Ramadhan 2022

Berikut Ini Niat Puasa Qadha Ramadhan dan Nisfu Syaban, Disertai Doa yang Dianjurkan

Simak niat puasa Qadha Ramadhan dan nisfu syaban berikut ini. berpuasa di hari lain di luar Ramadhan.

Penulis: Rizka Desri | Editor: Rizka Desri Yusfita
TRIBUNNEWS.COM
Ilustrasi Puasa - Simak niat puasa Qadha Ramadhan dan nisfu syaban berikut ini. 

TRIBUNPADANG.COM - Simak niat puasa Qadha Ramadhan dan nisfu syaban berikut ini.

Qadha Ramadhan maksudnya berpuasa di hari lain di luar Ramadhan, sebagai pengganti dari hari-hari yang ia tidak berpuasa pada bulan itu.

Hanya orang tertentu saja yang diwajibkan meng-qadha puasanya. 

Mereka itu adalah para wanita yang mendapat haidh dan nifas, orang yang sakit, orang yang dalam perjalanan, wanita yang menyusui dan hamil, serta orang yang mengalami batal puasa.

Berikut ini ketentuan meng-qadha puasa atau melaksanakan puasa pengganti puasa Ramadhan dilansir dari artikel yang telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Bacaan Niat Puasa Qadha, Puasa Pengganti Puasa Ramadhan, Lengkap dengan Penjelasannya, 

Dikutip dari tayangan Tanya ustaz Tribunnews.com, Dosen Fakultas Syariah IAIN Surakarta, Shidiq M. Ag menganjurkan bahwa mengqadha puasa dianjurkan untuk dilakukan sesegera mungkin secara berurutan.

Dalam Al-Quran juga dijelaskan bahwa kita tidak tahu di hari esok kita akan melakukan apa dan wafat di hari apa.

Karena ajal seseorang tidak diketahui pastinya, dan membayar hutang puasa adalah suatu hal yang wajib, maka sebaiknya hutang puasa harus disegerakan.

Baca juga: Bacaan Niat Puasa Qadha, Pengganti Puasa Ramadhan, Disertai Penjelasannya

Baca juga: BACAAN Niat Qadha Puasa, Lekas Bayar Utang Puasa Menjelang Tiba Bulan Ramadhan

- Namun, dalam Islam juga diperbolehkan jika membayar hutang tidak bisa secara berurutan, karena alasan tertentu.

Yang paling penting qadha atau membayar hutang puasa wajib ini dilakukan sebelum tiba waktu ramadan berikutnya.

- Mengqadha puasa menjelang bulan ramadan juga diperbolehkan dalam Islam atau hingga akhir bulan syaban.

Bacaan niat puasa Qadha Ramadhan menurut Mazhab Syafi'i:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’in fardho syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.

Artinya: “Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.”

Dikutip Tribunnews dari Tribunkaltim.com, 1 Syaban 1443 Hijriah jatuh pada Jumat (4/3/2022).

Dalam bulan Syaban, terdapat satu malam yang mulia yakni Nisfu Syaban yang jatuh pada 15 Syaban.

Pada bulan Syaban, banyak amalan yang dapat dilakukan, salah satunya adalah berpuasa.

Menurut Ustad Yahya Zainul Ma'arif atau atau yang lebih akrab disapa Buya Yahya, puasa di pertengahan bulan Syaban (Nisfu Syaban) bukanlah puasa terlarang.

Jadwal Puasa

Lantas, kapan jadwal puasa Syaban atau Nisfu Syaban dilakukan?

Diketahui, puasa Nisfu Syaban adalah puasa sunah yang dilakukan pada hari ke-15 bulan Syaban.

Diperkirakan, malam 15 Syaban atau Nisfu Syaban 2022 diperkirakan jatuh pada Jumat, 18 Maret 2022 atau selepas maghrib pada Kamis, 17 Maret 2022.

Dengan demikian, puasa Nisfu Syaban 2022 bisa dilakukan pada Jumat, 18 Maret 2022.

Bacaan Niat Puasa Syaban

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ شَعْبَانَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’I sunnati Sya’bana Lillahi Ta’ala

Artinya: Saya berniat puasa sunnah Syaban esok hari karena Allah SWT.

