Berita Padang Hari Ini

Saksi Mata Lakalantas Maut, Renggut Nyawa Ibu Guru di Padang: Warga Lihat Korban Sudah Tergeletak

Berikut kesaksian warga yang melihat kecelakaan lalu lintas (Lakalantas) maut yang membuat seorang guru meninggal dunia di Kota Padang, Provinsi Sumat

Penulis: Rezi Azwar | Editor: Emil Mahmud
tribun bali/dwisuputra
ilustrasi : mayat 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Berikut kesaksian warga yang melihat kecelakaan lalu lintas (Lakalantas) maut yang membuat seorang guru meninggal dunia di Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Senin (3/1/2022).

Peristiwa ini terjadi pada sekitar pukul 07.15 WIB di Jalan Gajah Mada depan OTO Kredit Motor, Kelurahan Gunung Pangilun, Kecamatan Padang Utara, Kota Padang, Sumbar.

Seorang pedagang melihat langsung kedua korban dievakuasi oleh pihak kepolisian, karena berada dekat gerobak dagangannya.

Pedagang ini bernama Ermawati (54), yang melihat proses evakuasi korban kecelakaan atau lakalantas maut kali ini.

"Kejadiannya pada Senin (3/1/2022) pagi hari sekitar pukul 07.00 WIB, pada saat jam sibuk orang berangkat kerja dan sekolah," kata Ermawati.

Dikatakannya, peristiwa ini justru tidak diketahuinya secara persis bagaimana kronologinya.

"Hanya melihat masyarakat sudah ramai dan ada yang tergeletak," kata Ermawati.

Selanjutnya, datang pihak kepolisian untuk melakukan evakuasi untuk membawa korban.

Setelah diidentifikasi, ternyata korban yang meninggal merupakan seorang guru SDN 17 tinggal di Perumahan Filano sesuai KTP.

Sedangkan, satu korban lainnya, seorang laki-laki yang mengalami luka-luka dan dibawa ke rumah sakit.

Sebelumnya, Kanit Laka Lantas Polresta Padang, Ipda Arisman, mengatakan pihaknya telah mendatangi lokasi atau tempat kejadian perkara (TKP).

Baca juga: Guru Meninggal Dunia Akibat Kecelakaan dengan Angkot, Ternyata Istri Perwira Polri di Polda Sumbar

Baca juga: Guru di Padang Meninggal Dunia Akibat Kecelakaan dengan Angkot, Korban Dilarikan ke RSUP M Djamil

Lebih lanjut, pihak kepolisian mengamankan kendaraan yang terlibat kecelakaan sebagai barang bukti.

Selain itu, pihaknya juga telah melakukan olah TKP yang membuat satu nyawa melayang.

"Saat berada di lokasi kejadian, tidak ada ditemukan sopir angkotnya di TKP," kata Ipda Arisman.

Ipda Arisman mengatakan, kendaraan yang terlibat kecelakaan terdiri dari Oplet BA 17XX QU dengan sepeda motor Honda Beat  BA 20XX OC dan Yamaha Xeon BA 22XX BP.

"Telah terjadi laka lantas sekitar pukul 07.30 WIB antara Oplet BA 17XX QU kontra sepeda motor Honda Beat BA 20XX OC kontra Yamaha Xeon BA 22XX BP," kata Ipda Arisman.

Dilansir TribunPadang.com, peristiwa ini berawal dari mobil oplet BA 17XX QU datang dari arah selatan menuju utara atau datang dari arah Simpang Alai menuju arah Simpang Tinju.

"Saat di lokasi kejadian, mobil oplet tertabrak Honda Beat  BA 2020 OC yang berada di depannya yang datang satu arah," katanya.

Selanjutnya, kendaraan oplet juga menabrak sepeda motor Yamaha Xeon BA 22XX BP yang juga datang dari arah yang sama.

Pengemudi Oplet BA 117XX QU masih dalam lidik, Sepeda motor Honda Beat BA 20XX OC dikendarai oleh seorang guru berinisial E (37) warga Alai Parak Kopi.

"Untuk sepeda motor Yamaha Xeon 22XX BP dikendarai oleh seorang mahasiswa berinisial MA (21) warga Kampung Lapai," katanya.

Akibat kecelakaan ini membuat pengendara sepeda motor Honda Beat BA 20XX OC meninggal dunia setelah mengalami cedera di kepala dan luka berat pada badan.

Sedangkan, pengendara sepeda motor Yamaha Xeon BA 22XX BP mengalami luka robek pada wajah, tangan kiri patah, dan kaki luka lecet.

"Pengendara sepeda motor Honda Beat dibawa ke RS M Djamil Padang, dan pengendara sepeda motor Yamaha Xeon dibawa ke Rumah Sakit Ibnu Sina Padang," katanya.

Oplet mengalami kerusakan pada bagian depan rusak berat, Honda Beat rusak pada pada bagian belakang dan kap bagian kirinya gores.

"Sepeda motor Yamaha Xeon mengalami kerusakan pada bagian depan rusak berat," katanya.

Pihaknya telah mendatangi lokasi kejadian dan mencatat saksi-saksi dalam kejadian ini serta melakukan olah TKP.

"Semua kendaraan dan surat-suratnya untuk sementara diamankan sebagai barang bukti," katanya.

Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto, mengatakan korban merupakan istri dari personel kepolisian.

"Iya, korban yang meninggal dunia dalam kecelakaan itu  adalah istri dari personel kita yang bertugas di Polda Sumbar," kata Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto.

Ia mengatakan, korban merupakan istri dari seorang perwira berpangkat Ipda yang bertugas di satuan kerja Itwasda Polda Sumbar.(TribunPadang.com/Rezi Azwar)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved