Kunci Jawaban Buku Tema 7 Kelas 6 Halaman 33 34: Nilai Kemanusiaan dalam Kehidupan Sehari-Hari
Simak pembahasan soal dan kunci jawaban tema 7 kelas 6 SD halaman 33 dan 34 Buku Tematik Subtema 1 Pembelajaran 4.
1. Berikanlah contoh penerapan nilai-nilai kemanusiaan itu dalam kehidupanmu sehari-hari.
2. Apa pendapatmu mengenai pelaksanaan nilai-nilai kemanusiaan di lingkungan sekitarmu?
Tuliskan tugasmu, lalu presentasikan di depan teman-teman dan guru. Lakukan bergantian.
Jawaban:
1. Contoh penerapan nilai-nilai kemanusiaan dalam kehidupan sehari-hari di antaranya menjenguk teman yang sakit, bekerja sama, dan memberikan pertolongan semampunya kepada korban bencana alam.
2. Pelaksanaan nilai-nilai kemanusiaan di lingkungan sekitarku sudah berjalan dengan baik, contohnya semua warga hadir ketika ada kegiatan gotong royong membersihkan saluran air.
Baca juga: JAWABAN Tema 7 Kelas 6: Apa Perbedaan Fisik Laki-Laki Sebelum dan Setelah Masa Pubertas?
Baca juga: JAWABAN Tema 7 Kelas 6 Subtema 2 Halaman 100, 101 dan 102 Tentang Pemimpin Idolaku
Hebatnya Dokter Kami
Ia adalah Dokter Rana, seorang dokter muda yang sederhana dan terampil. Ayahnya adalah mantan kepala desa kami yang telah meninggal dunia. Dokter Rana baru kembali ke desa kami dua tahun yang lalu, setelah sepuluh tahun lebih merantau ke ibukota. Ia memperoleh beasiswa di Fakultas Kedokteran dan setelah lulus ia praktik di Rumah Sakit Umum Kabupaten.
Semenjak ia pulang dan praktik di balai kesehatan desa, aku sering mendengar perbincangan warga yang heran atas keputusan Dokter Rana untuk kembali ke desa. Bukankah penghasilan sebagai dokter di kota jauh lebih besar?
Kepada ayahku, Dokter Rana bercerita bahwa cita-citanya menjadi dokter dulu muncul karena melihat kesadaran hidup sehat masyarakat desa yang sangat rendah. Sungai dipakai untuk mandi, mencuci, dan membuang hajat, lalu airnya dikonsumsi. Hasil bumi dan peternakan tidak dimanfaatkan untuk membentuk pola makan sehat. Warga lebih suka menjualnya ke kota dan uangnya digunakan untuk membeli makanan instan.
Selama praktik di kota, Dokter Rana terbayang terus kondisi desanya. Ia merasa bahwa seharusnya ilmu yang dimilikinya sebagai seorang dokter dapat bermanfaat untuk kampung halamannya sendiri.
“Jadi Pak Andri, saya ini pulang untuk memenuhi niat saya ketika menerima beasiswa, yaitu mensejahterakan warga desa tempat saya lahir dan dibesarkan,” ujar Dokter Rana pada ayahku.
Sejak pulang, Dokter Rana memang aktif membina para remaja dan keluarga muda. Ia memberikan penyuluhan tentang pentingnya mencuci tangan, memasak air, pola makan sehat, dan imunisasi. Baginya, generasi muda adalah perantara terbaik untuk menyampaikan misi meningkatkan kesadaran hidup sehat masyarakat desa.
Sebagai anak kepala desa, Dokter Rana sering mendengar cerita almarhum ayahnya bahwa banyak warga takut berobat karena tidak mampu membayar. Tak ingin hal ini terjadi, maka diumumkannya bahwa warga dapat membayar jasanya dengan sampah. Ya, sampah! Sampah kering jenis apa saja yang dapat didaur ulang. Botol plastik, botol kaca, koran bekas, bahkan kemasan bekas, diterima oleh Dokter Rana. Cara ini membuat warga aktif dan bijak mengelola sampah. Sungguh kreatif dan cerdas cara Pak Dokter mendidik warga.
Seperti mendiang ayahnya, Dokter Rana menjadi sosok yang dicintai warga desa. Ia menjadi teladan melalui dedikasi, tanggung jawab, dan kerendahhatiannya dalam menolong warga. Apabila aku besar nanti, aku ingin seperti Dokter Rana. Akan kukejar cita-citaku menjadi guru dan aku akan kembali untuk membangun kampung halamanku.
*) Disclaimer: Artikel ini hanya ditujukan kepada orang tua untuk memandu proses belajar anak.
Soal di atas sebagian besar berupa pertanyaan terbuka. Artinya, ada beberapa jawaban alternatif lainnya yang tidak terpaku seperti di atas.