Harga Kedelai Tinggi, Produsen Tahu di Bukittinggi Mengeluh, Rosnita: Untungnya Tidak Seberapa
Harga kacang kedelai impor mengalami kenaikan. Kenaikan ini berimbas pada produksi tahu di Kota Bukittinggi, Provinsi Sumatra Barat (Sumbar).
Penulis: Muhammad Fuadi Zikri | Editor: Rizka Desri Yusfita
Biasanya ia mencetak hingga 12 karung kedelai namun kini hanya mencetak lima karung saja.
"Kini pegawai saya hanya mencetak sampai siang, biasanya mereka sampai sore," katanya.
Kendati begitu, ia mengungkapkan, tidak pernah mengurangi jumlah pegawai yang ada di pabrik miliknya.
"Artinya sekarang saya hanya memenuhi kebutuhan karyawan saya saja, kalau untungnya tidak seberapa," paparnya.
Rosnita menambahkan, kondisi ini memang sering terjadi sejak pabrik miliknya berdiri pada 2003 silam.
Namun, menurutnya, kenaikan pada tahun ini menimbulkan dampak yang terparah.
Apalagi, dua tahun pandemi Covid-19 ini sudah cukup membuat penjualan tahu yang ia produksi merosot tajam.
"Kompleks juga rasanya, di samping penjualan menurun, harga bahan pokoknya naik," keluh Rosnita. (*)