Kota Padang

Kasat Pol PP Padang Ingin Perempatan Lampu Merah, Dibebaskan dari Pengemis, Anjal, dan Pekerja Seni

Petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Padang berharap perempatan lampu merah dan jalan dapat dibebaskan dari aktivitas pekerja seni dan

Penulis: Rezi Azwar | Editor: Emil Mahmud
TRIBUNPADANG.COM/REZI AZWAR
Kasat Pol PP Padang, Mursalim 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Padang berharap perempatan lampu merah dan jalan dapat dibebaskan dari aktivitas pekerja seni dan pengemis di Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Rabu (19/1/2022).

Melakukan aktivitas di perempatan lampu merah dan jalan sangat berbahaya bagi diri sendiri dan orang lain.

Oleh karena itu, petugas Satpol PP Padang sempat melakukan razia di lokasi perempatan lampu merah dan jalan.

Kasat Pol PP Padang, Mursalim, mengatakan perempatan lampu merah dan jalan seharusnya lokasi yang bebas untuk kendaraan lalu lalang.

"Kepada anjal, pengemis, atau pekerja seni yang sering menggunakan perempatan lampu merah. Kita mengimbau untuk jangan melakukan itu," kata Mursalim.

Sebagai Kasat Pol PP Padang yang baru, dia berharap tidak ada yang melakukan aktivitas di perempatan lalu lintas dan jalan.

Baca juga: Pedagang yang Tutupi Kawasan Pantai Padang, Segera Ditertibkan, Mursalim : Tak Boleh Dihambat-hambat

"Kami sudah mewanti-wanti sebelumnya, kepada warga Kota Padang atau siapa pun yang datang ke Kota Padang. Jangan melakukan aktivitas di perempatan lampu merah," katanya.

Kata dia, sebelumnya terdapat peminta-minta mengalami kecelakaan sehingga meninggal dunia di kawasan By Pass Sungai Sapih, Kecamatan Kuranji, Kota Padang.

Selain itu, juga terdapat manusia silver menjadi korban tabrak lari di Kota Padang, Sumbar.

"Jadi kita berharap jangan  berusaha di situ, karena itu daerah yang rawan dan berbahaya. Tidak hanya berbahaya bagi pengendara, tapi juga bagi dirinya sendiri," ujarnya.

Mursalim berharap perempatan lampu merah dan jalan dapat dikosongkan dan dibiarkan kendaraan lalu lalang tanpa ada aktivitas yang mengganggu.

"Biarkan kendaraan lalu lalang tanpa dihambat oleh aktivitas anak jalanan, pekerja seni, pengemis, dan manusia silver," katanya.

Baca juga: Badut yang Pernah Dirazia Satpol PP Padang, Terungkap Di Balik Kostumnya, Remaja Butuh Biaya Sekolah

Tertibkan Pedagang di Kawasan Pantai 

Dilansir TribunPadang.com, Petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Padang akan menertibkan pedagang yang menutup pantai di Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Rabu (19/1/2022).

Hal itu dikemukakan oleh Kasat Pol PP Padang, Mursalim di Kota Padang, Provinsi Sumbar, Rabu hari ini.

Hingga kini relatif banyak pedagang, yang menempati kawasan pantai serta berdekatan langsung dengan bibir pantai di kawasan Pantai Padang.

Menurutnya, para pedagang meletakkan kursi hingga meja untuk ditempati oleh pengunjung di kawasan tepi pantai, sehingga menutup pantai.

"Rencananya,  Satpol PP Kota Padang bersama dengan Dinas Pariwisata dan beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait akan menertibkan kembali Pantai Padang," kata Mursalim. 

Kasatpol PP Padang Mursalim Nafis
Kasatpol PP Padang Mursalim Nafis (ist)

Mursalim mengatakan, kawasan Pantai Padang direncanakan dalam waktu dekat untuk kembali ditertibkan sesuai dengan aturan yang telah disepakati sebelumnya.

"Bahwa Pantai Padang itu tidak boleh ada tenda ceper, tidak ada boleh ada pedagang yang berjualan di pantai. 

Itu akan kita sesuaikan lagi dengan aturan yang telah ada sebelumnya," kata pejabat yang baru-baru ini dilantik sebagai Kasatpol PP Padang.

Kata dia, larangan pedagang tidak boleh berjualan adalah bagian sisi barat atau bagian yang menutup pantai.

"Itu tidak diperbolehkan dari dahulu," kata Mursalim.

Baca juga: Pelaku Tawuran Hunuskan Sajam ke Petugas Satpol PP, Berlangsung di Depan Mata Wali Kota Padang

Pedagang Dilarang Tempati Trotoar

Kasat Pol PP Padang, Mursalim, mengatakan untuk pelaku usaha yang berjualan di trotoar itu dilarang.

"Jika masih ada pedagang-pedagang yang berjualan di trotoar akan kita ingatkan agar tidak menggunakannya untuk berusaha," ujar Mursalim.

Kata dia, trotoar adalah area publik dan tempat orang berjalan kaki. "Tidak boleh dihambat-hambat," ujarnya.

Jika ada pelaku usaha yang telah diingatkan masih juga melanggar akan dilakukan upaya penertiban.

"Akan kita lakukan tindakan sesuai Perda kita. Karena secara keseluruhan tidak boleh berjualan dari pagi sampai malam di trotoar," katanya.

Mursalim mengatakan, ada lokasi yang dikecualikan atau dikhususkan untuk dapat dipergunakan sebagai lokasi berjualan.

"Kawasan yang diperbolehkan dengan aturan jam di atas pukul 15.00 WIB seperti di Pasar Raya, itu ada Perwakonya," kata Mursalim.

Namun, di luar hal itu tidak ada yang diperbolehkan untuk berjualan menggunakan fasilitas umum.

"Silakan berjualan di tempat-tepat yang aman dan tidak mengganggu akses lalu lintas serta orang," kata Mursalim.(TribunPadang.com/Rezi Azwar)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved