Puluhan Babi Liar Mati di Agam, BKSDA Sumbar Minta tak Lakukan Buru Babi di Hutan Lindung Palembayan
Petugas BKSDA Sumbar berharap masyarakat untuk tidak melakukan tradisi perburuan babi di kawasan hutan lindung Palembayan, Kabupaten Agam, Provinsi Su
Penulis: Rezi Azwar | Editor: Emil Mahmud
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Petugas BKSDA Sumbar berharap masyarakat untuk tidak melakukan tradisi perburuan babi di kawasan hutan lindung Palembayan, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
Hal itu dikarenakan, ditemukannya puluhan ekor babi liar mati diduga akibat African Swine fever (ASF).
"Berdasarkan verifikasi lokasi kematian babi hutan, beberapa lokasi berada di Hutan Lindung Palembayan yang merupakan habitat Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae)," kata Kepala BKSDA Sumbar, Ardi Andono, Kamis (9/2/2021).
Kata dia, lokasi ditemukannya babi liar ini mati juga menjadi lokasi aktif sebagai lokasi perburuan babi liar oleh masyarakat.
"Untuk itu, tim akan memohon kepada Wali Nagari agar mengimbau warganya untuk tidak melakukan tradisi perburuan babi liar di kawasan hutan Lindung Palembayan," kata Ardi Andono.
Ardi Andono menyebutkan, kegiatan berburu babi juga akan berpengaruh terhadap ketersediaan pakan Harimau Sumatera.
"Kita akan melakukan koordinasi dan komunikasi dengan PORBI agar tidak melakukan kegiatan berburu pada lokasi yang ditemukannya kematian babi liar," kata Ardi Andono.
Ardi Andono menambahkan hal itu dilakukan untuk mencegah penyebaran ASF.
Baca juga: Soal Puluhan Babi Mati di Kabupaten Agam, Petugas BKSDA Imbau Masyarakat, Agar Lekas Melapor

Temukan Babi Liar Mati
Dilansir Tribun.com, Petugas BKSDA bersama pihak terkait mengimbau masyarakat agar segera melaporkan jika ada menemukan babi liar mati di Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
Hal itu dikatakan oleh Kepala BKSDA Sumbar, Ardi Andono, pada Kamis (9/12/2021) hari ini.
"Tim yang terdiri dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumatera Barat, Dinas Pertanian Kabupaten Agam, Puskeswan Palembayan, serta Balai Veteriner Bukittinggi juga telah melakukan diskusi terkait upaya-upaya," kata Ardi Andono.
Ardi Andono mengatakan, akan aktif melakukan imbauan dan sosialisasi kepada masyarakat untuk lebih peduli penemuan babi liar mati dengan segera melaporkannya ke pihak terkait.
"Bisa melapor ke Puskeswan Palembayan dan BKSDA Sumbar agar segera dapat diambil sampelnya untuk dilakukan pemeriksaan Lab di Balai Veteriner Bukittinggi," kata Ardi Andono.
Ardi Andono mengatakan, jika ada temuan baru dan telah diperiksa di lab. Selanjutnya bisa dilakukan penanganan bangkai untuk mencegah penyebaran ASF pada babi liar.