Berita Agam Hari Ini

Harimau Sumatera Terkam Sapi Milik Warga, Gegara Kurang Pakan, dan Babi Hutan Mati, Akibat Virus ASF

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Sebut harimau menyerang ternak warga akibat kekurangan pakan, Rabu (12/12022).

Penulis: Rezi Azwar | Editor: Emil Mahmud
ISTIMEWA/DOK.WARGA:RANO
Warga masyarakat saat melihat seekor harimau yang masuk perangkap di Maua Hilia, Jorong Kayu Pasak Timur, Nagari Salareh Aia, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Senin (10/1/2022). Caption : Harimau sumatera masuk perangkap di Maua Hilia, Jorong Kayu Pasak Timur, Nagari Salareh Aia, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Senin (10/1/2022). (Warga: Rano) 

 Dibawa ke PRHS Dharmasraya

Dilansir TribunPadang.com, Harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang terperangkap masuk kandang jebak kemudian dibawa ke Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya (PRHSD), Rabu (12/1/2022).

Selanjutnya, di Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya (PRHSD), Harimau sumatera akan dilakukan observasi terkait, kondisi binatang tersebut.

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat, Ardi Andono, mengatakan harimau ini telah berhasil dievakuasi dengan selamat pada Selasa (11/1/2022).

"Selanjutnya, Harimau Sumatera ini dibawa ke PRHSD untuk dilakukan observasi," kata Ardi Andono.

Ardi Andono, mengatakan, proses evakuasi dibantu oleh Polsek Palembayan dan Wali Nagari Salareh Aia.

"Konflik harimau sumatera ini telah menyebabkan seekor anak sapi mati dan induknya terluka," katanya.

Selain itu, masyarakat juga dibuat enggan untuk pergi ke kebun.

Baca juga: Ramalan Zodiak Keuangan Kamis 13 Januari 2022: Gemini Mengeluarkan Banyak Biaya, Cancer Lebih Baik

Dikatakannya, harimau ini turun dari Hutan Cagar Alam Maninjau.

"Hasil analisis, harimau ini turun karena kekurangan pakan akibat adanya penyakit African Swine Fever (ASF)," ujar Ardi Andono.

Virus ASF menyebabkan kematian massal pada babi hutan di Kabupaten Agam, Provinsi Sumbar.

Berdasarkan data yang telah dikumpulkannya, ada sebanyak kurang lebih 50 ekor babi hutan mati.

"Harimau sumatera adalah satwa dilindungi berdasarkan peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan nomor 106/2018," kata Ardi Andono.

Pada saat ini, populasi harimau di alam liar terus menurun.

"Untuk itu perlu upaya bersama dalam melestarikan harimau khususnya di Sumbar," kata Ardi Andono.

Baca juga: Polisi Jaga Ketat Harimau Sumatera, Seusai Masuk Perangkap di Ladang Sawit Kecamatan Palembayan Agam

Halaman
123
Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved