Bagaimana Cara Menjaga Konsistensi Ibadah? Berikut Penjelasan Ustaz Adi Hidayat, Lakukan 2 Hal Ini
Terkadang dalam menjalankan ibadah, kita sulit untuk istiqomah. Lantas bagaimana cara agar konsisten dalam beribadah?
TRIBUNPADANG.COM - Istiqomah dalam dalam terminologi Islam adalah hal berpendirian kuat atau teguh pendirian.
Istiqomah sering disebutkan agar kita bisa tetap berada di jalan yang benar secara konsisten.
Sayangnya, menjalankan sesuatu sesuai perintah agama secara istiqomah bukanlah perkara mudah.
Terkadang ada banyak faktor yang terkadang membuat diri kita goyah, terlebih dalam hal beribadah.
Lantas bagaimana menjaga konsistensi dalam beribadah?
Baca juga: Ustaz Adi Hidayat Ungkap Kunci Agar Dimudahkan dalam Segala Urusan
Baca juga: Bagaimana Cara Agar Anak Menjadi Hafidz Quran? Ustaz Khalid Basalamah Anjurkan 5 Hal Ini
Dikutip dari tayangan Youtube Adi Hidayat Official, dalam sebuah sesi tanya jawab, Ustaz Adi Hidayat menyebutkan ada 2 cara agar konsisten ibadah di setiap waktu.
Yang pertama adalah dengan cara selalu mengingat kematian.
Ketika seseorang mengingat kematian, maka ini yang berpeluang meningkatkan amalannya.
Disebutkan dalam Al Quran pada surat ke-67, Al Mulk ayat 2:
ۨالَّذِيْ خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيٰوةَ لِيَبْلُوَكُمْ اَيُّكُمْ اَحْسَنُ عَمَلًاۗ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْغَفُوْرُۙ
"2. Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Mahaperkasa, Maha Pengampun."
Kata Nabi Shalallahu Alaihi Wassalam, pengingat terbaik untuk meningkatkan amal sholeh adalah kematian.
Baca juga: Bolehkah Istri Bertanya Rincian Gaji Suami? Simak Penjelasan Ustaz Khalid Basalamah
Baca juga: Ustaz Syafiq Riza Basalamah Sarankan Hal Ini untuk Menjaga Keistiqomahan Seorang Muslim
Yang kedua selalu ingat kesalahan-kesalahan dan dosa.
Cobalah mengingat dan mengukur berapa banyak mata melakukan kesalahan dan lisan melakukan kesalahan.
Jika kita selalu mengingat dan bermuhasabah, maka akan merasakan ingin menutupi dosa.
Tidak ada cara menutup dosa kecuali amal sholeh.
Sholeh itu yang mampu menutup salah.
"Jadi kita jaga ibadah kita pertama tadi dengan merasakan bagaimana kalau diwafatkan sementara kualitas amalan belum baik, yang kedua mengingat kesalahan-kesalahan yang digugurkan saat Ramadan sementara tidak ada yang bisa menutup itu semua kecuali amal sholeh." tutup Ustaz Adi Hidayat.
(*)