Penanganan Covid
Sorot Angka Kematian Covid-19 di Sumbar, Kapolri Tegaskan Perlu Langkah-langkah Khusus
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengatakan kondisi penyebaran Covid-19 secara umum di Indonesia sudah mulai terkendali.
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Emil Mahmud
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengatakan kondisi penyebaran Covid-19 secara umum di Indonesia sudah mulai terkendali.
Hingga saat ini diungkap bahwa rata-rata laju harian berada di bawah angka 1.000.
"Ini kemajuan luar biasa berkat kerja keras dari semua pihak. Pengendalian laju angka harian itu berdampak pada positivity rate berada di bawah 1."
"Ini jauh di bawah garis batas WHO (World Health Organization). Indonesia berada pada posisi I terbaik di Asia Tenggara dalam pengendalian Covid-19," katanya saat berkunjung ke Padang, Rabu (3/11/2021).
Lebih lanjut ia menyampaikan Indonesia sudah membuka ruang bagi wisatawan untuk masuk berwisata tetapi penegakan aturan terutama protokol kesehatan tidak boleh kendor.
Kegiatan mengakibatkan kerumunan tetap harus diwaspadai karena ada risiko peningkatan kenaikan Covid-19.
"Kita juga harus mengantisipasi kenaikan laju harian Covid-19 yang terjadi di Eropa akibat varian baru," ujarnya.
Baca juga: UPDATE Corona Sumbar hingga Kamis 4 November 2021 : Tambah 6 Warga Positif Covid-19, Sembuh 6 Orang

Baca juga: UPDATE Corona Sumbar hingga 3 November 2021 Pagi: Tambah 5 Warga Positif Covid-19, Sembuh 14 Orang
Ia juga menyorot ada beberapa wilayah yang secara umum terjadi penurunan kasus dalam dua pekan terakhir.
Namun demikian ada tiga kabupaten kota yang ia lihat dan ikuti terus seperti Payakumbuh, Solok Selatan dan Pasaman.
Walaupun angkanya turun, tentunya angka ini harus terus dijaga sehingga positifnya berkurang, kesembuhan meningkat dan angka kematian berkurang.
Karena, lanjutnya, masih dilihat ada beberapa kabupaten kota yang angka kematiannya masih di atas angka kematian nasional.
"Tentunya perlu dilakukan langkah-langkah khusus, sebab yang meninggal rata-rata usia rentan dan lansia."
"Ke depan harus dipikirkan strategi melakukan vaksinasi terhadap yang rentan terpapar Covid-19," sambungnya.
Di samping itu dirinya juga melihat dari 131 kabupaten kota, ada 8 kabupaten kota di Sumbar yang beberapa waktu lalu mengalami kenaikan kasus 2 persen.
Yakni Padang Panjang, Pariaman, Kota Solok, Kepulauan Mentawai, Kabupaten Solok, Sijunjung, Dharmasraya, dan Pasaman.
"Tolong diperhatikan, ini harus diantisipasi, jangan sampai angka itu terus meningkat dan terjadi gelombang ketiga," ungkapnya.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyebut beberapa negara di Eropa saat ini memasuki gelombang III Covid -19.
Padahal sudah negara maju dengan fasilitas kesehatan yang baik, tenaga kesehatan baik.
"Inggris, Belanda dan Jerman capaian vaksinasinya sudah 65 persen tapi tetap masuk gelombang III."
"Singapura bahkan sudah 80 persen vaksinasi tetapi masih ada masalah dengan virus varian baru."
"Ternyata mereka sama dengan kita, melakukan penurunan level, relaksasi kegiatan masyarakat disertai kendornya protokol kesehatan.
"Ini yang harus menjadi pelajaran bagi kita di Indonesia. Protokol kesehatan tidak boleh kendor," katanya.
Baca juga: Antisipasi Gelombang Ketiga, Asrama Haji Padang Disiapkan, untuk Jadi Tempat Isolasi Pasien Covid-19
Siapkan Asrama Haji Padang
Dilansir TribunPadang.com, Pemprov Sumatera Barat menyiapkan Asrama Haji Kota Padang untuk tempat isolasi pasien Covid-19.
Hal itu untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus saat momentum libur Natal dan Tahun baru.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar, Arry Yuswandi menyatakan pihaknya terus berbenah, menyiapkan seluruh personel dan sumber daya yang ada dalam rangka mengantisipasi liburan natal dan tahun baru.
Baca juga: UPDATE Corona Sumbar hingga 3 November 2021 Pagi: Tambah 5 Warga Positif Covid-19, Sembuh 14 Orang

Baca juga: UPDATE Corona Sumbar hingga Kamis 4 November 2021 : Tambah 6 Warga Positif Covid-19, Sembuh 6 Orang
"Tentu secara kebijakan biasanya merujuk pemerintah pusat, terakhir ada Surat Edaran Satgas terkait transportasi," kata Arry, Rabu (3/11/2021).
Di samping itu, Pemprov Sumbar juga mengajak rumah sakit yang ada untuk tetap menyiapkan minimal 10 persen tempat tidur untuk antisipasi lonjakan.
Kemudian juga ada tempat karantina di masing-masing kabupaten kota.
"Jika terkendala dengan pembiayaan dan tidak memungkinkan, Asrama Haji Standby, kalaupun tidak ada pasien, tetap dibuka."
"Kita tidak mau tiba-tiba ada kasus, lalu tidak tersedia tempat untuk karantina," jelas Arry.
Tak hanya itu, kabupaten kota juga mempersiapkan tempat isolasi di masing-masing nagari. (TribunPadang.com/Rizka Desri Yusfita)