Semen Padang FC
Kesempatan Semen Padang FC Menuju Liga 1 Kandas, Suporter Kirimkan Surat Terbuka ke Erick Thohir
Suporter Semen Padang FC sampaikan surat terbuka untuk Menteri BUMN Erick Thohir, setelah timnya gagal melaju ke babak 8 besar Liga 2 tahun ini.
Penulis: Panji Rahmat | Editor: Mona Triana
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rahmat Panji
TRIBUNPADANG.COM PADANG – Suporter Semen Padang FC sampaikan surat terbuka untuk Menteri BUMN Erick Thohir, setelah timnya gagal melaju ke babak 8 besar Liga 2 tahun ini.
Surat terbuka itu disampaikan oleh Dirigen (Pemandu Sorak) Spartacks (satu dari 4 kelompok suporter SPFC) Teo Fals.
Baca juga: Semen Padang FC Masih Punya 2 Laga Sisa, Hendri Susilo akan Coba Lakukan Pergantian Pemain
Baca juga: Tundukan Semen Padang FC di Laga Penentu, Pemain PSMS Medan: Instruksi Pelatih yang Berjalan Baik
Ia menuliskan surat terbuka dalam akun instagram milik pribadi @teofals_ pada Selasa (16/11/2021).
Surat terbuka tersebut bertulisakan:
Yang terhormat bapak Erick Thohir, Mohon Maaf dan Ijin Bpk, perkenankan kami masyarakat Sumatera barat (RANAH MINANG ) menyampaikan dan memohon kepada Bpk, tentang perkembangan atas situasi yang sangat memprihatinkan, dialami oleh Klub kebanggan kami masyarakat Ranah Minang (SEMEN PADANG FC/SPFC)....
Sebagai salah satu Klub BUMN dgn Holding SIG, yg masih eksis sampai saat ini di persepakbolaan Indonesia, kami menyebutnya "Ndak lakang dek paneh Ndak lapuak deh hujan", boleh dikatakan SPFC merupakan harga mati dan harga diri persepakbolaan bagi Masyarakat Sumbar....
Sebagai masyarakat sumatera barat, dapat kami sampaikan kepada Bpk, sejarah awal berdirinya Semen Padang FC (SPFC) ini, mudah mudahan Bpk memahami arti keberadaan SPFC ini, bagi masyarakat Minang di Sumatera Barat :
Awal mulanya berdiri SPFC, diprakarsai oleh Sesepuh Orang Minang Kabau (Sumbar) Bpk Azwar Anas (Mantan Dirut Semen Padang, Mantan Gubernur Sumbar, Mantan Menteri Perhubungan dan Menko Kesra) tahun 1982, sebagai Kompensasi berupa Hiburan Sepak Bola terhadap Masyarakat Sumbar, atas telah mengkonsumsi Semen, melalui Pos Sumbangan terhadap Masyarakat, dengan berjalannya waktu, kemudian dipindahkan sebagai Promosi Pemasaran, namun belakangan seiring berpindahnya budget tsb ke SIG selaku Holding, berdampak ketergantungan terhadap SIG (Semen Indonesia Group), sehingga prestasi Tim Sepakbola kebanggaan Masyarakat Sumatera Barat ini, kurang terperhatikan dgn baik, yg ditandai dgn Turun Naiknya peserta Liga Indonesia yg diikuti (dari Liga 1 turun ke Liga 2).....
Keberadaan dan Prestasi SPFC, merupakan harga mati dan kebanggaan bagi Masyarakat....
Utk maksud dan tujuan diatas, kami mohon kepada Bpk, utk dapat kiranya kesediaan Bpk, menjadikan SPFC kembali bisa dijalankan sepenuhnya oleh intern Manajemen Semen Padang, demi menjaga Prestasi dan Rasa Memiliki yg kami harapkan kedepannya, tanpa campur tangan diluar Semen Padang....
Kami masyarakat Sumatera Barat akan Siaap dan terus menjaga nama besar Ranah Minang dgn Semen Padang FC sebagai kebanggaan Besar seluruh lapisan masyarakat Sumatera Barat ini...
Banyak Maaf, Terima Kasih Bpk, dan Mohon di Realisasikan keinginan tsb.....
Terimakasih banyak Bpk dan Wass....
Dari Masyarakat Bola Sumatera Barat.....
Melalui surat itu Teo mengaku kecewa dengan prestasi tim yang didukungnya saat ini. besar harapannya melalui surat ini bisa jadi acuan untuk Erick Thohir untuk bisa mengerti situasi terkini Semen Padang FC.
Baca juga: Semen Padang FC Kubur Asa Lolos ke Liga 1 Musim Depan, Hendri Susilo Sebut Ada Masalah Percaya Diri
Baca juga: Hasil Semen Padang FC vs PSMS Medan, Tim Ayam Kinantan Kandaskan Kabau Sirah, Gagal ke Fase 8 Besar
“Saya menuliskan surat itu sebagai masyarakat Sumatera Barat dan bagian dari Suporter Semen Padang FC,” ujarnya pemandu sorak tribun selatan itu.
Teo tidak mau satu-satunya harga diri ranah minang di bidang sepak bola ini terjerembab ke kasta ketiga.
“Bicara Liga 1 adalah hal yang mustahil namun saat ini saya mau tim bisa bertahan di Liga 2, sehingga tentu perlu pembenahan pada 2 pertandingan yang tersisa ini,” tegasnya.
Baca juga: STARTING XI Semen Padang FC Vs PSMS Medan: Hendri Susilo dan Anyari Lubis, Mainkan Pengatur Serang
Baca juga: PSMS Medan vs Semen Padang FC: Dahului Laga PSPS dan KS Tiga Naga di Stadion Kaharuddin Nasution
Senada dengan Teo Fals, Ketua Harian Spartacks Vembi Fernando mengatakan bahwa dirinya kecewa dengan hasil yang terlihat benar-benar tidak memperlihatkan perbaikan.
Vembi berharap top manajemen bisa berkomunikasi kembali dengan menteri BUMN yang menunjuk Effendi Syahputra sebagai manajer dan direktur teknik SPFC agar bisa diganti.
Pada akun facebook pribadinya Vembi menuliskan:
“Dan kepada bapak menteri BUMN Erick Thohir yang sudah memberikan orang kepercayaannya dalam mengurus SPFC, bapak Effendi, kami sebagai suporter SPFC meminta bapak untuk segera menarik beliau. Terlalu banyak langkah-langkah beliau yang membuat situasi tim menjadi tidak kondusif dan sepertinya beliau juga terbagi konsentrasinya untuk mengurus hal lain diluar SPFC. Carilah orang yang memang memiliki kecintaan pada tim kami ini. Orang yang mampu berdedikasi setidaknya menjaga marwah tim SPFC,” postingan tulisan tersebut tercatat pada Rabu (17/11/2021).
Baca juga: Pemain Semen Padang FC Tri Rahmad Priadi akan Bermain Lebih Tenang saat Hadapi Sriwijaya FC
Baca juga: Pelatih Semen Padang FC Pastikan Tidak Ada Penambahan Pemain Baru di Putaran Kedua
Berbeda dengan kekecewaan Teo dan Vembi, kelompok suporter Semen Padang FC Padang Fans melalui Ifan Suganda lebih menerima keadaan saat ini.
“Saya pribadi terima tim tidak bisa lolos ke Liga 1, karena dalam segi komposisi pemain SPFC jauh kalah dengan kontestan lain,” ucapnya Kamis (18/11/2021).
Menurutnya bertahan di Liga 2 adalah solusi terbaik untuk tim saat ini. hal ini disampaikan Ipan mengacu pada persiapan tim saat ini.
Baca juga: Tahan Imbang PSPS Riau dengan 10 Pemain, Pelatih Semen Padang FC: Hasil yang Tidak Jelek
Baca juga: Imbang Melawan 10 Pemain Semen Padang FC, Pelatih PSPS Riau Jafri Sastra: Tentu Mengecewakan
“Mending bertahan di Liga 2, kalau promosi saya takut nantinya kembali turun lagi setelah 1 musim,” bebernya.
Ifan melihat saat ini Manajemen Kabau Sirah juga sedang bermain aman dan tidak ingin mengambil resiko melihat kondisi pemain serta tim musim ini.
“Kondisi tim saat ini tidak bisa bersaing di babak 8 besar, sehingga manajemen memilih bermain aman,” jelasnya.
Ipan hanya berharap Kabau Sirah mampu bertahan di Liga 2 dengan cara memenangkan 2 pertandingan tersisa.
“Tim harus bermain maksimal pada 2 pertandingan sisa ini, saya rasa kemenangan adalah solusi terpenting saat ini,” harapnya.
Menurutnya pada 2 laga sisa ini tidak ada salahnya pelatih mencoba memainkan pemain muda, seperti Genta yang masih ditunggu-tunggu debutnya.
Baca juga: Imbang Melawan 10 Pemain Semen Padang FC, Pelatih PSPS Riau Jafri Sastra: Tentu Mengecewakan
Baca juga: Weliansyah Mundur dari Kursi Pelatih Semen Padang FC: Saya Sedang Dalam Perjalanan ke Padang
Sedangkan mantan pelatih Semen Padang FC Suhatman Imam membeberkan pandangan berbeda melalui pengalamannya berkecimpung di dunia sepak bola tanah air.
Mantan pemain PSP Padang itu mengaku bahwa Semen Padang adalah sebuah tim yang dibangun dengan hati, kebersamaan dan saling support.
“Semen Padang tidak bisa mengandalkan financial, karena itu bukan kekuatannya. Sedangkan saat ini hal tersebut yang dikedepankan dan beginilah hasilnya,” jelas Pelatih ketiga Semen Padang FC itu.
Baca juga: Bertindak Sebagai Tuan Rumah Menghadapi Semen Padang FC, Jafri Sastra: Kita Siap Tempur
Bagi Suhatman jika Semen Padang ingin berbicara dari masalah finansial, itu hal yang sulit melihat banyaknya tim lain memiliki finansial kuat.
Ia mengenang bahwa selama ini meski dengan finansial yang minim Kabau Sirah tetap bisa eksis di kancah sepak bola Indonesia.
Baca juga: Bertindak Sebagai Tuan Rumah Menghadapi Semen Padang FC, Jafri Sastra: Kita Siap Tempur
Baca juga: Vivi Asrizal Kaget Weliansyah Undur Diri Latih Semen Padang FC, Berkat Dia Saya Bisa Seperti Ini
“Saya rasa saat ini tim dan elemen di dalamnya sudah tidak kompak lagi,” tegasnya.
Menurutnya melalui hasil pada putaran kedua ini, manajemen harus sadar bahwa ada kesalahan yang dilakukan.
Terlebih setelah melakukan pergantian pelatih dari Weliansyah ke Hendri Susilo namun hasilnya masih saja belum maksimal.
Baca juga: Vivi Asrizal Kaget Weliansyah Undur Diri Latih Semen Padang FC, Berkat Dia Saya Bisa Seperti Ini
Baca juga: Gerak Cepat Manajemen Semen Padang FC, Resmi Tunjuk Hendri Susilo Jadi Pelatih Gantikan Weliansyah
Bagi Suhatman manajemen harusnya menunjukan sikap sportif atas hasil yang saat ini diperoleh oleh tim.
“Manajemen tidak tepat dalam memilih dan mengganti pelatih sejak awal, karena sudah tidak sesuai target harusnya sebagai pemimpin yang gagal, manajemen harus berhenti,” tegasnya.
Suhatman bergeming bahwa saat ini dalam tim Semen padang FC setiap elemen memiliki kepentingan masing-masing.
Mantan pemain timnas Indonesia itu berharap agar tim yang berdiri sejak 1982 ini bisa tetap bertahan meski keadaannya sedang tidak baik.
“Saya berpesan, pertahankan Semen Padang FC, tolong bantu doa agar tim tidak terdegradasi,” harapnya. (*)