Pembelajaran Daring Bisa Maksimal, Terapkan Tips Pantau Tumbuh Kembang Anak

Pandemi Covid-19 membuat banyak anak sekolah harus menjalani aktivitas belajar via online dengan guru sekolahnya.

Editor: Emil Mahmud
Tribunnews/JEPRIMA
Ilustrasi: Anak belajar di rumah lewat daring 

TRIBUNPADANG.COM - Sejauh ini peran orangtua dalam memantau tumbuh kembang anak dalam proses pembelajaran masa pandemi Covid-19 cukup signifikan.

Hal itu mengingat selama ini relatif banyak anak sekolah, yang harus menjalani aktivitas belajar via online dengan guru sekolahnya.

“Walaupun tidak dilakukan secara tatap muka, pembelajaran melalui daring tetap harus dilakukan secara maksimal, karena tumbuh kembang anak selama dua tahun (pandemi) ini tetap harus berjalan sesuai usianya,” ungkap dr Puni Oktisari SpA, dokter spesialis anak di Siloam Hospitals Semarang pada sesi diskusi Instagram Live pada Jumat, 11 Maret 2022.

Puni Oktisari menjelaskan, orang tua memegang peranan penting dalam hal tersebut.

Tak dapat dipungkiri, orangtua memiliki peran penting untuk mendukung anak menjalani kegiatan belajar di rumah, terutama bagi anak-anak yang masih berada pada jenjang TK, SD, dan SMP.

Anak-anak pada jenjang tersebut masih perlu dibantu untuk lebih fokus dan semangat dalam menciptakan suasana belajar. Dengan pendampingan yang dilakukan secara tepat, orangtua dapat mengawasi dan memantau tumbuh kembang anak selama pandemi.

Hal yang patut diingat, pendampingan pada anak selama pembelajaran virtual tidak selalu berjalan lancar. Kerap kali ditemui kendala seperti anak mulai kehilangan motivasi belajar, lebih emosional, sulit diatur, atau bahkan menjadi tantrum.

Baca juga: Pembelajaran Tatap Muka di SMAN 1 Padang Panjang Dihentikan, Siswa Kembali Belajar Daring

Untuk menangani hal tersebut, simak sembilan tips berikut :

1. Komunikasikan dan beri pengertian ke anak.

Anak-anak TK dan SD kadang kalanya masih belum paham kondisi pandemi Covid-19, mungkin mereka bertanya-tanya, mengapa tidak rutin datang ke sekolah?

Mengapa belum boleh bermain bersama teman? Mengapa belum boleh jalan-jalan?

Pertanyaan-pertanyaan tersebut menjadi tanggung jawab orangtua untuk menjelaskan ke anak, bahwa masa pandemi ini mengharuskan kita untuk melakukan berbagai aktivitas dari rumah, mulai dari belajar hingga bermain.

Berikan pengertian ke anak, orangtua akan mendampingi proses belajar sehingga anak-anak tak perlu merasa takut.

2. Anak harus diberikan peraturan.

Kebiasaan baik yang telah terbentuk sebelum pandemi harus dijaga agar anak dapat mandiri dan terbiasa melakukan aktivitasnya.

Tetap terapkan peraturan pada anak, seperti, bangun pagi setiap pukul 06.00, mandi dan sarapan sebelum mengakses Zoom, dan membatasi jam tidur pada malam hari.

Baca juga: Soal: Apa Kelebihan dan Kekurangan Memakai Pakaian Profesi? Jawaban Tema 7 Kelas 3 SD Halaman 108

3. Membuat pojok atau sudut belajar.

Dilandasi dengan kesepakatan dari anak, sudut belajar dibuat untuk memberi pengertian bahwa anak mempunyai ruangan sendiri untuk belajar.

Penentuan sudut belajar juga disesuaikan dengan keinginan anak agar lebih bersemangat, misalnya anak lebih suka belajar dengan melihat pemandangan di luar rumah, maka buat meja belajar di dekat teras rumah.

4. Buat inovasi dalam pembelajaran anak.

Ajak anak melakukan aktivitas di rumah yang sesuai dengan kurikulum pembelajarannya di sekolah.

Misalnya, materi pembelajaran anak di sekolah mengenai berhitung, maka orangtua dapat mengajak anak membuat beberapa kue kemudian anak dapat menghitung kue hasil buatannya. Hal ini juga untuk melatih saraf motorik dan kognitif anak.

5. Awali kegiatan belajar dengan doa.

Supaya anak lebih siap memulai kegiatan belajar, orangtua dapat menuntun anak untuk berdoa ataupun melakukan olahraga ringan.

6. Berikan apresiasi pada anak.

Selama mendampingi anak, sekecil apapun usaha yang sudah dilakukan saat kegiatan pembelajaran, berikan apresiasi agar anak merasa lebih dihargai.

7. Lakukan review atau penguatan materi belajar.

Setelah belajar, ajak anak mengulang secara singkat materi dan aktivitas belajar yang telah ia lakukan.

8. Akhiri kegiatan belajar dengan doa.

Anak juga perlu mengetahui kapan waktu kegiatan belajar berakhir. Hal ini bertujuan supaya mereka tidak jenuh dan lelah ketika harus belajar dalam jangka waktu yang panjang.

Selain berdoa, bernyanyi juga dapat dilakukan sebagai penanda untuk mengakhiri kegiatan belajar.

9. Orangtua harus tersenyum dan sabar.

Meskipun terkesan susah, tersenyum dan sabar juga merupakan hal yang tak kalah penting. Jangan sampai anak menjadi tertekan, stres, dan enggan belajar di rumah.(Tribunnews.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sembilan Tips Pantau Tumbuh Kembang Anak untuk Maksimalkan Pembelajaran Daring


 

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved