Gempa Guncang Pasaman Barat
Yusar Ceritakan Detik-Detik Gempa Guncang Pasaman Barat hingga Kepalanya Robek Akibat Runtuhan Rumah
Seorang pengungsi terdampak gempa Pasaman Barat Provinsi Sumatera Barat, Yusar masih menderita sakit di bagian kepalanya.
Penulis: Wahyu Bahar | Editor: afrizal
Pria yang sehari-hari berprofesi sebagai petani ini tetap bersyukur atas apa yang dideritanya.
Ia masih diberikan keselamatan oleh Tuhan dan empat orang anggota keluarganya tiada yang cedera.
Mereka semua selamat dari reruntuhan.
Penuturan Yusar saat Detik-detik Terjadinya Gempa
Jumat (25/2/2022) pagi sebelum gempa, Yusar sempat pergi keluar rumah.
Namun, karena merasa lapar ia pun kembali pulang.
"Ketika saya sedang mengambil nasi dan lauk, tiba-tiba gempa mengguncang, saya tidak jadi mengambil nasi, dan lari keluar rumah," ujar Yusar.
Saat itu ialah gempa bumi pertama, yang diketahui berkekuatan Magnitudo 5,2, rumah Yusar masih berdiri kokoh.
Setelah reda, ia kembali ke dalam rumah untuk mengambil makanan.
Baru saja tiba di dapur, gempa lebih kuat mengguncang.
Istri dan dua orang anaknya berlarian ke luar rumah, dan juga diikuti oleh Yusar.
"Baru saja berada di depan pintu, rumah saya mulai rubuh, salah satu dari susunan batu bata dibawah atap rumah menimpa kepala saya," kata dia lagi.
Sementara itu, seorang anaknya yang lain tengah mengajar di sebuah Taman Kanak-kanak.
Saat terjadinya gempa, ia sempat berpikir bahwa Gunung Talamau-lah yang erupsi, karena rumahnya persis berada di kaki gunung tersebut.
"Bunyinya seperti gemuruh, tanah rasanya menghentak-hentak ke atas ke bawah dan beda rasanya dengan gempa laut," kata dia lagi.
Sepengetahuan dia, 80 persen bangunan rumah warga Nagari Persiapan Timbo Abu yang terbuat dari batu atau coran rusak diguncang gempa.
Adapun rumah yang selamat kata dia terbuat dari susunan kayu.
Ia hanya berharap, gempa besar tidak terjadi lagi, dan kedepannya pemerintah dapat membantu membangun rumahnya kembali.
(*)