Kisah Awal Konservasi Ikan Bilih Endemik Danau Singkarak oleh Semen Padang, Sukses Lepas 4.000 Bibit
Ikan bilih jenis mystacoleucus padangensis merupakan ikan endemik Danau Singkarak, Sumatera Barat dan satu-satunya di dunia.
Penulis: Panji Rahmat | Editor: afrizal
Pembenihan buatan ini juga berlangsung baik, hasilnya dibesarkan dalam kolam terpal dan aquarium sebelum hidup bersama di miniatur danau Singkarak di area Kehati PT Semen Padang.
Empat tahun melakukan konservasi, pada tahun 2022 populasi ikan bilih di area kehati PT Semen Padang sudah mencapai 13 ribu ekor.
"Kami tafsir melalui hitungan dengan sampling biasa kira-kira jumlahnya sebanyak 13 ribu ekor," tuturnya.
Perkembangan itu juga terlihat bila sebelumnya ikan bilih hanya ditampung dalam satu kolam pada tahun 2022 sudah menepati duabkolam di area kehati PT Semen Padang.
Setelah keberhasilan ini LPPM UBH bersama PT Semen Padang melakukan restocking ikan bilih ini ke habitat aslinya di Danau Singkarak.
Dalam tahap restocking kali ini menurut Hafrijal, PT Semen Padang melepas 4.000 ikan bilih di Danau Singkarak.
"Sekarang kurang lebih dari konservasi yang dilakukan sudah ada 13.000 ikan bilih yang kami hitung melalui sampling," sebutnya.
Dari 13.000 ribu itu hanya sekitar 4.000 yang dilepas, sisanya akan tetap berada di PT Semen Padang untuk terus dikembangkan.
"Kami tidak lepaskan semuanya karena di sini juga akan terus dilakukan pengembangan, jadi hanya beberapa yang dilepas (restocking)," sebutnya.
Sedangkan untuk ukuran ikan bilih yang direstocking berkisar 5 cm, ukuran tersebut menurutnya sudah masuk dalam tahap dewasa.
Acara pelepasan ini berlangsung Nagari Sumpur Kecamatan Batipuh Selatan Kabupaten Tanah Datar, Senin (21/3/2022).
Keberhasilan hingga melakukan restocking ini masih tahap awal bagi PT Semen Padang dengan LPPM UBH untuk menyelamatkan ikan bilih dari kepunahan.
"Selain mengembalikan ke habitat aslinya kami juga merekomendasikan di tebar di tempat danau lain sehingga bertambah habitatnya sehingga kalau di danau singkarak mengalami kepunahan masih ada di danau lain," katanya.
Hal itu dilakukan setelah produksi benih bisa berlangsung secara stabil dan masif.
"Kami akan mencari lokasi yang memiliki tekstur dan kandungan sama dengan danau singkarak, mungkin akan dicoba di danau kerinci," bebernya.
Pihak LPPM UBH juga takut nantinya jika populasi ikan bilih habis akan berdampak pada ekologi di danau Singkarak pada masa mendatang.(*)