Harga Minyak Goreng di Sijunjung
Harga Minyak Goreng Mulai Turun, Pedagang Pasar Inpres Muaro Sijunjung, Ngaku Dibatasi Beli ke Agen
Menyusul diperbaruinya Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng oleh Kementerian Perdagangan, harga minyak goreng di pasar Inpres Muaro Sijunjung, K
Penulis: Hafiz Ibnu Marsal | Editor: Emil Mahmud
TRIBUNPADANG.COM, SIJUNJUNG - Menyusul diperbaruinya Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng oleh Kementerian Perdagangan, harga minyak goreng di pasar Inpres Muaro Sijunjung, Kabupataten Sijunjung telah berangsur turun.
Seorang pedagang pasar Inpres Muaro Sijunjung bernama Linda (48) menyebut bahwa dirinya menjual minyak goreng curah seharga Rp 14.000 per kilogram/Kg.
Sedangkan, untuk minyak goreng kemasan seharga Rp 15.000 dan Rp 16.000 per liter, tergantung mereknya.
Kendati demikian, Linda mengaku masih dibatasi oleh pihak agen dalam membeli minyak goreng kemasan yang akan ia jual.
“Minyak goreng harganya sudah turun, tetapi agen masih membatasi pembelian minyak goreng kemasan,” ungkap Linda kepada TribunPadang.com, Minggu (6/2/2022).
Baca juga: Pasca Penetapan HET Minyak Goreng yang Baru, Disdagperinkop UKM Sijunjung Monitoring Harga Pasaran
Linda menyebut, sebelumnya ia membeli minyak tidak ada batasan terapi sekarang dibatasi.
“Seperti kami meminta 10 dus minyak goreng, nanti yang di kasih 5 dus,” ujar Linda.
Kata Linda, pihak agen melakukan hal tersebut karna permintaan banyak, sehingga harus dibagi penjualannya agar merata.
Linda berharap dengan turunnya harga minyak tersebut, stok pembelian minyak tidak lagi dibatasi.
“Kami berjualan disini dari pagi hari sampai pukul 01.00 WIB, tapi sekitar jam 10.00 WIB stoknya sudah habis, jadi tidak lagi jual beli,” sebut Linda.
Baca juga: Ada Penambahan 56 Kasus Baru Covid-19 di Padang, Kecamatan Padang Utara Terbanyak

Baca juga: Peringatan Dini BMKG: Waspadai Hujan Lebat Siang hingga Sore di Pasaman, Tanah Datar, Solok Selatan
Ia menambahkan, minyak goreng merupakan kebutuhan pokok masyarakat sehingga banyak yang membeli, jadi pedagang harus punya bangak stok.
Sementara, Linda menyebut untuk minyak goreng curah tidak dibatasi, tetapi sedikit masyarakat yang membeli.(TribunPadang.com/Muhammad Hafiz Ibnu Marsal)