Curhat Pembudidaya Ikan Keramba Jaring Apung Maninjau, Nazirwan Ngaku Rugi Ratusan Juta Rupiah

NAZIRWAN, seorang pembudidaya ikan keramba jaring apung (KJA) di Tanjung Raya Kabupaten Agam mengaku telah rugi hingga Rp 800 juta menyusul ikan milik

Penulis: Wahyu Bahar | Editor: Emil Mahmud
ISTIMEWA/DOK.PRIBADI NAZIRWAN
Terlihat tumpukan ikan KJA yang mati secara massal, beberapa hari yang lalu. Ikan yang mati tersebut adalah milik Nazirwan, seorang warga Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar). 

"Lahan untuk mencari makan di salingka Danau Maninjau ini tidak banyak," tukas dia.

Jadi, dengan adanya usaha ikan KJA ini sangat banyak membantu perekonomian masyarakat sekitar.

Atas kejadian ikan mati massal ini, dirinya semakin terlatih untuk membaca tanda-tanda alam.

Misalnya, ungkap Nazirwan dalam hal membaca dan memperhitungkan siklus alam.

"Contohnya di tempat saya, 4-5 bulan yang lalu saya tidak menebar benih ikan secara penuh, karena sudah memprediksi cuaca pancaroba yang saat ini tengah terjadi," lanjut Nazirwan.

Biasanya ia mengisi benih ikan sebanyak 10 ribu, namun 4-5 bukan yang lalu hanya menebar sebanyak 5 ribu bibit ikan, karena untuk mengantisipasi cuaca di bulan November 2021 - Februari 2022.

Selain itu, ia juga terus memantau prakiraan cuaca yang dirilis oleh BMKG.

Kemudian, antisipasi kerugian besar kata dia ialah dengan memanen ikan lebih cepat sekiranya dapat memperkecil kerugian.

Sekitar Tahun 2000-an, dirinya pernah dibantu pemerintah daerah dengan mendatangkan alat berat untuk menggali lubang untuk menguburkan ikan yang sudah mati, walaupun hanya sekedar mengurangi bangkai ikan yang terapung.

Namun, untuk tahun (2021) ini kata dia belum ada bantuan semacam itu.(TribunPadang,com/Wahyu Bahar)

Sumber: Tribun Padang
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved