Gempa Guncang Pasaman Barat
Pemkab Pasaman dan Pasaman Barat Sediakan Huntara, untuk Warga Terdampak Gempa Bumi & Bencana Alam
Rumah hunian sementara (huntara) bagi warga yang terdampak bencana gempa bumi di Kabupaten Pasaman dan Pasaman Barat mulai didirikan.
Penulis: Muhammad Fuadi Zikri | Editor: Emil Mahmud
TRIBUNPADANG.COM, PASAMAN - Rumah hunian sementara (huntara) bagi warga yang terdampak bencana gempa bumi di Kabupaten Pasaman dan Pasaman Barat mulai didirikan.
Huntara ini diberikan pemerintah setempat bekerjasama dengan instansi lainnya setelah masa tanggap darurat bencana berakhir hari ini, Kamis (10/3/2022).
Wakil Bupati Pasaman Barat, Risnawanto mengatakan, pihaknya mulai mendirikan huntara bagi warganya yang terdampak setelah pemutakhiran data warga terdampak selesai dilakukan.
Sejauh ini pendataan masih terus digencarkan. Pihaknya menargetkan tiga hari ke depan pendataan ini selesai dilakukan dan dilanjutkan pendirian huntara.
"Untuk huntara ini sudah ada beberapa pihak yang mengajukan konsep, seperti PMI dan Pramuka," ujarnya dihubungi TribunPadang.com, Kamis (10/3/2022).
Terpisah, Kalaksa BPBD Kabupaten Pasaman, Alim Bazar mengatakan hal yang serupa, namun ia menyebut di Kabupaten Pasaman pendataan sudah selesai dilakukan.
"Sekarang kita fokus bangun huntara untuk warga terdampak (bencana alam)," ungkapnya dihubungi terpisah.
Diketahui, dua daerah ini terdampak parah akibat guncangan gempa yang terjadi pada Jumat (25/2/2022) lalu.
Kedua daerah itupun sama-sama menetapkan masa tanggap darurat bencana selama dua pekan atau selama 14 hari untuk menangani dampak bencana.
Sejauh ini, berdasarkan catatan BPBD Sumbar, di Kabupaten Pasaman sebanyak 1.188 rumah rusak ringan, 519 rumah rusak sedang dan 522 rumah rusak berat.
Baca juga: Tanggap Darurat Berakhir, Pemkab Pasaman Barat Mulai Masuki Masa Rehab Rekon Pasca Bencana Gempa

Baca juga: Bhayangkari Padang Panjang Bantu Korban Gempa Pasaman dan Pasaman Barat
Sementara untuk korban jiwa tercatat sebanyak 14 orang meninggal dunia, 75 orang luka-luka, dan 6.892 orang mengungsi.
Sedangkan, di Kabupaten Pasaman Barat tercatat sebanyak 846 rumah rusak ringan, 469 rumah rusak sedang, dan 710 rumah rusak berat.
Untuk korban jiwa sendiri di Kabupaten Pasaman Barat tercatat sebanyak 11 orang meninggal dunia, 381 orang luka-luka, dan 11.169 orang terpaksa mengungsi.
Perlu diketahui, pada Jumat itu gempa berkekuatan besar mengguncang sebanyak dua kali. Guncangan pertama pada pukul 08.35 WIB berkekuatan Magnitudo 5,2 dan empat menit setelahnya M 6,1. (TribunPadang.com/ Muhammad Fuadi Zikri)