JAWABAN Tema 7 Kelas 6, Sikap-Sikap yang Dapat Kamu Teladani dari Raden Ajeng Kartini

Simak pembahasan soal dan kunci jawaban tema 7 kelas 6 SD halaman 19 dan 20 Buku Tematik Subtema 1 Pembelajaran 2.

Editor: Mega Satriani Purwaningtyas
Buku Tematik
Simak Pembahasan Soal dan Kunci Jawaban Buku Tema 7 Kelas 6 SD Halaman 19 dan 20: Sikap-sikap yang dapat kamu teladani dari Raden Ajeng Kartini. 

TRIBUNPADANG.COM - Simak pembahasan soal dan kunci jawaban tema 7 kelas 6 SD halaman 19 dan 20 Buku Tematik Subtema 1 Pembelajaran 2.

Jawaban pada artikel ini dapat digunakan orang tua sebagai pedoman untuk mengawasi anak belajar di rumah.

Para siswa diharap dapat menjawab dengan jawabannya sendiri terlebih dahulu.

Kemudian gunakan jawaban pada artikel ini untuk mengoreksi.

Baca juga: Jawaban Tema 7 Kelas 6 Halaman 100 101 102: Tuliskan Tiga Cara untuk Menjaga Persatuan dan Kesatuan

Baca juga: Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 6 Halaman 94: Contoh Kegiatan Bermusyawarah di Lingkungan Sekitarmu

Berikut Kunci Jawaban Buku Tema 7 Kelas 6 Halaman 19 dan 20:

Jawab pertanyaan berikut berdasarkan teks.

1. Informasi penting tentang Raden Ajeng Kartini.

Jawaban:

- Raden Ajeng Kartini lahir di Jepara, 21 April 1879
- Kartini menempuh pendidikan di ELS (Europese Lagere School) hingga usia 12 Tahun
- Kartini mengajar anak-anak perempuan di sekitar rumahnya di Jepara
- Di usia 24 tahun, Kartini dinikahkan dengan K.R.M. Adipati Ario Djojo Adhiningrat
- Kartini meningal pada 17 September 1904 dalam usia 25 tahun
- Surat-suratnya itu, di terbitkan menjadi buku “Habis Gelap Terbitlah Terang”
- Setiap tanggal 21 April, kita memperingati hari Kartini untuk mengenang jasa-jasa beliau.

2. Sikap-sikap yang dapat kamu teladani dari Raden Ajeng Kartini.

Jawaban:

- Pantang menyerah
- Bekerja keras
- Peduli terhadap peremuan Indonesia
- Berpikir maju
- Selalu semangat untuk belajar

Baca juga: JAWABAN Tema 7 Kelas 6: Tuliskan Pendapatmu Mengenai Pelaksanaan Keadilan di Lingkungan Sekitarmu

Baca juga: Jawaban Tema 7 Kelas 6 Halaman 130: Sikap Apa yang Tidak Pantas Ditiru dari Cerita Beni di Atas?

Raden Ajeng Kartini

Raden Ajeng Kartini lahir di Jepara, 21 April 1879. Beliau berasal dari keluarga bangsawan Jawa. Kartini putri dari pasangan Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat dan M. A. Ngasirah. Beliau merupakan anak ke-5 dari 11 bersaudara.

Kartini kecil berbeda dengan anak-anak perempuan di kampungnya. Ia mendapatkan kesempatan mengenyam pendidikan di sekolah bagus. Kartini menempuh pendidikan di ELS (Europese Lagere School) hingga usianya 12 tahun. Setelah itu, ia dipingit di rumah sesuai tradisi Jawa pada masa itu.

Selama sekolah di ELS, Kartini belajar Bahasa Belanda. Karena bisa berbahasa Belanda, Kartini berkirim surat kepada teman-teman di Belanda. Beberapa temannya, yaitu Rosa Abendanon dan Estelle “Stella” Zeehandelaar.

Surat-surat yang ditulisnya lebih banyak berisi keluhan-keluhan tentang kehidupan wanita pribumi yang sulit untuk maju. Kebiasaan wanita harus dipingit dan tidak bebas menuntut ilmu diungkapkan dalam surat-surat Kartini. Menurut Kartini, perempuan harus memperoleh kebebasan dan kesetaraan baik dalam kehidupan maupun di mata hukum.
Kartini ingin melanjutkan sekolah ke Jakarta atau ke Belanda, tetapi orang tuanya tidak mengizinkannya. Meskipun demikian, orang tuanya tidak melarangnya untuk menjadi seorang guru. Kartini pun mengajar anakanak perempuan di sekitar rumahnya di Jepara.

Pada usia 24 tahun, Kartini dinikahkan dengan K.R.M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat. Kepada suaminya, Kartini menyampaikan bahwa ia ingin menjadi guru dan mendirikan sekolah. Keinginan Kartini disambut baik suaminya. Kartini didukung untuk mendirikan sekolah wanita di kompleks kantor Kabupaten Rembang.

Setahun menikah, Kartini dikaruniai seorang anak laki-laki bernama Soesalit Djojo Adhiningrat yang lahir pada tanggal 13 September 1904. Namun, empat hari setelah melahirkan, Kartini meninggal pada 17 September 1904 dalam usia 25 tahun. Ia dimakamkan di Desa Bulu, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.

Meski sudah meninggal, perjuangan Kartini lewat surat-suratnya memiliki arti penting bagi kedudukan wanita Indonesia. Berdasarkan surat-suratnya itu, diterbitkanlah buku “Habis Gelap Terbitlah Terang”.

Berkat jasanya, R.A. Kartini ditetapkan sebagai salah satu Pahlawan Nasional Indonesia. Hingga hari ini setiap tanggal 21 April, kita memperingati Hari Kartini untuk mengenang jasa-jasa Ibu R.A. Kartini.

Baca juga: Tema 7 Kelas 6 Tuliskan Berbagi Kegiatan yang Menunjukkan Nilai-nilai Persatuan dan Kesatuan

Kunci Jawaban Halaman 20

Apa perbedaan fisik perempuan sebelum dan setelah masa pubertas? Diskusikan bersama teman sekelompokmu, lalu bacakan hasilnya di depan kelompok-kelompok lain.

Jawaban:

Sebelum masa pubertas

- Dada kecil
- Suara tidak melengking
- Panggul kecil

Setelah masa pubertas

- Dada membesar
- Suara melengking
- Pinggul membesar

*) Disclaimer: Artikel ini hanya ditujukan kepada orang tua untuk memandu proses belajar anak.

Soal di atas sebagian besar berupa pertanyaan terbuka. Artinya, ada beberapa jawaban alternatif lainnya yang tidak terpaku seperti di atas.

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved