Ngabuburit di Puncak Paralayang Bukit Gado-Gado Padang, Lihat Atlet Melayang dari Ketinggian

Menikmati paralayang bisa menjadi alternatif ngabuburit alias menanti datangnya waktu berbuka puasa.

Penulis: Rezi Azwar | Editor: afrizal
TribunPadang.com/reziazwar
Puncak Gado Gado, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang, Sumatera Barat, Jumat (15/4/2022) 

Laporan Reporter TribunPadang.com, Rezi Azwar

TRIBUNPADANG.COM, PADANG- Menikmati paralayang bisa menjadi alternatif ngabuburit alias menanti datangnya waktu berbuka puasa.

Di Kota Padang, Sumatera Barat, aktivitas paralayang ini bisa disaksikan warga di Puncak Paralayang di Bukit Gado Gado, Kecamatan Padang Selatan.

Dari ketinggian, warga bisa melihat aktivitas atlet paralayang dan gantole sedang latihan.

Baca juga: Puncak Paralayang, Objek Wisata Baru Padang di Kawasan Air Manis, Nikmati Sunset dari Ketinggian

Baca juga: Nikmati Keindahan Alam di Kawasan Bukit Gado-gado Padang Sembari Menyantap Kuliner

Nah, untuk mencapai lokasi ini juga tergolong mudah. Termasuk pengunjung dari luar kota.

Pasalnya Puncak Paralayang di Bukit Gado Gado ini bisa diakses menggunakan sepeda motor maupun mobil.

Jarak lokasi ini dari Bandara Internasional Minangkabau (BIM) sejauh 31 kilometer.

Setelah dari BIM, bisa lewat ke Jalan Adinegoro, dan lurus saja sampai ke Jembatan Siti Nurbaya.

Sampai Jembatan Siti Nurbaya terus jalan di Jalan Siti Nurbaya sampai bertemu simpang empat dan belok ke kiri Jalan Koto Kaciak.

Saat memasuki kawasan Koto Kaciak ada beberapa pendakian sehingga pengendara diharapkan berhati-hati dan waspada.

Nanti akan ada lokasi parkir yang disediakan masyarakat.

Baca juga: Saksikan! Sunset dari Puncak Bukit Gado-gado Kota Padang, Berwisata Menikmati Panorama Alam

Barulah naik ke lokasi puncak dengan jalan kaki.

Adeng (69) warga sekitar, mengatakan lokasi ini berkurang dikunjungi pada saat bulan suci Ramadhan.

"Kalau pada saat bulan suci Ramadhan sedikit berkurang masyarakat naik ke atas," kata Adeng (69).

Kata dia, hal itu dikarenakan lokasi yang mengharuskan pengunjung jalan kaki ke lokasi puncak.

"Untuk saat ini setiap harinya ada sekitar 50 orang naik, dan kadang sedikit," kata Adeng (59).

Ia menjelaskan, pengunjung yang datang untuk melihat eloknya keindahan laut dan bangunan rumah-rumah warga.

"Untuk lokasi puncak ada warung dan masyarakat yang berjualan jika sudah masuk waktu berbuka puasa," katanya.(*)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved