Populer Sumbar: Bus Tabrak Fly Over di Padang Panjang, Ada Jejak Kaki Beruang Madu di Agam
Kecelakaan tunggal atau Laka tunggal bus yang menghantam fly over di Kota Padang Panjang, Provinsi Sumatera Barat kagetkan warga setempat.
Polisi Lakukan Pemeriksaan Sopir
Dilansir TribunPadang.com- Berikut ini identitas sopir bus yang terbelah akibat diduga tidak mengetahui rute jalan di Kota Padang Panjang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Minggu (30/1/2022).
Peristiwa ini terjadi pada Minggu sekitar pukul 06.00 WIB di Jalan Soekarno Hatta Simpang Lapan, Kelurahan Bukit Surunga, Kecamatan Padang Panjang Barat, Kota Padang Panjang, Provinsi Sumbar.
Peristiwa ini mengakibatkan sebanyak 17 orang penumpang mengalami luka-luka dan dilarikan ke rumah sakit.
Beruntung dalam kejadian ini tidak membuat korban jiwa dan kendaraan mengalami kerusakan, sehingga sebagian rangka kendaraan terbelah.
Kendaraan ini terbelah akibat kendaraan yang memiliki tinggi 3.5 meter menabrak fly over yang tingginya hanya 2.2 meter.
Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto, mengatakan kendaraan bus ini ada dua orang.

Artikel selengkapnya KLIK DI SINI
Jejak Kaki dan Cakaran Beruang Madu di Agam
Aktifitas beruang madu sudah sering tampak oleh warga Jorong Sidang Tangah Nagari Matur Mudik, Kecamatan Matur, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
Sejak hari Minggu (23/1/2022) lalu, beberapa orang warga menginformasikan bahwa satwa beruang madu tampak beraktifitas di pemukiman.
Menyikapi hal itu, dan sudah mendapat laporan dari Wali Jorong Sidang Tangah, pihak Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Agam kembali melakukan identifikasi lapangan pada hari Sabtu (29/1/2022).
Baca juga: Beruang Madu Resahkan Warga Matua Mudiak, KSDA Agam Pasang Kandang Jebak Dibantu Pagari
Adapun hasil identifikasi, pihak KSDA sudah mendapati tanda-tanda aktifitas beruang madu itu.
"Kami menemukan jejak kaki, bekas cakaran, kotoran, hingga bekas tempat tidur beruang madu tersebut," ujar Kepala Resor KSDA Agam Ade Putra. Minggu (30/1/2022).
Ade mengungkapkan, bekas cakaran satwa bernama latin Helarctos Malayanus itu ditemukan pada tanaman coklat, nangka dan kebun cabai milik warga.