Doa pada Nisfu Syaban

Berikut doa yang dianjurkan pada nisfu syaban yang dikutip Tribunnews dari TribunPontianak.co.id:

اَللَّهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَ لا يَمُنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا اْلجَلاَلِ وَ اْلاِكْرَامِ ياَ ذَا الطَّوْلِ وَ اْلاِنْعَامِ لاَ اِلهَ اِلاَّ اَنْتَ ظَهْرَ اللاَّجِيْنَ وَجَارَ الْمُسْتَجِيْرِيْنَ وَ اَمَانَ اْلخَائِفِيْنَ . اَللَّهُمَّ اِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِى عِنْدَكَ فِيْ اُمِّ اْلكِتَابِ شَقِيًّا اَوْ مَحْرُوْمًا اَوْ مَطْرُوْدًا اَوْ مُقْتَرًّا عَلَىَّ فِى الرِّزْقِ فَامْحُ اللَّهُمَّ بِفَضْلِكَ فِيْ اُمِّ اْلكِتَابِ شَقَاوَتِي وَ حِرْمَانِي وَ طَرْدِي وَ اِقْتَارَ رِزْقِي وَ اَثْبِتْنِىْ عِنْدَكَ فِي اُمِّ اْلكِتَابِ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَ قَوْلُكَ اْلحَقُّ فِى كِتَابِكَ الْمُنْزَلِ عَلَى نَبِيِّكَ الْمُرْسَلِ يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَ يُثْبِتُ وَ عِنْدَهُ اُمُّ اْلكِتَابِ. اِلهِيْ بِالتَّجَلِّى اْلاَعْظَمِ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَهْرِ شَعْبَانَ الْمُكَرَّمِ الَّتِيْ يُفْرَقُ فِيْهَا كُلُّ اَمْرٍ حَكِيْمٍ وَ يُبْرَمُ اِصْرِفْ عَنِّيْ مِنَ اْلبَلاَءِ مَا اَعْلَمُ وَ مَا لا اَعْلَمُ وَاَنْتَ عَلاَّمُ اْلغُيُوْبِ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَ صَحْبِهِ وَ سَلَّمَ . اَمِيْنَ

Allahumma yaa dzal manni walaa yumannu alaika yaa dzal jalaali wal ikraam, yaa dzath thauli wal in aam, laa ilaaha illaa anta, dhahrul laajiin, wa jaarul mustajiiriin, wa amaanul khaa ifiin,

Allahumma in kunta katabta nii indaka fii ummil kitaabi syaqiyyan aw mahruuman aw mathruudan awa muqtarran alayya fir rizqi, famhullaa humma bi fadllika syaqaawatii wa hirmaani wa thardii waq titaari rizqii wa ats-bitnii indaka fii ummil kitaabi saiidan marzuuqan muwaffaqallil khairaat. 
Fa innaka qulta wa qauluka haqqu fii kitaabikal munazzali alaa nabiyyikal mursali, yamhul laahumaa yasyaa u wa yutsbitu wa indahuu ummul kitaab.

Illahii bittajallil aadhami fii lailatin nishfi min syahri syabaanil mukarramil latii yurfaqu fiihaa kullu amrin hakim wa yubram, ishrif anni minal balaa I maa alamu wa maa laa alam wa anta allamul ghuyuubi birahmatika yaa arhamar raahimin.

Artinya:

Ya Allah, Dzat Pemilik anugrah, bukan penerima anugrah. Wahai Dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan. Wahai dzat yang memiliki kekuasaan dan kenikmatan. Tiada Tuhan selain Engkau: Engkaulah penolong para pengungsi, pelindung para pencari perlindungan, pemberi keamanan bagi yang ketakutan.

Ya Allah, jika Engkau telah menulis aku di sisi-Mu di dalam Ummul Kitab sebagai orang yang celaka atau terhalang atau tertolak atau sempit rezeki, maka hapuskanlah, wahai Allah, dengan anugrah-Mu, dari Ummul Kitab akan celakaku, terhalangku, tertolakku dan kesempitanku dalam rezeki, dan tetapkanlah aku di sisi-Mu, dalam Ummul Kitab, sebagai orang yang beruntung, luas rezeki dan memperoleh taufik dalam melakukan kebajikan.

Sungguh Engkau telah berfirman dan firman-Mu pasti benar, di dalam Kitab Suci-Mu yang telah Engkau turunkan dengan lisan nabi-Mu yang terutus: "Allah menghapus apa yang dikehendaki dan menetapkan apa yang dikehendaki-Nya dan di sisi Allah terdapat Ummul Kitab."

Wahai Tuhanku, demi keagungan yang tampak di malam pertengahan bulan Sya’ban nan mulia, saat dipisahkan (dijelaskan, dirinci) segala urusan yang ditetapkan dan yang dihapuskan, hapuskanlah dariku bencana, baik yang kuketahui maupun yang tidak kuketahui.

Engkaulah Yang Maha Mengetahui segala sesuatu yang tersembunyi, demi Rahmat-Mu wahai Tuhan Yang Maha Mengasihi.

Semoga Allah melimpahkan solawat dan salam kepada junjungan kami Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabat beliau. Aamiin.

(TribunPadang.com/Rizka Desri Yusfita), (Tribunnews.com/Devi Rahma) (TribunKaltim.co/Rita Noor Shobah) (Tribunpontianak.co.id/Syahroni)

Niat puasa Qadha Ramadhan dan nisfu syaban ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jadwal dan Bacaan Niat Puasa Syaban 1443 H Tahun 2022,

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved