Berita Populer Padang

POPULER PADANG: Solar Langka di Padang Sopir Ngeluh, Sopir Minta Ada Penjagaan di Setiap SPBU

Berikut ini berita Populer Padang selama 24 jam terakhir yang tayang di TribunPadang.com. Ada berita tentang solar Langka di Padang

Editor: Mona Triana
TRIBUNPADANG.COM/REZI AZWAR
Truk antre solar di SPBU Pisang Jalan By Pass, Kelurahan Pisang, Kecamatan Pauh, Kota Padang, Sumatera Barat, Senin (21/3/2022). 

TRIBUNPADANG.COM - Berikut ini berita Populer Padang selama 24 jam terakhir yang tayang di TribunPadang.com.

Ada berita tentang Solar Langka di Padang, Sopir Ngeluh Habis Waktu buat Ngantre: Susah Kali Hidup Sekarang.

Kemudian berita Solar Langka, Sopir Truk di Padang Minta Ada Penjagaan di Setiap SPBU, Agar Tidak Terjadi Kecurangan.

Baca juga: Update Solar Langka di Sumbar, PT Pertamina : Realisasi Penyaluran Sudah Over 13 Persen

Baca juga: Pedagang Dekat SPBU Keluhkan Antrean Truk Isi Solar, Kendaraan Tutup Warung hingga Pembeli Berkurang

Baca juga: Solar Langka, Sopir Truk di Padang Minta Ada Penjagaan di Setiap SPBU, Agar Tidak Terjadi Kecurangan

Simak berikut ini beritanya:

1. Beberapa waktu belakangan masyarakat kesulitan mendapatkan BBM jenis solar sehingga terjadi antrean panjang di setiap Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

Pantauan TribunPadang.com terlihat BBM jenis solar dipasok ke SPBU Pisang Jalan By Pass, Kelurahan Pisang, Kecamatan Pauh, Kota Padang, Sumbar.

Daftar harga SPBU 14-251-518 ini seperti bio solar Rp 5.150, dexlite Rp 13.250, pertalite Rp 7.850, pertamax 92 Rp 9.200, dan pertamax turbo Rp 14.800 per liternya.

Antrean kendaraan pun terjadi.

Petugas keamanan atau security yang bertugas melakukan pengaturan agar tidak terjadi saling terobos oleh pengendara sehingga teratur.

Selain itu, kendaraan yang menunggu antrean juga berderet sampai ke badan jalan. Terlihat kendaraan mobil truk berjejer.

Sulitnya mendapatkan solar tersebut dirasakan seorang sopir, Lusmizar (62).

"Solar susah (mendapatkannya), antrean saat ini saja, susah kita," katanya.

 Ia menjelaskan, antrean sekali mengisi BBM jenis solar bisa menghabiskan waktu hingga setengah hari.

Selain itu dia juga harus rela menunggu dengan jumlah antrean yang panjang.

"Kita juga susah, karena harus antrean di depan kedai-kedai orang kan," sambungnya.

Ia menyebutkan beberapa pemilik tempat usaha tidak mengizinkan kendaraan truk berhenti tepat di depan kedai atau warungnya.

Lusmizar mengaku fenomena kelangkaan BBM jenis solar membuat pekerjaannya terganggu dalam pengantaran air mineral kemasan.

Ia mengatakan untuk pengantaran air mineral diantarkan ke sejumlah daerah di Sumatera Barat.

"Terganggu pekerjaan, ya susah kali hidup sekarang. Biasanya bisa pengantaran dalam sehari, dan akibat minyak susah, perjalanan kadang menjadi dua hari sekali pengantaran," katanya.

a menambahkan, untuk SPBU Pisang tidak dapat mengisi dengan jumlah banyak dan ada pembatasan pengisian.

Kata dia, untuk kendaraannya jenis Colt Diesel roda enam diperbolehkan mengisi dengan jumlah 80 liter.

"Namun, saya tidak sampai mengisi sebanyak itu. Palingan sekali pengisian saya hanya Rp 350 ribu," ujarnya.

Untuk hari ini, Lusmizar mengaku telah melakukan pengisian BBM jenis solar di SPBU lain.

"Namun habis sehingga lari ke SPBU Pisang ini lagi. Karena dapat informasi minyaknya baru masuk," tukasnya. 

2. Sopir yang menggunakan kendaraan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar berharap ada petugas keamanan berjaga di setiap Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), Senin (21/3/2022).

Saat ini antrean kendaraan masih terlihat di beberapa SPBU di Kota Padang.

BBM jenis solar ini sering habis dan mengakibatkan ada kendaraan yang tidak  kebagian.

Padahal kendaraan tersebut sudah laman mengantre di SPBU.

Seorang sopir truk colt diesel, Azwar B mengatakan sudah melakukan antre untuk pengisian minyak.

Namun, hendak akan sampai pada gilirannya BBM jenis solar langsung habis sehingga harus mencari ke SPBU lainnya.

"Minyak sulit sekarang, seperti ada yang tertahan," kata Azwar B.

Ia mengaku, masih ada orang yang membeli BBM menggunakan jerigen, dan saling serobot antrean.

Bahkan, dirinya pernah menemui adanya kendaraan yang mengisi BBM dengan jumlah yang banyak.

"Harapan saya adanya antrean untuk khusus mobil saja sehingga dapat semua," ujarnya.

Azwar pernah menunggu pengisian minyak sejak pagi dan barulah dapat sekitar pukul 19.00 WIB.

"Ada yang sampai seharian saya menunggu antrean BBM jenis solar ini," katanya.

Ia berharap ada petugas kepolisian atau pihak berwenang lainnya berjaga di setiap SPBU.

"Seperti misalnya pihak kepolisian dari Polsek masing-masing berjaga agar tidak ada kecurangan," katanya. (*)

 

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved