Baru Dibersihkan, Sampah Berserakan Lagi di Pantai Muaro Lasak Padang, Pedagang: Bukan Sampah Kami
Persoalan sampah di kawasan Pantai Padang seperti tiada akhir, hingga saat ini di kawasan Pantai Puruih Muaro Lasak sampah kembali terlihat.
Penulis: Panji Rahmat | Editor: Rizka Desri Yusfita
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rahmat Panji
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Sampah masih menjadi pembahasan yang tak pernah usai di Kawasan Wisata Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar).
Pantauan TribunPadang.com, sampah kembali terlihat di kawasan Pantai Puruih Muaro Lasak, Minggu (23/1/2022).
Berbeda dari sebelumnya, sampah di Pantai Puruih Muaro Lasak tidak menumpuk seperti sebelumnya.
Sekarang sampah terlihat menyebar di sepanjang bibir pantai.
Mulai dari sampah plastik, sampah rumah tangga hingga batok kelapa terlihat berserakan.
Baca juga: Pedagang Muaro Lasak Kota Padang Menolak Sampah, yang Ada di Kawasan Pantai, Dituding Hasil dari PKL
Baca juga: Sampah Kembali Penuhi Pantai Muaro Lasak Padang, Pengunjung: Sangat Mengganggu Keindahan
Pedagang di kawasan Pantai Puruih Muaro lasak Dedi (40) mengaku bahwa sampah ini muncul kembali setelah hujan deras melanda kawasan tersebut.
"Kemarin lumayan bersih, namun kalau sudah terjadi hujan sampah ini ada lagi," ucapnya.
Ia mengaku bahwa sampah ini banyak berasal dari aliran sungai yang bermuara ke Pantai Padang.
Sehingga dampaknya membuat pantai terlihat kotor dan mengganggu para wisatawan yang berkunjung.
"Kami sebagai pedagang seringkali menerima imbasnya, padahal ini bukan sampah kami saat berdagang," jelasnya.
Akibatnya, kata Dedi, lapak pedagang ditertibkan oleh pihak Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Padang pada, Kamis (20/1/2022).
Para pedagang tidak diperbolehkan berjualan di sepanjang batu grip (pemecah ombak).
Padahal, menurutnya, pedagang di kawasan itu sudah berusaha untuk membuang sampah milik mereka ke tempat pembuangan sampah yang sudah disediakan.
"Saya dengar penertiban kemarin karena banyak pedagang yang tidak menjaga kebersihan, padahal itu tidak selalu sampah dari kami (pedagang)," tuturnya. (*)