Kota Pariaman
Kasus DBD Meningkat di Kota Pariaman, Wako Genius Umar Ajak Goro Massal, dan Berantas Sarang Nyamuk
Meningkatnya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Pariaman Provinsi Sumatera Barat direspon oleh, Wali Kota Pariaman Genius Umar.
Penulis: Wahyu Bahar | Editor: Emil Mahmud
TRIBUNPADANG.COM, PARIAMAN - Meningkatnya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Pariaman Provinsi Sumatera Barat direspon oleh, Wali Kota Pariaman Genius Umar.
Orang nomor satu di Kota Pariaman itu, menerbitkan surat edaran No: 441.7/127/Dinkes/1/2022 tentang pencegahan dan kesiapsiagaan peningkatan kasus demam berdarah dengue (DBD).
Dalam surat tersebut, wali kota meminta Organisasi Pimpinan Daerah (OPD) atau dinas di lingkungan pemerintah Kota Pariaman serta masyarakat untuk melakukan upaya pencegahan dan kesiapsiagaan.
Berikut arahan Genius Umar dalam surat edarannya:
Pertama, melakukan Goro massal DBD atau pemberantasan sarang nyamuk secara serentak di semua desa.
Kedua, membersihkan lingkungan sekolah, kantor, kampus, serta MDA.
Ketiga, membersihkan lingkungan tempat-tempat umum seperti masjid, musala, rumah sakit serta puskesmas.
Keempat, membersihkan lingkungan tempat tinggal.
Baca juga: Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional dan Mutu, PT Semen Padang Gelar SHE Challenge

Baca juga: Kasus DBD, Demam Berdarah Dengue di Pariaman Meningkat : Januari 2022 Belumlah Habis, Ada 32 Kasus
Kelima, mengupayakan peningkatan penggerakan masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk (PSN) melalui kegiatan menguras, menutup, dan memanfaatkan kembali barang bekas plus gigitan nyamuk (3M Plus) yaitu dengan cara mengimplementasikan gerakan satu rumah satu Jumantik (G1R1).
Terakhir, mengaktifkan kembali kelompok kerja operasional penanggulangan DBD (Pokjanal DBD) pada berbagai tingkatan RT/ RW, Desa/ Kelurahan.
Kasus DBD di Kota Pariaman
Dilansir TribunPadang.com, Dinas Kesehatan Kota Pariaman mencatat, setidaknya selama tahun 2022 hingga Rabu (26/1/2022) tercatat 32 kasus demam berdarah dengue (DBD) di 'Kota Tabuik'.
Hal tersebut diinformasikan oleh Kabid pencegahan dan penularan penyakit (P2P) Dinkes Kota Pariaman, Rio Arisandi.
Rio Arisandi menjabarkan, bahwa 32 kasus DBD itu tersebar di empat kecamatan yang ada di Kota Pariaman.
Adapun kasus DBD terbanyak terjadi di Kecamatan Pariaman Tengah yakni sebanyak 12 kasus, kemudian di Pariaman Utara ada 9 kasus.
• Harimau Puti Maua Agam Tampak Kurusan, Berbobot 65 Kilogram, PR-HSD Berikan Pakan yang Cukup

Baca juga: Giat Vaksinasi Anak Usia 6-11 Tahun di Padang Pariaman, Kadiskes : Sosialisasi Dulu Kepada Orang Tua
Lebih lanjut, di Pariaman Selatan ada 8 kasus, dan di Pariaman Timur ada 3 kasus.
Rio Arisandi membeberkan bahwa sebagian besar lokus DBD di Kota Pariaman sudah dilakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) atau fogging oleh Dinkes Pariaman.
"Untuk 27 kasus sudah kita laksanakan fogging di masing-masing lokasi" kata Rio Arisandi kepada wartawan, Rabu (26/1/2022).
Lebih lanjut dikatakannya, promosi kesehatan terus digaungkan pihaknya, utamanya tentang bahaya dan pencegahan DBD melalui radio, atau media sosial.
"Dan juga dalam waktu dekat kita akan menyebarkan informasi tentang bahaya dan pencegahan DBD dan imbauan wali kota melalui media tersebut," ujar Rio Arisandi.
Kabid P2P Dinkes Pariaman ini selanjutnya membandingkan kasus DBD di bulan yang sama dengan tahun 2021.
"Bulan Januari di tahun 2021 hanya 7 kasus, sedangkan di tahun 2022 yang belum genap satu bulan sudah ada 1 kasus," kata Rio Arisandi.
Kemudian, ia mengatakan bahwa total kasus DBD sepanjang tahun 2021 di Kota Pariaman hanya 59 kasus.
(TribunPadang.com/Wahyu Bahar)