Berita Populer Padang

POPULER PADANG: Pelatihan Kader Udara Bersih Indonesia, Korban Meninggal di Air Terjun Ngungun Tarak

Simak berita Populer Padang selama 24 jam terakhir yang tayang di TribunPadang.com. Ada berita pelatihan kader udara bersih Indonesia.

Editor: Rizka Desri Yusfita
TribunPadang.com/reziazwar
Pelatihan Kader Udara Bersih Indonesia bersama Yayasan Field memasuki hari ketiga, Sabtu (12/3/2022). Hari ini peserta diberikan materi uji sekop uji keterikatan tanah hingga uji organisme tanah. 

Selain itu juga ada lahan persawahan dengan musim tanam dua kali dalam setahun.

Di samping itu juga ditanam jagung.

"Kalau daerah pantai barat selatan 65 persen adalah sawit. Selain itu juga ada karet. Sedangkan untuk buah pala itu ada di kawasan Tapaktuan, Kabupaten Aceh Selatan," katanya.

Selama tiga hari ini peserta telah melakukan beberapa uji coba pelatihan.

Hari ini peserta juga mendalami terkait mikroorganisme tanah, seperti melihat makhluk hidup di dalam tanah dan bau tanahnya bagaimana, 

"Harapan dari pelatihan ini, kalau kami dari Aceh Selatan mengharapkan sistem petani yang maju seperti memakai pupuk organik. Kemudian hindari penebangan dan pembakaran lahan," ujarnya.

Ia berharap selama 25 tahun ke depan tanah di daerah asalnya masih subur dan masih bagus sehingga dapat ditanami untuk berkebun. 

"Namun, kalau kita ikuti sistem pertanian sekarang ini. Seperti sistem bakar dan menggunakan pupuk kimia. Itu 25 tahun ke depan untuk anak cucu kita tidak ada yang bisa ditanami," katanya.

Ia berharap, petani yang ada di kawasan Aceh Selatan bisa lebih maju setelah mengimplementasikan materi pelatihan ini.

Aryani Kodriyana selaku asisten instruktur dalam Pelatihan Kader Udara Bersih Indonesia, mengatakan ada beberapa kegiatan pada hari ini.

"Hari ini kita melakukan uji sekop untuk melihat keterikatan tanah. Jadi dipotong tanah seperti kue, kemudian kita lihat lapisannya. Sampai sejauh mana akar masuk ke dalam tanah," kata Aryani Kodriyana.

Selain itu juga dilakukan pengamatan tanah dan bau tanah. Selanjutnya dilakukan uji jatuh dengan membanting tanah yang sudah dipotong setinggi 1 meter.

Hal itu untuk melihat sampai sejauh mana tanah itu terburai, semakin padat tanah itu tandanya semakin sehat tanahnya.

"Selanjutnya dilakukan penghitungan organisme tanah. Tanah yang sehat itu tanah yang memiliki banyak organisme. Sesungguhnya ada siklus makan memakan dan kalau semakin lengkap akan semakin baik," katanya.

Pengujian itu dilakukan di lokasi lahan yang tidak diolah dan satu lagi yang sudah diolah.

Sumber: Tribun Padang
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved