Berita Populer Sumbar

POPULER Sumbar Breaking News Rumah Terbakar di Agam, dan Polemik Buku Pelajaran di Sijunjung

SIMAK berikut ini berita populer di kanal Sumatera Barat (Sumbar) yang tayang di TribunPadang.com, Selasa (8/2/2022) kemarin

Penulis: Emil Mahmud | Editor: Emil Mahmud
Istimewa/Kasat Pol PP dan Damkar Kabupaten Agam
Kebakaran menghanguskan satu rumah milik warga Sungai Batang Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Agam Provinsi Sumatera Barat pada hari Selasa (8/2/2022) sekira pukul 17.30 WIB 

Artikel Selengkapnya KLIK DI SINI

2. Heboh, Pemkab Sijunjung Tarik Buku Pelajaran

PIHAK Pemerintahan Kabupaten (Pemkab Sijunjung) akan munyurati pihak Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumbar untuk langkah kedepan terkait buku pelajaran yang bernarasi suku Minangkabau beragama Katolik.

Hal itu menyusul, Masyarakat Sijunjung dihebohkan akibat beredarnya buku pelajaran bernarasi suku Minangkabau beragama Katolik di beberapa Sekolah Dasar (SD) Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat(Sumbar).

“Kejadiannya memang di Sijunjung, tetapi yang tertulis di buku tersebut bukan Sijunjung tetapi suku Minangkabau, jadi itu kewenangan dari pihak provinsi,” ungkap Kadisdik Kabupaten Sijunjung, Usman Gumanti, saat ditemui TribunPadang.com, Selasa (8/2/2022).

Menurutnya, kejadian tersebut menyangkut suku Minangkabau, untuk sekarang pihaknya akan meminta arahan kepada LKAAM dan MUI Sumbar untuk langkah selanjutnya.

“Tidak mungkin dari Kabupaten Sijunjung saja yang mengambil langkah terkait kejadian tersebut, karena ini menyangkut Suku  (etnis) Minangkabau,” ujar Usman Gumanti.

Usman Gumanti menjelaskan, pihak sekolah membeli buku tersebut secara online dari aplikasi SIPLAH, dan buku tersebut juga sudah memiliki izin dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

“Pihak sekolah tidak bisa mengecek dengan detail isi dari buku pelajaran itu, karena saat memesan hanya tertera deskripsi dari buku dan saat dinilai cocok maka buku tersebut dipesan,” terang Kadisdik Kabupaten Sijunjung itu.

Baca juga: Pemkab Sijunjung akan Lelang Kendaraan Dinas yang Tak Terawat

Kata Usman Gumanti, hal tersebut diketahui setelah buku itu beredar kepada siswa, dimana orang tua saat mendampingi anaknya belajar, merasa narasi dari buku tersebut tidak sesuai dengan suku Minangkabau.

“Total ada 9 sekolah dimana buku pelajaran tersebut beredar, dan saat ini sudah ditarik semua oleh pihak sekolah dari para siswa,” sebutnya.

Menanggapi kejadian tersebut, Tim Kewaspadaan Dini Pemerintah Daerah (TKDPD) Sijunjung bersama Dinas Pendidikan dan MUI menggelar rapat bersama sesuai instruksi dari Bupati Sijunjung, Benny Dwifa Yuswir.

Baca juga: Dewan Pimpinan dan Pengurus MUI Sijunjung 2020-2025 Dikukuhkan, Wabup: Segera Buat Program Kerja

Diketahui, rapat yang di gelar pada Senin (7/2/2022) itu, di hadiri oleh Kasat Intel Polres Sijunjung, Pasi Intel Kodim 0310/SS, Kasi Intel Kejari, BINDA Sumbar, Kesbangpol serta MUI Sijunjung.

Selain itu masyarakat meminta agar peredaran buku tersebut ditarik, karena memberikan contoh dan perumpamaan yang tidak sesuai dengan karakter daerah Minangkabau. (TribunPadang.com/Muhammad Hafiz Ibnu Marsal)

Artikel Selengkapnya KLIK DI SINI

Sumber: Tribun Padang
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved