Gempa Guncang Pasaman Barat
BMKG Sebut Kekuatan Gempa di Pasaman Barat Makin Lemah, Ada 6 Kali di Atas 4 Magnitudo
Kekuatan gempa susulan yang terjadi setelah gempa besar di Pasaman Barat, Sumatera Barat semakin lemah.
Penulis: Wahyu Bahar | Editor: afrizal
TribunPadang.com/WahyuBahar
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati bersama pihak BNPB dan Pemda Pasaman Barat saat konferensi pers perihal gempa bumi yang terjadi pada hari Jumat (25/2/2022) pagi yang mengguncang Pasaman Barat dan Pasaman Timur Provinsi Sumatera Barat. Minggu (27/2/2022).
Adapun peta wilayah itu dibagi menjadi tiga zona, yakni merah, kuning dan hijau.
Zona merah kata dia, berarti wilayah dengan kerentanan tinggi, zona kuning artinya punya kerentanan sedang, dan hijau ialah daerah kerentanan rendah.
Dwikorita kemudian menggambarkan dan memberi contoh riil bahwa dulunya para pakar memperkirakan gempa dan likuifaksi di Palu Sulawesi Tengah terjadi sekitar tahun 2000.
Namun kenyataannya bencana tersebut malah terjadi pada tahun 2018 lalu.
Begitu juga kata dia, ilmuwan dari negara-negara lain, terkait perkiraan atau prediksi tentang gempa, tiada yang bisa menebak persis kapan terjadinya.
"Secara ilmiah, prediksi gempa itu belum ada yang akurat 100 persen," lanjutnya.(*)