Warga Solok Diserang Beruang
Wali Nagari Sariak Alahan Tigo: Warga Solok yang Diserang Beruang Sudah Berumur 60 Tahun
Wali Nagari Sariak Alahan Tigo, Baharuddin, mengatakan warganya yang diserang hewan liar tersebut bernama Zulja.
Penulis: Rezi Azwar | Editor: afrizal
Ia mengatakan, Gindo Samsu melihat beruang madu itu sekira pukul 10.00 WIB, saat hendak pergi ke sawah.
"Kira-kira menurut penuturan warga kami ini, ia melihat beruang itu dari jarak 50 meter," lanjut dia.
Namun, warganya tersebut tidak terlalu lama melihat kemunculan satwa bernama latin Helarctos Malayanus itu.
Karena menurut Agusmar, satwa beruang madu cenderung menghindar ketika berada di dekat manusia.
Lebih lanjut kata dia, beruang madu itu kemudian bergerak ke arah semak-semak.
Baca juga: Warga Matur Mudik Dikagetkan Kemunculan Beruang Madu saat Dirinya Dalam Kandang Kerbau
Baca juga: Update Beruang Madu di Matua Mudiak Agam, Wali Jorong: Muncul di Dusun Surau Kubangan dan Paparangan
Karena dirasa sudah aman, Gindo Samsu melanjutkan maksudnya untuk pergi ke sawah.
Diketahui sebelumnya, pada Minggu (23/1/2022) lalu, satwa beruang madu didapati warga Jorong Sidang Tangah, tengah melintas di area pemukiman masyarakat.
Seorang warga yang melihat beruang madu saat itu, Zurniyati (48) bahkan sempat merekamnya dengan telepon pintar miliknya.
Beruang madu itu, kata Zurniyati melintas di dekat sebuah musala, yang persis sama dengan lokasi kemunculan kembali beruang madu pada hari Senin (7/3/2022) di Jorong Sidang Tangah.
Rusak Kebun Warga
Kemunculan satwa beruang madu kembali menjadi momok menakutkan bagi masyarakat Jorong Sidang Tangah Kecamatan Matur Kabupaten Agam Provinsi Sumatera Barat.
Wali Jorong Sidang Tangah, Agusmar mengatakan, selain meresahkan warga, beruang madu juga merusak perkebunan tebu milik warga.
Ia mengungkapkan, warga yang paling dirugikan ialah Saparuddin.

"Sekitar seperempat hektar kebun tebu milik Saparuddin diduga dirusak oleh beruang madu itu," kata Agusmar kepada wartawan, Rabu (9/3/2022).
Lebih lanjut kata dia, rusaknya kebun milik warganya, karena satwa bernama latin Helarctos Malayanus itu suka memakan tebu.
"Selain karena dimakan, kebun tebu rusak karena aktivitas beruang madu yang hilir mudik di sana, jadi banyak batang tebu yang patah," lanjut dia.
