Kota Padang
Harga Telur Ayam Ras Turun di Pasar Raya Padang, Tapi Telur Itik, dan Telur Puyuh Naik Harga
Harga telur ayam ras sudah kembali mengalami penurunan sejak satu pekan terakhir, namun telur itik dan telur puyuh malah nai
Penulis: Panji Rahmat | Editor: Emil Mahmud
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Harga telur ayam ras sudah kembali mengalami penurunan sejak satu pekan terakhir, namun telur itik dan telur puyuh malahan naik.
Hal ini disampaikan oleh pedagang telur di kawasan Pasar Raya Kota Padang, Herdonas (68) bahwa saat harga telur ayam ras turun harga telur lainnya malah naik.
Telur ayam ras yang sebelumnya dipatok di harga Rp 56 ribu dalam satu pekan terakhir sudah turun di harga Rp 45 ribu per papan.
"Harga telur puyuh sekarang yang naik sekarang harganya Rp 34 tubu per papan," ujar Herdonas saat ditemui di Kota Padang.
Padahal sebelumnya harga telur puyuh masih di kisaran Rp 28 ribuan.
"Kenaikan harga ini sebelumnya dampak dari harga telur puyuh yang sempat hancur 2 bulan belakang," beber Herdonas.
Selain telur puyuh harga telur itik juga mengalami kenaikan dalam 3 Minggu belakang.
"Sekarang telur itik harganya sudah menyentuh Rp 75-80 ribu per papapan," bebernya.
Sementara itu harga normal telur itik menurut Herdonas bianya di harga Rp 65-70 ribu.
Harga Jual Telur Ayam Ras
Dibandingkan, telur ayam ras di Pasar Pariaman Kota Pariaman, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) pada hari Kamis (20/1/2022) dijual dengan harga Rp 45 ribu per papan.
Sebagaimana dilansir TribunPadang.com, untuk harga tersebut sudah mengalami penurunan sejak sepekan terakhir.
Sebelumnya, pada akhir Tahun 2021 dan awal 2022 baru-baru ini, harga telur ayam ras Rp 50 ribu hingga Rp 55 ribu perpapan.
Hal tersebut diungkapkan oleh seorang pedagang telur di Pasar Pariaman, Dika (29).
"Saat ini, telur ayam ras dijual Rp 45 per papan, dan sudah turun sejak sepekan yang lalu," ujar Dika.
Sedangkan kata dia, untuk satu butirnya, saat ini telur ayam ras dijual Rp 1,5 ribu.
Meskipun begitu, omzet di warung milik Dika, penjualan telur relatif stabil, meski harga telur sempat melonjak.
"Alhamdulillah, saat harganya tinggi, hingga sudah turun kembali, penjualan saya stabil saja," kata Dika.
Sementara itu, di warung biasa dijual dengan harga Rp 2 ribu.
Hal senada, juga disampaikan oleh pedagang lainnya di Pasar Pariaman, Gusniati Eni (47).
"Memang harga telur sudah menurun, kira-kira sepekan yang lalu," ujar dia.
Sebelumnya, kata dia, memang masyarakat tampak mengeluhkan harga telur yang melonjak.
Baca juga: Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Pariaman : Bawang Merah Naik, dan Cabai Relatif Stabil

Baca juga: Harga Telur Ayam Ras Turun, di Pasar Raya Kota Padang, Pedagang : Jelang Bulan Ramadan, Kembali Naik
Harga Kebutuhan Pokok Mengalami Kenaikan
Dilansir TribunPadang.com, sejumlah kebutuhan pokok di Pasar Pariaman Provinsi Sumatera Barat mengalami kenaikan, termasuk komoditas bawang merah.
Seorang pedagang di Pasar Pariaman, Gusniati Eni (47) mengatakan bahwa harga bawang merah kualitas super saat ini dijual dengan harga Rp 25 ribu per kilogram/kg.
Harga tersebut kata dia, telah mengalami kenaikan sejak dua pekan terakhir.
"Dua Minggu yang lalu harga bawang merah rentang Rp 18 ribu hingga Rp 20 ribu, dan saat ini Rp 25 ribu perkilogramnya," kata Gusniati.
Kenaikan tersebut menurutnya karena kurangnya omzet atau penghasilan petani kurang, dan karena pasokan yang berkurang.
Namun, kata dia, bawang merah yang kualitasnya standar, yaitu yang berukuran kecil hanya Rp 15 ribu.
Baca juga: Harga Telur Ayam Ras Turun, di Pasar Raya Kota Padang, Pedagang : Jelang Bulan Ramadan, Kembali Naik

Biasanya, kata dia, bawang merah berasal dari daerah Alahan Panjang Kabupaten Solok Provinsi Sumatera Barat.
"Kadang ketika harga bawang mahal, dioper ke Jawa, atau sebaliknya," lanjut dia.
Sedangkan, untuk harga bawang putih di Pasar Pariaman saat ini ialah Rp 25 ribu, mengalami kenaikan dari sebelumnya Rp 23 ribu.
Selanjutnya, bawang bombai ujar Gusniati relatif stabil, saat ini perkilogramnya dijual seharga Rp 18 ribu.
Sementara itu harga cabai merah di Pasar Pariaman relatif stabil.
"Cabai merah asal Medan dan Aceh Rp 20 per kilogram, sedangkan cabai dari daerah darek (Bukittinggi sekitarnya) Rp 25 ribu," kata dia.
Cabai darek menurutnya ialah cabai dengan kualitas lebih bagus.
Kemudian, cabai hijau kampung, rata-rata dijual oleh pedagang seharga Rp 15 ribu untuk satu kilogram.
Sedangkan, harga cabai rawit cendrung fluktuatif atau naik turun.
"Cabai rawit Rp 60 ribu, naik dari Rp 45 ribu, kalau pasokan banyak maka harga akan turun lagi," imbuh Gusniati.
Lebih lanjut minyak goreng curah di warung Gusniati dijual dengan harga Rp 18 ribu perkilogram, sedangkan minyak goreng kemasan Rp 19 ribu perliter.
Harga tomat juga mengalami kenaikan, yakni dari Rp 5 ribu menjadi Rp 7 ribu.
"Kenaikan tomat baru sepekan terakhir," ungkap Gurniati.
Diketahui dari Gusniati, untuk harga kentang stabil, Rp 8,5 ribu, sedangkan ia menjual secara encer Rp 10 ribu.
Terakhir, harga gula pasir juga meningkat, dari dari sebelumnya hanya Rp 13 ribu, saat ini dijual dengan harga Rp 15 per kilogram.
"Gula pasir dalam dua minggu ini agak mahal, agak susah menjualnya," pungkas Gusniati.(TribunPadang.com/ Wahyu Bahar/Rahmat Panji)