Gempa Guncang Pasaman Barat

Mabes Polri Kirim 19 Tenaga Kesehatan, Bantu Korban Gempa di Pasaman dan Pasaman Barat

Polda Sumatera Barat mendapat bantuan tenaga medis dari Dokkes Mabes Polri untuk menangani korban longsor Pasaman Barat

Penulis: Rezi Azwar | Editor: afrizal
istimewa
Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto, pada saat mengunjungi korban terdampak gempa bumi di Sumbar 

Laporan Reporter TribunPadang.com, Rezi Azwar

TRIBUNPADANG.COM, PADANG-  Polda Sumatera Barat mendapat bantuan tenaga medis dari Dokkes Mabes Polri untuk menangani korban longsor Pasaman Barat.

Sebanyak 19 personel dari Mabes Polri langsung diterjunkan ke lokasi gempa.

Tenaga yang diperbantukan beragam mulai dari spesialis penyakit anak hingga penyakit dalam.

Baca juga: Menko PMK Muhadjir Effendy Pastikan Distribusi Bantuan Aman untuk Korban Gempa Pasaman Barat

Baca juga: Pasca-Gempa Lekas Lakukan Pendataan, dan Analisis Bangunan, Pendidikan Anak, Pemulihan Mental

Gempa bumi yang menguncang wilayah Pasaman dan Pasaman Barat memaksa warga harus tinggal di pengungsian. 

Gempa yang terjadi Jumat (25/2/2022) lalu, merusak dan meruntuhkan hunian warga.

Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto mengatakan cukup banyak yang mulai diserang sakit sejak tinggal di pengungsian.

Termasuk anak-anak yang saat ini cukup banyak diserang flu. 

"Jadi yang diperlukan ya obat-obat terkait dengan flu," katanya.

Para pengungsi korban gempa bumi juga banyak mengalami batuk.

Ditambahkan Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto, personel polisi yang sudah turun sejak hari pertama gempa mencapai 1.592 orang gabungan.

Polda Sumbar juga menurunkan anjing pelacak untuk melakukan pencarian terhadap korban yang hilang di Nagari Malampah, Kecamatan Tigo Nagari.

"Karena masih ada empat orang dalam pencarian," katanya, Jumat (4/3/2022)

Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto mengajak masyarakat untuk dapat meringankan beban warga yang terdampak gempa bumi.

"Musim hujan yang menjadi masalah bagi masyarakat yang masih mengungsi.

Sedang kita di rumah merasa tidak nyaman saat hujan, apalagi mereka yang masih di tenda  pengungsian," katanya.

Ia khawatir para pengungsi akan jatuh sakit, apalagi saat ini ada varian baru Omicron.

"Mereka butuh uluran tangan, semoga dapat meringankan bebannya," katanya.(*)

 

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved