Penanganan Covid

Vaksin Sudah Dua Kali, Ahli Epidemiologi Jawab Pertanyaan: Bisakah Terhindar Varian Omicron ?

PADA saat ini timbul pertanyaan menyusul tersiar kabar adanya Varian Omicron asal Afrika Selatan telah ditetapkan sebagai Varian of Concern (VOC) oleh

Editor: Emil Mahmud
TribunPadang.com/WahyuBahar
Ilustrasi: Seorang warga Kota Pariaman mengikuti vaksinasi Covid-19 di Pantai Gandoriah pada gebyar bertajuk Sumdarsin, Jumat (12/11/2021). 

PADA saat ini timbul pertanyaan menyusul tersiar kabar adanya Varian Omicron asal Afrika Selatan telah ditetapkan sebagai Varian of Concern (VOC) oleh WHO.

Lantas, bagi yang telah menjalani vaksin sebanyak dua kali, masih bisakah terhindar Varian Omicron nantinya.

Hal ini tentu menjadi pertanda varian tersebut cukup mengkhawatirkan.

Apalagi beberapa pakar mengemukakan jika varian Omicron punya kemampuan menular lebih cepat.

Berikut ini penjelasan ahli, terkait pertanyaan apakah sudah vaksin dua kali tetap dapat melindungi tubuh dari varian Omicron?

Menurut Ahli Epidemiologi Indonesia dan Peneliti Pandemi dari Griffith University, Dicky Budiman, situasi ini bergantung pada durasinya.

Baca juga: Peringatan Dini BMKG: Warga Diminta Waspada Hujan Intensitas Sedang hingga Lebat di 6 Wilayah Sumbar

Ahli Epidemiologi Indonesia dan Peneliti Pandemi dari Griffith University, Dicky Budiman.
Ahli Epidemiologi Indonesia dan Peneliti Pandemi dari Griffith University, Dicky Budiman. (dok pribadi)

"Kalau sudah dosis kedua suntikan, secara sains terkini ada masa proteksi imunitas yang optimalnya tujuh bulan kurang lebih," ungkapnya pada dalam Dialog dari Media Center Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) -KPCPEN, Selasa (30/11/2021).

Dan situasi ini kata Dicky juga berlaku pada penyintas Covid-19. Antibodinya terbentuk selama tujuh bulan.

Baca juga: Capaian Vaksinasi di Kota Pariaman Terus Meningkat, Genius Giatkan Vaksinasi hingga ke Desa-Desa

Hanya saja bedanya, imun yang terbentuk dengan vaksinasi, lebih konsisten, kuat dan komprehensif.

Situasi ini membuat seseorang harus divaksin.

Ilustrasi virus corona
Ilustrasi virus corona (Freepik)

Bahkan pada penyintas pun setelah masa isolasi karantina selesai disarankan untuk segera divaksinasi.

"Nah artinya, kalau melihat itu tujuh bulan kurang lebih dalam proteksi yang maksimal. Bukan berarti setelah tujuh bulan langsung kena. Tidak begitu," katanya lagi.

Menurutnya ada sedikit kompleksitas dalam imunologi. Diduga kuat setelah tujuh bulan, ada peran sel memori pada tubuh.

Sehingga bisa saja memberikan perlindungan sampai satu tahun atau kurang.

"Ini terbukti di Afrika Selatan, anak-anak ada yang beberapa sudah divaksinasi dan terinfeksi Omicron. Tapi masih punya proteksi. Namun untuk menjawab bisa sampai satu tahun ini yang tampaknya kita harus bersabar," pungkasnya.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved