Sampah di Pantai Padang
Sampah Berserakan di Kawasan Pantai Muaro Lasak Padang, Ketua RT: Kami Ibarat TPA, Tumpuan Sampah
Pantai yang menjadi icon pariwisata di Kota Padang itu berubah menjadi kotor, karena dipenuhi sampah plastik dan kayu-kayu glondongan.
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: afrizal
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita
TRIBUNPADANG.COM, PADANG- Pantai Padang selalu berubah menjadi lautan sampah.
Pantai yang menjadi icon pariwisata di Kota Padang itu berubah menjadi kotor, karena dipenuhi sampah plastik dan kayu-kayu glondongan.
Menurut Ketua RT 03 RW 04 Kelurahan Rimbo Kaluang Kecamatan Padang Barat, Amrizal, sampah-sampah yang bertumpuk itu tidak mampu dibersihkan secara manual.
Baca juga: Pedagang Resah Sampah Berserakan di Sepanjang Pantai Padang, Pembeli Keluhkan Bau Busuk
Baca juga: Tumpukan Sampah di Pantai Padang Bertahun-tahun Tak Teratasi: Kami seperti Bukan Bermain di Pantai
Kata dia, sampah-sampah yang berserakan itu hanya dapat dibersihkan mengandalkan tenaga alat berat.
"Jadi tumpuan sampah itu ke sini, ibaratnya kami Tempat Pembuangan Akhir (TPA)," kata Amrizal, Senin (10/1/2022).
Sejak kecil, kata Amrizal, dirinya sudah melihat kawasan Pantai Muaro Lasak Padang sudah menjadi tumpuan sampah.
Hanya saja tidak begitu menjadi perhatian karena dulunya aktivitas di media sosial tidak begitu banyak.
Sekarang karena adanya media sosial, informasi semakin cepat berkembang.
Baca juga: Kontainer Sampah Milik Pemko Padang Bertambah, Giliran Bank Nagari Beri Bantuan
Keberadaan sampah menurutnya juga sangat mengganggu aktivitas para nelayan yang sedang melaut.
Selain menghambat laju kapal, sampah juga mengganggu proses penjaringan ikan.
"Sampah plastik di laut sangat meresahkan nelayan. Nelayan di sini masih banyak nelayan dayung, untuk turun naik perahu saja susah."
"Untuk menjaring udang terkadang masih pakai tradisional dayung. Kami nelayan tradisional sangat payah mencari tempat parkir," katanya.
Persoalan kebersihan di Pantai Padang, Amrizal menyebut dikelola oleh Dinas Pariwisata Kota Padang.
Setiap hari petugas datang, membawa setidaknya 30 keranjang sampah dan dimasukkan ke bak sampah.
Akan tetapi sampah tidak pernah ada habisnya.
"Kalau hujan deras, penuh oleh sampah. Petugas tidak akan kuat membersihkan tapi menggunakan alat berat bisa," terang Amrizal.
Di sisi lain, Amrizal menyebut ada manfaatnya di balik sampah yang menggunung.
"Banyak pemulung yang mengais rezeki. Jadi ada untung ruginya," ungkap Amrizal.
Amrizal mengatakan harapannya tak muluk-muluk yakni bagaimana caranya mengatasi persoalan sampah ini.
"Solusinya dibuat batu grip lagi, batu yang menghadang pantai, dengan ini tentunya perputaran sampah akan terhenti," harap Amrizal.
Selain itu, ia berharap Dinas Pariwisata juga mengadakan pelatihan untuk pedagang yang ada di kawasan pantai Padang.
"Jangan menyajikan makanan itu ke itu saja, adakan pelatihan sehingga menunya ada perubahan," tutup Amrizal. (*)