Berita Populer Padang
POPULER Padang : Harga Minyak Goreng Masih, Selisih HET, dan Waspada! Kasus Covid-19 Meningkat Lagi
BERIKUT simak kutipan dari beberapa berita populer Padang, selama 24 jam terakhir, di TribunPadang.com, mulai Minggu (6/2/2022) hingga Senin pagi.
Penulis: Emil Mahmud | Editor: Emil Mahmud
BERIKUT simak kutipan dari beberapa berita populer Padang, selama 24 jam terakhir, di TribunPadang.com, mulai Minggu (6/2/2022) hingga Senin pagi.
Pertama, Kasus Covid-19 di Padang meningkat, yang mendesak aplikasi Pedulilindungi agar diperketat.
Kedua, Harga minyak goreng di Padang memang stabil, namun masih terdapat selisih dengan harga eceran tertinggi atau HET.
Ketiga, 3 .Gubernur Sumbar, Mahyeldi mengampanyekan Gerakan Ayo Makan, sekaligus momentum membantu peternak.
1. Kasus Covid-19 di Padang Meningkat
KABAR Kasus Covid-19 meningkat lagi di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar).
Ketua Harian Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kota Padang Barlius mengatakan akan terus mengetatkan penggunaan aplikasi PeduliLindungi di tempat-tempat umum guna memutus rantai penyebaran.
"Dari dulu memang sudah kami ketatkan karena itu cara yang kami tempuh untuk memutus rantai Covid-19 di tempat umum," ucapnya.
Baca juga: Angka Vaksinasi Anak 6-11 Tahun di Kota Padang Masih 7,8 Persen
Ia menuturkan tempat umum baru bisa diakses oleh masyarakat jika sudah melaksanakan vaksinasi sebanyak dua kali.
"Saat masuk ke tempat umum seharusnya masyarakat sudah melakukan dua kali vaksin itu aturan bakunya. Kalau yang dari luar kota harus swab antigen," terangnya.
Tempat umum yang dimaksudkan Barlius tersebut tersebar di hotel, cafe dan restoran.
Baca juga: Vaksinasi Covid 19 bagi Anak 6-11 Tahun Mulai Dilaksanakan di Bukittinggi
Baca juga: Target Sasaran Vaksinasi Anak Usia 6-11 Tahun di Padang Pariaman Ada 45.106 Orang
Namun tempat-tempat tersebut menurutnya terkadang juga tidak sepenuhnya menerapkan penggunaan aplikasi PeduliLindungi.
"Seperti restoran itu masih 'belang-belang' juga, kalau kami tidak pantau mereka juga tidak menerapkan," sebutnya. (*)
Artikel selengkapnya KLIK DI SINI
2.Harga Minyak Goreng di Padang Stabil, Masih Selisih HET
KENDATI sudah hampir satu pekan kebijakan Harga Enceran Tertinggi (HET) minyak goreng berlaku, pedagang pasar raya masih jual dengan harga lama.
Pedagang kawasan Pasar Raya Padang Wati (51) masih menjual harga minyak goreng kemasan merek Sari Murni Rp 15 ribu per liter. Sedangkan, merek Bimoli dan Sunco Rp 20-21 ribu per liter.
"Saya masih menjual dengan modal lama makanya harganya segitu," ucap Wati saat ditemui TribunPadan.com, yang dirinya sembari melayani pembelinya.
Ia berujar bahwa bukan maksud hatinya tidak mengikuti kebijakan pemerintah, namun memang kondisi yang membuatnya menjual minyak goreng dengan harga segitu.
"Kemarin itu sudah ada dapat harga murah untuk merek Sari Murni tapi modalnya Rp14.500. Gimana cara menjual Rp 14 ribu? Itu aja sudah tipis untungnya," keluh Wati.
Wati tidak akan menjual lebih dari Rp 14 ribu jika ia membeli di bawah harga itu.
"Tapi kalau modalnya di bawah Rp 14 ribu pasti pula saya jual dengan harga yang sesuai aturan pemerintah itu," kata Wati.
Baca juga: Harga Minyak Goreng Kemasan di Citra Swalayan Sijunjung Belum Ada Perubahan

Belum juga menjual sesuai Harga Enceran Tertinggi (HET) minyak goreng, penjual kawasan Pasar Raya Padang akui sulit mendapatkan stok, Minggu (6/2/2022).
Kendati demikian memang merek Sari Murni yang baru didapat Wati dengan harga lebih murah dari distributor. Menjual minyak Goreng Kemasan merek Sari Murni Wati mengaku hanya mengambil untuk Rp 500 per liter.
Hal serupa juga terjadi di minyak goreng curah, stocknya juga sedikit. Wati yang biasanya membeli 10 dirigen untuk dihabiskan 3 hari. Semenjak HET berlaku hanya bisa mendapatkan 2 dirigen ukuran 50 Kilo belakangan ini.(TribunPadang.com/Rahmat Panji)
Artikel selengkapnya KLIK DI SINI
3 .Gubernur Sumbar Kampanyekan Gerakan Ayo Makan
GUBERNUR Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) Buya Mahyeldi [ada Minggu (6/2/2022) mengkampanyekan gerakan Ayo Makan Telur, yang dimulai dari kalangan Aparat Sipil Negara (ASN) di lingkup Provinsi Sumbar.
Rilis dari Dinas Kominfotik Sumbar, yang diterima redaksi menyebutkanKampanye ini ditandai dengan penyerahan secara simbolis 16 ribu butir telur kepada perwakilan pesantren dan rumah tahfiz di Kota Padang.
Selain untuk memenuhi gizi dan nutrisi dengan biaya ekonomis, kampanye ini juga dalam rangka membantu para peternak ayam petelur agar usahanya bisa tetap survive di tengah anjloknya harga telur dan melambungnya harga pakan jagung dalam sebulan belakangan.
"Hari ini (Minggu, 6/2/2022-red) Pemerintah Provinsi Sumbar bersama dengan asosiasi peternak unggas mengampanyekan gerakan ayo makan telur, minimal 2 butir sehari."
Baca juga: Hadiri Milad IKLA Riau Buya Mahyeldi Ajak Ranah & Rantau Kompak Bersinergi Membangun Sumatera Barat

Baca juga: Ganjar Pranowo Sambut Mahyeldi di Semarang, Pemprov Sumbar dan Jateng Sepakat Kerjasama Antar Daerah
"Melalui asosiasi peternak kita menyerahkan 16 ribu butir telur ayam untuk pesantren, rumah tahfiz, dan panti asuhan di Kota Padang, dan juga ada bazar telur untuk ASN di Pemprov Sumbar," ujar Buya Mahyeldi, usai Subuh Mubarokah, di Masjid Raya Sumbar.(*/rls/doa/MMC)
Artikel selengkapnya KLIK DI SINI