HPN 2022, Kapolresta Padang Singgung Peran Pers Terhadap Kegiatan Vaksinasi
Kapolresta Padang Kombes Pol Imran Amir menyebut peran penting media dalam memberikan informasi terkait vaksinasi di Kota Padang
Penulis: Rezi Azwar | Editor: Rizka Desri Yusfita
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rezi Azwar
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Kapolresta Padang Kombes Pol Imran Amir menyebut peran penting media dalam memberikan informasi terkait vaksinasi di Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Rabu (9/2/2022).
Ia berharap pers tetap mampu mengambil peran penting itu dalam menyampaikan informasi kepada publik.
Apalagi saat ini sedang gencar dilakukan vaksinasi terhadap masyarakat dan anak usia 6-11 tahun.
"Saya ucapkan selamat kepada Pers yang selama ini sebagai media penyambung kepada masyarakat dan mendoakan rekan Pers tetap sehat dan terus menyampaikan informasi yang berguna untuk masyarakat," kata Kombes Pol Imran Amir.
Baca juga: Simak Rangkaian Hari Pers Nasional 2022, dan Momentum HUT ke-2 Jaringan Media Siber Indonesia
Baca juga: Jurnalis di Sumbar Ikuti Vaksinasi Booster, Dosis Lanjutan dalam Rangka Hari Pers Nasional 2022
Ia mengatakan, untuk saat ini masyarakat bertanya-tanya terkait vaksinasi anak yang sedang gencar dilakukan.
"Siapa yang bertanggung jawab jika anaknya sakit, kondisi anak lemah, anaknya sedang sakit, dan anaknya takut disuntik," jelasnya.
Terkait kondisi anak lemah, Imran Amir mengatakan kalau anak lemah tidak bisa berangkat ke sekolah.
Namun menurutnya yang menyatakan anak itu sakit adalah dokter, karena sebelum divaksin akan diperiksa apakah bisa divaksin atau tidak.
Setelah itu, jika anak-anak takut disuntik sudah disediakan jarum yang paling kecil.
Selain itu petugas juga menghadirkan superhero dan badut.
"Hal ini supaya anak ini mau dan terhibur serta tidak takut disuntik," sambungnya.
Pihaknya juga memberikan hadiah berupa bingkisan kepada anak-anak yang mau untuk melakukan vaksinasi.
Sampai saat ini capaian vaksinasi anak di Kota Padang masih 13 persen.
Kata dia, saat ini ada sekolah dasar di Kota Padang yang muridnya positif sehingga aktivitas proses belajar dihentikan sementara.
Terkait daerah Jawa-Bali masuk PPKM Level 3, Imran Amir berharap adanya antisipasi untuk Kota Padang.
"Jangan sampai kita PPKM Level 3 juga, karena ekonomi akan terganggu dan murid sekolah akan dikembalikan belajar daring," tukasnya. (*)