sekolah.

*)Disclaimer: Artikel ini hanya ditujukan kepada orang tua untuk memandu proses belajar anak.

Soal di atas sebagian besar berupa pertanyaan terbuka. Artinya, ada beberapa jawaban alternatif lainnya yang tidak terpaku seperti di atas.

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved