Kabupaten Sijunjung

Aspirasi Wali Nagari Solok Ambah ke Tim Safari Ramadhan Sijunjung, Minta Bidan Desa Ditambah

Masyarakat Nagari Solok Ambah, Kecamatan Sijunjung, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat (Sumbar), menyampaikan aspirasi Tim Safari Ramadhan (TSR).

Penulis: Hafiz Ibnu Marsal | Editor: Rizka Desri Yusfita
TRIBUNPADANG.COM/MUHAMMAD HAFIZ IBNU MARSAL
Tim Safari Ramadhan (TSR) Sijunjung mendatangi, Masjid Muhadarah, Jorong Bukit VII, Nagari Solok Ambah, Kabupaten Sijunjung, Sumbar, Selasa (5/4/2022). 

Laporan Reporter TribunPadang.com, Muhammad Hafiz Ibnu Marsal

TRIBUNPADANG.COM, SIJUNJUNG- Masyarakat Nagari Solok Ambah, Kecamatan Sijunjung, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat (Sumbar), menyampaikan aspirasi terkait beberapa permasalahan yang masih ada di wilayah mereka.

Aspirasi tersebut disampaikan kepada Tim Safari Ramadhan (TSR) Sijunjung, yang mendatangi Mesjid Muhadarah Jorong Bukit VII, Nagari Solok Ambah, Selasa (5/4/2022).

Wali Nagari Solok Ambah, Husni Tamrin menyebut sejumlah kendala yang ada, termasuk ketersediaan bidan desa di Nagari Solok Ambah.

"Masyarakat masih susah untuk mendapatkan obat ketika sakit, karena jarak antar jorong disini cukup jauh," ungkapnya kepada TribunPadang.com.

Baca juga: Kunjungi Masjid Muhadarah Solok Ambah, TSR Sijunjung Tampung Aspirasi dan Salurkan Bantuan

Baca juga: Semarak Ramadan 1443 H, Tersaji Aneka Takjil Khas Lapek Bugis, Pisang, dan Sagan di Pasar Sijunjung

Baca juga: Jalin Silaturahmi Antara Pemerintah dengan Masyarakat, Pemkab Sijunjung Sebar TSR Ke 40 Nagari

Ia menjelaskan, saat ini di Nagari Solok Ambah, bidan desa/nagari yang bertugas di Puskesmas Pembantu (Pustu), hanya ada dua bidan.

Menurutnya, akibat jarak yang jauh tersebut, masyarakat cukup sulit untuk pergi berobat ke tempat bidan tersebut.

"Untuk berobat ke Puskesmas, jaraknya juga cukup jauh dari Nagari, jadi memang sulit untuk ke sana," ujar Husni Tamrin.

Ia menambahkan, dengan hanya dua bidan yang bertugas di Nagari Solok Ambah, dinilai sangat kurang untuk memberikan pengobatan kepada masyarakat.

Selain itu, jika masyarakat ingin pergi ke Puskesmas untuk berobat, ambulan juga tidak tersedia.

"Masyarakat jika ingin berobat ke puskesmas, masih susah untuk mencari kendaraan, kalaupun ada pakai mobil L300," tuturnya.

Kata Husni, bangunan Pustu yang ada, juga sudah tidak layak untuk dipergunakan sebagi tempat pengobatan.

Ia berharap, nantinya bidan di Nagari Solok Ambah bisa ditambah, sehingga masyarakat bisa mudah untuk mendapat pengobatan.

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan, drg Ezwandra, menyebut pihaknya akan mengusahakan untuk menambah ketersediaan bidan di Nagari Solok Ambah.

"Melalui program P3K, kami mengusahakan menambah bidan desa yang akan bertugas di Nagari Solok Ambah," ujarnya kepada TribunPadang.com, Rabu (6/4/2022).

Selanjutnya, untuk bangunan Pustu di nagari tersebut, pihaknya akan melakukan monitoring ke sana.

"Kami akan melakukan monitoring, dan melalui musrembang dari nagari diharapkan untuk mengusulkan bangunan tersebut direnovasi," tutur drg Ezwandra.

Dikatakannya, setelah dilakukan monitoring dan adanya usulan melalui musrembang nagari, nantinya bangunan Pustu tersebut bisa direnovasi. (*)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved