Kota Padang Panjang

Fadly Amran Paparkan Kearifan Lokal Tangani Covid-19: Tim Juri AK-PWI Puji Wali Kota Padang Panjang

Wali Kota Padang Panjang, H. Fadly Amran Datuak Paduko Malano mendapat pujian dari Tim Juri Anugerah Kebudayaan Persatuan Wartawan Indonesia (AK-PWI)

Editor: Emil Mahmud
ISTIMEWA/DOK.DISKOMINFO PADANG PANJANG
Wali Kota Padang Panjang, Fadly Amran didampingi Ketua PWI Sumbar, Heranof dan Ketua Dewan Kehormatan Daerah PWI Sumbar, Basril Basyar dan sekretarisnya, Gusfen Khairul foto bersama Tim Juri AK-PWI 2022 seusai mempresentasikan “Peran Rumah Gadang dalam Mewujudkan Perilaku Baru Era Covid-19 di Kota Padang Panjang” di Ruang Pertemuan Lantai IV Gedung PWI Pusat, Jakarta, Kamis (16/12/2021). 

TRIBUNPADANG.COM, JAKARTA –  Wali Kota Padang Panjang, H. Fadly Amran Datuak Paduko Malano mendapat pujian dari Tim Juri Anugerah Kebudayaan Persatuan Wartawan Indonesia (AK-PWI) menyusul penyampaian presentasinya, yang runtut dan lugas.

Rilis dari Diskominfo Padang Panjang ke redaksi, menyebutkan Wali Kota Fadly Amran mempresentasikan “Peran Rumah Gadang dalam Mewujudkan Perilaku Baru Era Covid-19 di Kota Padang Panjang”.

Presentasi kali ini, sebagai rangkaian penilaian akhir kelayakan dalam penentuan penerima AK-PWI 2022 yang digelar di Ruang Pertemuan Lantai IV Gedung PWI Pusat, Jakarta, Kamis (16/12/2021).

Tampil dengan pakaian Teluk Balango dan berkopiah Datuk, setelah presentasi, Fadly “diuji” Tim Juri yang terdiri wartawan senior sekaligus Ketua Penyelenggara AK-PWI, Yusuf Susilo Hartono, Rektor UNM yang juga wartawan senior, Prof Ninok Leksono dan Budayawan Agus Dermawan T dalam sesi panel.

Fadly Amran mengatakan pemerintahan di Sumbar, apapun daerahnya, tetap harus berkolaborasi dengan adat dan budaya dalam membangun kesejahteraan masyarakatnya.

Terkhusus imbuhnya di Padang Panjang, adat dan budaya ini menjadi perhatian khusus dalam kepemimpinannya.

“Dimasa pandemi, selain pendekatan medis dan pendekatan ekonomi, peran adat dan budaya termasuk tokoh adatnya sangat vital di Padang Panjang. Dengan kearifan lokal dan bersama ninik mamak, serta semua pihak bahu-membahu dalam penanganan Covid-19 dan pencapaian vaksinasi. Dalam pembangunan pun, ninik mamak juga kita libatkan,” paparnya.

Ditambahkannya, contoh kearifan lokal dalam penanganan Covid-19 dengan dijadikannya Rumah Gadang kaum adat sebagai rumah isolasi bagi anak kemenakan seperti yang diterapkan di Kenagarian Gunuang.

Dalam capaian vaksinasi, ninik mamak dan bundo kanduang turut mendorong warga untuk ikut divaksin.

“Hasilnya, Padang Panjang nol kasus Covid-19 sejak 9 November hingga hari ini dan menjadi daerah dengan capaian vaksinasi tertinggi di Provinsi Sumatera Barat. Ini semua bukti sinergistas semua stakeholder termasuk kaum adat di Padang Panjang,” ungkapnya seraya mendapatkan aplaus dari tim juri dan undangan.

Dari 10 bupati/wali kota nominator, Fadly menjadi kepala daerah yang kedelapan menyampaikan presentasinya di hadapan Tim Juri AK-PWI.

Selain itu dirinya, sembilan kepala daerah lainnya yang menjadi nominator AK-PWI yang menyampaikan presentasi adalah Rahmat Effendi (Wali Kota Bekasi), Suprawoto (Bupati Magetan), Hj Nina Agustiina (Bupati Indramayu),

Hendra Lesmana (Bupati Lamandau), Musyafirin (Bupati Sumbawa Barat), Yuhronur Efendi (Bupato Lamongan), La Bakry (Bupati Buton), Helmi Hasan (Wali Kota Bengkulu) dan Gibran Rakabuming Raka (Wali Kota Surakarta).

Fadly Amran hadir ke PWI Pusat didampingi Ketua PWI Sumbar, Heranof didampingi  Ketua Dewan Kehormatan Daerah (DKD) PWI Sumbar Basril Basyar dan pengurus lainnya, Gusfen Khairul serta Kadiskominfo Padang Panjang, Drs Ampera Salim, SH, MSi, dan Tim Percepatan Pembangunan. (*/rls/max)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved